KETELADANAN Umar bin Khattab harus kita ketahui sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ . Karena beliau adalah salah satu sahabat Nabi yang sangat tawadhu kepada Allah SWT, kehidupan dan makanannya yang sangat sederhana.
Umar bin Khattab selalu di juluki Al-Faruq, ada yang menyebutkan bahwa gear itu berasal dari ahli kitab, Adapun ibunya Bernama Hantamah binti Hisyam bin Al-Mughirah, kakak dari Abu Jahal bin Hisyam.
BACA JUGA: Sepenggal Kisah Keteladanan Khalid bin Walid ra
Umar bin Khattab terkenal sangat tegas dalam urusan agama Allah, selalu menambal bajunya dengan kulit, membawa ember di atas kedua pundaknya. Dengan wibawanya yang sangat besar, selalu mengendarai keledai tanpa peana, jarang tertawa dan tidak pernah bergurau dengan siapa pun.
Umar pernah berkata, ‘’Tidak halal bagiku harta yang diberikan Allah kecuali dua pakaian. Satu dikenakan di musim dingin dan satu lagi digunakan untuk musim panas. Adapun makanan untuk keluargaku sama saja dengan makanan orang-orang Quraisy pada umunya, bukan standar yang paling kaya di antara mereka. Aku sendiri hanyalah salah seorang dari kaum muslimin.’’
Umar pernah dicela dan dikatakan kepadanya, ‘’Alangkah baik jika engkau memakan makanan yang bergizi, tentu akan membantu dirimu supaya lebih kuat membela kebenaran.’’ Maka Umar berkata, ‘’Sesungguhnya aku telah meninggalkan kedua sahabatku (yakni Rasulullah dan Abu bakar) dalam keadaan tegar (tidak terpengaruh dengan dunia) maka jika tidak mengikuti ketegaran mereka, aku takut tidak akan dapat mengejar kedudukan mereka.’’
BACA JUGA: Tujuh Fakta Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi Paling Kaya
Umar masuk islam ketika berusia dua puluh tujuh tahun, beliau mengikuti perang badar dan seluruh peperangan yang terjadi setelahnya bersama Rasulullah ﷺ . Beliau juga pernah diutus untuk berangkat bersama Sebagian tentara untuk memata-matai dan mencari informasi tentang musuh, terkadang menjadi pemimpin dalam tugas ini.
Berikut Tiga Keteladan Umar bin Khattab yang harus kita ketahui:
Keteladanan Umar bin Khattab: Kezuhudan Umar
Keteladanan Umar bin Khattab yang pertama adalah kezuhudan nya. Disebutkan bahwasannya Umar pernah membawa tempat air di atas pundaknya. Sebagian orang mengkritiknya, namun beliau berkata ‘’Aku terlalu kagum terhadap diriku sendiri. Oleh karena itu, aku ingin menghinakannya.’’ Pernah beliau melaksanakan shalat isya bersama kaum muslimin, setelah itu beliau segera masuk ke rumah dan masih terus mengerjakan shalat hingga fajar tiba.’’
Keteladanan Umar bin Khattab: Perhatian Umar terhadap Rakyat
Keteladanan Umar bin Khattab yang kedua adalah perhatian Umar terhadap rakyat. Pada tahun 18 H, Daerah Hijaz (Makkah dan Madinah serta daerah sekitarnya) benar-benar kering kerontang. Para penduduk kampung banyak yang mengungsi ke Madinah dan mereka tidak lagi memiliki sedikitpun bahan makanan, mereka segera melaporkan nasib mereka kepada Amirul Mukminin Umar.
Umar segera membagi-bagikan makanan dan uang dari Baitul mal hingga gudang makanan dan Baitul mal kosong total. Beliau memaksakan dirinya untuk tidak makan lemak susu maupun makanan yang dapat menggemukkan hingga musim paceklik ini berlalu.
Jika pada waktu sebelumnya selalu dihidangkan roti dan lemak susu, maka pada waktu ini beliau hanya makan minyak dan cuka, beliau hanya mengisap-isap minyak, dan tidak pernah kenyang dengan makanan tersebut. Hingga warna kulit Umar berubah menjadi hitam dan tubuhnya berubah kurus hingga dikhawatirkan kelak akan jatuh sakit dan lemah.
Keadaan paceklik ini berlangsung selama 9 bulan. Setelah itu keadaan berubah kembali menjadi normal sebagaimana biasanya. Akhirnya masing-masing para pengungsi yang kelaparan dari tiap-tiap perkampungan kembali ke rumah-rumahnya di desa.
Umar mengirim surat kepada Abu Musa di Bashrah yang isinya, ‘’Bantu umat Muhammad! Mereka hampir binasa.’’ Setelah itu ia juga mengirim surat yang smaa kepada Amr bin Al-Ash di mesir.
Kedua gubernur ini mengirimkan bantuan dalam jumlah besar ke Madinah yang terdiri dari makanan dan bahan makanan pokok berupa gandum. Bantuan Amr dibawa melalui laut hingga sampai ke Jeddah kemudian dari sana baru dibawa ke Makkah lalu ke Madinah.
Keteladanan Umar bin Khattab: Ketegasan Umar terhadap Kemungkaran
Keteladanan Umar bin Khattab yang ketiga adalah ketegasan nya terhadap kemungkaran. Jika umar menugaskan para gubenurnya, maka beliau akan menulis perjanjian yang disaksikan oleh kaum Muhajirin. Umar mensyaratkan kepada mereka agar tidak menaiki kereta kuda, tidak memakan makanan yang enak-enak, tidak berpakaian yang halus, dan tidak menutup pintu rumahnya kepada rakyat yang membutuhkan bantuan. Jika mereka melanggar pesan ini, maka akan mendapatkan hukuman.
Jika seseorang berbicara kepadanya menyampaikan berita, dan ia berbohong dalam sepatah dua patah kalimat, maka Umar akan segera menegurnya dan berkata, ‘’Tutup mulutmu, tutup mulutmu!’’ Maka lelaki yang berbicara kepadanya menyanggah, ‘’Demi Allah, sesungguhnya berita yang aku sampaikan kepadamu adalah benar kecuali apa yang engkau perintahkan aku untuk menutup mulut.’’
Hendaklah kita meneladani Umar yang bertaubat setelah pada masa jahiliyah dia sempat tersesat. Selanjutnya Umar menjadi sosok teladan yang memegang teguh ajaran islam.[]
Referensi: Kumpulan Khutbah/Drs. Hartono A. Jaiz/Darul Haq 2008