SEBAGAI seorang muslim pasti Allah memberikan banyak hal kepada hamba-Nya. Tapi di antara itu semua ternyata ada pemberian yang paling baik.
Dahulu saat ditanya tentang pemberian terbaik apa yang Allah berikan kepada hamba-Nnya, Ahnaf bin Qais ra. menjawab demikian.
1. Pemberian yang Paling Baik: Akal Alami yang Dibawa Sejak Lahir
Tentang akal yang alami ini, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Seseorang tidak akan menemukan sesuatu yang sepadan dengan akal dalam menuntun pemiliknya kepada hidayah atau mengentaskan dari kehinaan.”
Maka pada dasarnya akal itu untuk membuka mata seorang hamba dan menuntunnya pada hidayah. Tapi, bila akal tidak dioptimalkan dengan benar, pasti akan menghantarkan pada kekeliruan dan kelalaian.
Maka syukuri pemberian Allah dengan memaksimalkan akal guna mengetahui yang benar dan salah, serta mengamalkannya.
2. Pemberian yang Paling Baik: Budi Pekerti yang Baik
Budi pekerti yang baik juga merupakan cerminan muslim yang baik. Maka teruslah berbuat baik kepada Allah dan sesama.
Karena hidup bukan hanya beribadah kepada Allah, tapi juga Allah perintahkan untuk berhubungan baik dengan sesama manusia.
Adapun contoh budi pekerti yang baik adalah, sopan, saling menghargai, bertutur kata jujur, lembut dan masih banyak lagi.
Allah berfirman,
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4).
BACA JUGA: Inilah Sebaik-baik Rezeki Pemberian Allah SWT
3. Pemberian yang Paling Baik: Sahabat yang Baik
Sahabat yang baik pasti mengajak pada ketaatan. Yaitu saling menasihati, menguatkan dan mendukung ketaatan di jalan Allah.
Karena untuk taat kepada-Nya sangat berat bila hanya seorang diri, perlu sahabat yang setia mengiringi langkah ketaatan ini.
Yaitu bersama-sama dalam ketaatan dan juga bercita-cita dikumpulkan di surga-Nya kelak.
Begitu indah pemberian dari Allah yang satu ini. Ini menunjukkan sekali bahwa setiap manusia pun saling melengkapi, terlebih dalam upaya ketaatan kepada-Nya.
4. Pemberian yang Paling Baik: Hati yang Sabar dan Tabah
Sebagai seorang muslim sering sekali sulit melaksanakan yang satu ini. padahal Allah memberikan pahala yang luar biasa bagi hambanya yang mau bersabar.
Alah berfirman,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Dan pastinya ada banyak kebaikan yang bisa didapat bagi orang-orang yang bersabar dan tabah akan ketetapan Allah.
https://www.youtube.com/watch?v=jBpsR8s1pEA
5. Pemberian yang Paling Baik: Banyak Diam
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Seorang hamba tidak akan mencapai hakikat iman sebelum ia menjaga lisannya.” (HR. Ath-Thabrani).
Maka jika seorang hamba tidak dapat mengucapkan hal-hal yang baik dan bermanfaat, hendaknya ia diam. Karena diam itu emas.
Bayangkan saja, bila seorang hamba mengucapkan semua hal yang tidak penting dan menyinggung, pastinya akan menciptakan banyak masalah dan memperkeruh keadaan.
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
“Allah pasti merahmati orang yang menjaga lisannya, memahami zamannya dan istiqamah di jalannya.” (HR. Abu Nu’aim).
6. Pemberian yang Paling Baik: Kematian Lebih Baik Baginya
Seorang muslim yang kehidupannya dipenuhi dengan ketaatan, pasti memiliki kemungkinan mati dalam keadaan yang baik.
Dan orang yang aktivitasnya penuh dengan kemaksiatan pasti berkemungkinan besar mati dalam keadaan lalai.
Maka sibukkanlah diri dengan ketaatan dan jauhkanlah diri dari kelalaian.
Dan yang terakhir, orang yang hidupnya penuh dengan ketaatan pasti tidak merasa takut dengan kematian, bahkan merindukannya.
Mudah-mudahan Allah selalu memberikan jalan yang terbaik bagi hamba-Nya. Dan semoga Allah mencabut nyawa kita dalam keadaan taat.
BACA JUGA: Inilah Sebaik-baik Rezeki Pemberian Allah SWT
Itulah enam pemberian yang paling baik dari Allah kepada seorang hamba. Maka jangan pernah sia-siakan hal-hal di atas. Lakukan terus perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya.
Tak lupa untuk terus bersyukur atas segala pemberian dan nikmat yang luar biasa dari Allah SWT.
Jangan sampai kita menjadi hamba yang tidak bersyukur dan membangkang kepada Allah SWT. Pemberian ini adalah wujud sangang Allah kepada seorang hamba.
Maka setiap muslim adalah spesial, jangan pernah sia-siakan itu dengan kemaksiatan.
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016