MEMAHAMI sirah nabawiyah adalah salah satu keharusan sebagai manusia untuk mempelajari sejarah, baik yang terkait dengan pribadi seseorang, kelompok suatu masyarakat maupun bangsa dan peradaban manusia itu sendiri.
Mempelajari sejarah ini punya arti penting bagi kita karena dengan demikian kita tidak hanya menjadi tahu tentang pelajaran hidup manusia. Tetapi, juga dapat mengambil ibrah atau pelajaran dari orang lain atau generasi terdahulu sehingga yang baik kita tiru dan yang buruk kita jauhi.
BACA JUGA: Abdullah bin Mas’ud, Sahabat yang Menjadi Tinggi Karena Ilmunya
Disamping itu, orang yang memiliki kesadaran sejarah akan memperoleh pengaruh yang positif dalam menyikapi kenikmatan atau keberhasilan dan kesengsaraan atau penderitaan.
Orang yang memiliki kesadaran sejarah tidak akan merasa paling baik, paling benar, apalagi sebagai satu-satunya orang yang benar. Sebab, ia tahu bahwa dahulu juga ada orang yang lebih baik atau lebih benar dari dirinya.
Sementara, jika mengalami hal-hal yang merugikan atau yang tidak menyenangkan tidak akan merasa sebagai orang yang paling menderita.
Dalam konteks diri kita sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ setiap kita tentu saja harus mengenal ini bukanlah sekadar mempelajarinya secara kronologis dari sebelum lahir hingga wafatnya, tetapi juga harus dapat mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa yang terjadi, inilah hakikatnya memahami sirah Nabawiyah. Mari kita simak manfaat dari memahami sirah nabawiyah.
Ada Empat Manfaat dari Memahami Sirah Nabawiyah:
1 Memahami Sirah Nabawiyah: Memahami Pribadi Rasul Sebagai Teladan
Allah SWT telah menyatakan bahwa Rasulullah ﷺ merupakan teladan yang baik bagi seorang muslim. Sebagaimana firmannya:
لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)
BACA JUGA: Belajar dari Kisah Nabi, Jadikan Rumah sebagai Masjid di Ramadhan Ini
Dengan memahami pribadi Rasulullah ﷺ dari sirah Nabawiyah, akan kita rasakan betapa kesenjangan yang sangat jauh antara pribadi kita dan beliau.
Dengan demikian, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendekati kepribadiannya yang agung. Keteladanan ini bisa kita dapatkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam kaitan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Bahkan, kita dapati keteladanan dalam dakwah dan perjuangan menegakkan kebenaran ajaran islam itu sendiri.
2 Memahami Sirah Nabawiyah: Akan Membuat Kita Terbantu dalam Upaya Memahami Kandungan Al-Qur’an dan Ajaran Islam Secara Utuh
Hal ini karena begitu banyak ayat Al-Qur’an atau ajaran islam lainnya yang harus kita pahami dari ucapan, perbuatan, dan sikap Rasulullah ﷺ karena itu, saah satu sumber pemahaman terhadap ajaran islam adalah hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ .
Ada banyak contoh dalam masalah ini, misalnya untuk memahmi ayat,
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208)
Ayat tersebut bisa kita pahami dari sejarah Rasulullah ﷺ karena ayat ini turun ada sebabnya. Yakni, ketika sekelompok sahabat yang semula beragama yahudi meminta kepada Rasul untuk tetap dibolehkan merayakan hari sabat (sabtu) dan menjalankan kitab taurat.
Maka, turunlah ayat ini yang menunjukkan bahwa ketika seseorang sudah menjadi muslim ia harus berusaha menerima dan melaksanakan ajaran islam secara keseluruhan dan untuk itu ia harus meninggalkan keyakinan dan kebiasaan lamanya semasa jahiliyah yang memang tidak sesuai dengan ajaran islam itu sendiri.
3 Memahami Sirah Nabawiyah: Mendapatkan Prinsip-Prinsip Hidup dan Bagaimana Kita Harus Menjalankan Hukum-Hukum yang Telah Ditetapkan Allah SWT
Dalam kehidupan seorang muslim, di antara prinsip hidup yang harus lekat pada dirinya adalah taat kepada Allah. Karena itu, meskipun hukum Allah yang harus dijalankan terasa berat, tetap saja harus ditaati.
Inilah di antara prinsip hidup yang kita dapati dari kepribadian Rasulullah ﷺ bila kita mempelajari sirah nabawiyah.
Contoh dalam masalah ini di antaranya adalah adanya perintah Allah yang dirasakan oleh Nabi amat berat untuk melaksanakannya. Perintah itu adalah menikah lagi dengan seorang perempuan yang bernama Zainab binti Jahsy.
Hal ini karena Zainab merupakan janda dari Zaid bin Haritsah, sedang Zaid sendiri adalah anak angkat beliau yang sebagaimana umumnya pada masyarakat jahiliyah anak angkat itu sudah dianggap seperti anak sendiri.
Apalagi Rasulullah ﷺ mencintai dan menyayangi Zaid hingga pernah bermaksud mengganti Namanya dengan Zaid bin Muhammad, tetapi hal itu tidak dibenarkan oleh Allah SWT.
4 Memahami Sirah Nabawiyah: Mendapatkan Contoh yang Baik dalam Berbagai Aspek
Kita akan mendapatkan gambaran tentang kesempurnaan ajaran islam yang tercermin secara aplikatif dari pribadi Rasulullah ﷺ sehingga menjadi semakin jelas hakikat kebenarannya.
Setelah menyadari betapa pentingnya memahami sirah nabawiyah, kita ingin mengkaji dan mempelajarinya lebih lanjut.
Sumber-sumber yang bisa kita gunakan untuk mengkajinya adalah melalui Al-Qur’an yang merupakan gambaran tentang akhlak nabi, melalui hadits-hadits yang merupakan bagaimana gambaran-gambaran kehidupan nabi sehari-hari, membaca literatur tentang kisah-kisah para sahabat karena mereka adalah orang yang meniru nabi pada masanya, dan mengkaji langsung dari literatur tentang sirah nabi itu sendiri.
Baik yang ditulis oleh para uama kita diindonesia maupun buku yang diterjemahkan dari Bahasa arab.[]
Referensi: Kumpulan khutbah/Drs. H. Ahmad Yani/Al-Qalam 2013