BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti (2012), gaya gravitasi juga dikenal sebagai gaya berat atau gaya tarik bumi.
Adalah Sir Isaac Newton, ilmuwan pertama yang merumuskan konsep teori mengenai gravitasi bumi. Menjelang akhir abad ke-17, Newton menemukan hukum gravitasi yang memberikan jawaban atas pertanyaan tentang apa penyebab benda selalu jatuh ke bawah.
Fungsi terpenting dari gaya gravitasi bumi adalah untuk rotasi dan revolusi bumi yang dipengaruhi gravitasi matahari dan bumi. Adanya gravitasi bumi ini akan menjaga bumi selalu berputar pada porosnya.
Permukaan dan bentuk Bumi yang tidak sempurna membuat gravitasi di Bumi bervariasi. Jadi tidak semua tempat di Bumi nilai gravitasinya 9,8 m/s^2.
Komposisi Bumi juga tidak seragam di seluruh dunia. Jenis batuan, konsentrasi mineral, dan geografi semuanya berkolusi untuk membuat kantong dengan kepadatan rata-rata dengan variasi di semua tempat.
Variasi gravitasi dapat diukur dengan mudah, dan NASA sebenarnya telah memetakan efek ini dari luar angkasa. Dengan menggunakan satelit, mereka dapat mengukur tarikan relatif gravitasi Bumi saat mereka mengelilingi Bumi.
Namun lagi-lagi, bagi agama Islam, fakta keilmuwan semisal gravitasi bumi ini ternyata sudah diungkapkan Alquran ribuan tahun yang lalu.
Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains
BACA JUGA:Â Gaya Gravitasi, Sudah Disebutkan Al-Quran
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, “Bukankah Kami jadikan bumi itu tempat berkumpul (kifata) bagi yang masih hidup dan yang sudah mati?” (QS Al Mursalat: 25–26)
Kata kifata diambil dari kata dasar kafata, yakfutu, kaftan yang berarti “menarik, menghimpun, dan mengumpulkan”. Di antara sifat bumi adalah menarik dan menghimpun. Ayat ini menjadi isyarat yang jelas atas adanya daya gravitasi bumi.
Segala sesuatu di permukaan bumi akan ditarik dan tertarik oleh gaya gravitasi bumi. Berat suatu benda pada hakikatnya adalah kekuatan gravitasinya terhadap bumi. Dengan kata lain, berat suatu benda adalah ukuran daya gravitasinya. Benda seberat 100 kilogram di permukaan bumi akan memiliki berat seperenamnya di permukaan bulan.
Manusia yang beratnya 60 kilogram di permukaan bumi menjadi 10 kg di permukaan bulan. Jadi, berat suatu benda adalah kekuatan gravitasinya ke arah bumi, dan berat suatu benda di permukaan bulan adalah gravitasinya ke arah pusat bulan.
Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains
Mari kita renungkan fakta bahwa bagaimana mungkin air dapat diam di atas permukaan bumi bila bukan karena gravitasi menariknya? Mungkinkah kehidupan dapat berlangsung bila tidak ada gravitasi?
Dikutip dari ‘Buku Pintar Sains Dalam Alquran’ karya Dr Nadiah Thayyarah, sejatinya angin bisa terus melekat dengan bumi karena gaya gravitasi bumi menariknya. Seandainya bumi tidak menariknya dengan gaya gravitasi bumi, angin hanya akan diam, padahal bumi terus bergerak dan berputar.
Geraknya bumi dan diamnya angin akan menimbulkan arus-arus tornado yang kecepatannya bisa melebihi 1.600 kilometer per jam. Kecepatan ini sudah lebih dari cukup untuk memorak-morandakan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
Apa yang membuat angin tetap melekat dengan bumi? Apa yang membuat lautan tetap melekat dengan bumi? Itu adalah gaya gravitasi bumi.
Tidak adanya berat suatu benda adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan Allah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam.” (QS An-Naml: 61)
Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains
BACA JUGA:Â Quran Bicara soal Gravitasi Jauh-jauh Hari Sebelum Newton
Allah Azza wa Jalla menjadikan bumi bergerak, tetapi tetap bisa didiami. Allah Subhanahu wa ta’ala menjadikan segala sesuatu diam di atasnya dan tertarik ke arahnya. Berat suatu benda tidak lain adalah kekuatan gaya gravitasinya ke arah bumi. Tidak akan ada kehidupan tanpa gravitasi, dan tak akan ada kehidupan di muka bumi tanpa adanya berat.
Sebagian orang beranggapan bahwa bumi pada akhirnya akan menarik manusia untuk dikubur di dalamnya. Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman, “Bukanlah Kami jadikan bumi itu tempat berkumpul bagi yang masih hidup dan yang sudah mati?” (QS Al Mursalat: 25–26)
Orang yang masih hidup terikat dengan bumi dan tertarik ke arahnya, dan itulah berat dirinya. Lalu apa arti 80 kg berat dirinya? Itu berarti bahwa kekuatan gaya gravitasinya ke arah bumi mencapai angka tersebut.
Wallahu a’lam bishawab. []