LIMA adab perempuan saat pergi ke masjid untuk shalat berjamaah.
Jika perempuan keluar ke masjid untuk salat berjamaah haruslah memperhatikan adab-adab sebagai berikut:
Adab Perempuan Saat Pergi ke Masjid: Hendaknya menutup diri dengan pakaian yang hijab lengkap
Aisyah RA berkata: “Adalah perempuan melakukan salat bersama Rasulullah SAW, kemudian mereka pulang sambil menyelimuti diri mereka dengan kain lebar mereka, mereka tidak dikenali karena subuh itu sangat pagi sekali.”
Adab Perempuan Saat Pergi ke Masjid: Hendaknya keluar tanpa mengenakan wangi-wangian
Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu melarang perempuan menuju masjid-masjid Allah hendaknya mereka keluar tanpa mengenakan wangi-wangian.”
Dari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW bersabda: “Perempuan manapun yang menyentuh wangi-wangian dari asap kayu cendana atau semacamnya jangan sekali-kali ia salat berjamaah bersama kami dan salat isya.”
Muslim meriwayatkan dari hadits Zainab, istri Ibnu Mas’ud dia berkata: “Jika salah seorang diantara kamu hadir berjamaah di masjid maka janganlah ia menyentuh atau mengenakan wangi-wangian.”
BACA JUGA: Larangan Nabi untuk Wanita Pergi ke Masjid, Kenapa?
Imam Asy-syaukani dalam kitabnya Nailul Authar mengatakan hadits ini menunjukkan bahwa keluarnya perempuan ke masjid hanya dibolehkan jika tidak ada unsur fitnah (mengganggu hati) atau yang menggerakkan ke arah fitnah itu seperti wangi-wangian dari asap cendana atau semacamnya.
Selanjutnya yang mengatakan dari beberapa hadis dalam masalah ini tersimpul bahwa izin dari suami untuk keluarnya para istri ke masjid adalah jika keluar mereka tidak mengandung unsur yang berdampak adanya fitnah atau gangguan hati seperti minyak wangi atau perhiasan yang tampak atau jenis perhiasan lainnya.
Adab Perempuan Saat Pergi ke Masjid: Hendaknya jangan keluar dengan berdandan dengan pakaian indah atau perhiasan.
Aisyah RA berkata: “Seandainya Rasulullah SAW melihat dari perempuan kini apa yang kami lihat pasti beliau melarang mereka pergi ke masjid sebagaimana Bani Israil melarang perempuan mereka menuju tempat ibadah mereka.”
Imam Asy-syaukani dalam kitabnya Nailul Authar mengomentari kata-kata Aisyah, “Seandainya beliau melihat dari perempuan apa yang kami lihat.”
Maksudnya ialah pakaian-pakaian Indah aroma wangi dan perhiasan yang mereka kenakan dan penampilan mereka dengan dada dan kecantikan mereka, padahal perempuan dahulu di zaman nabi SAW mereka keluar dengan mengenakan kain-kain lebar busana-busana dan selimut selimut tebal.
BACA JUGA: Hukum Membaca Alquran Tanpa Suara dan 12 Adabnya
Imam Ibnu Al-jauzi dalam kitabnya Ahkam An-nisa mengatakan seyogyanya perempuan menghindari keluar semampu mungkin, meskipun ia aman bagi dirinya, namun orang lain tidak dijamin aman dari ketergantungan hati.
Karenanya jika terpaksa keluar hendaknya keluar atas izin suaminya dan dalam penampilan dan busana yang lucu hendaknya memilih jalan yang kosong bukan jalan raya dan kerumunan pasar hendaknya berhati-hati jangan sampai suaranya terdengar hendaknya mengambil jalur tapi bukan jalur tengah.
Adab Perempuan Saat Pergi ke Masjid: Shaf dibelakang laki-laki
Di dalam masjid jika perempuan itu sendirian maka hendaknya berbaris sendiri dibelakang shaf lelaki berdasarkan hadits Anas RA saat salat bermakmum kepada Rasulullah SAW Anas berkata:
“Aku dan anak lelaki kecil yatim berdiri dibelakang beliau sedang perempuan tua ibuku berdiri dibelakang kami.
Aku dan anak kecil yatim salat di rumah kami bermakmum kepada Rasulullah SAW sedangkan ibuku umur Sulaiman berdiri di belakang kami.”
Jika jamaah perempuan itu banyak lebih dari satu maka hendaknya mereka berbaris satu shaf atau beberapa saat dibelakang shaf jamaah laki-laki hal ini berdasarkan hadits:
Bahwasanya Rasulullah SAW menata saat laki-laki dewasa di depan anak-anak lelaki dan menata shaf anak-anak lelaki dibelakang shaf lelaki dewasa sedangkan saat perempuan di belakang saat anak laki-laki.
Dari Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah bersabda shaf terbaik bagi laki-laki adalah yang paling depan sedang yang terburuk adalah yang paling belakang. Shaf terbaik perempuan adalah yang paling belakang sedangkan yang terburuk adalah yang paling depan.”
BACA JUGA: 8 Adab Buang Air Kecil agar Terhindar dari Azab Kubur
Dua hadis di atas menunjukkan bahwa hendaknya perempuan berbaris beberapa saat dibelakang shaf laki-laki jangan mereka salah terpencar-pencar jika mereka shalat dibelakang shaf laki-laki baik itu dalam salat fardu maupun dalam salat tarawih.
Adab Perempuan Saat Pergi ke Masjid: Dalam salat jamaah jika imam lupa dalam shalatnya maka perempuan menegurnya dengan menepuk telapak tangan
Dalam salat jamaah jika imam lupa dalam shalatnya maka perempuan menegurnya dengan menepuk telapak tangan kanan ke telapak tangan kirinya berdasarkan hadis:
Rasulullah SAW bersabda: :Jika terjadi suatu hal kelupaan pada kamu dalam salat hendaklah makmum lelaki mengucapkan tasbih dan tidaknya maklum perempuan menurut tepuk tangan.”
Ini adalah izin pembolehan bagi perempuan untuk menepuk telapak tangannya jika terjadi sesuatu hal dalam salat diantaranya kelupaan imam. Hal itu karena suara halus perempuan mengandung fitnah (gangguan di hati) bagi laki-laki karenanya ia diperintahkan menepuk telapak tangan tanpa berucap kata.
Jika imam telah salam damai perempuan bersegera keluar dari masjid sedang berjamaah lelaki tetap duduk agar perempuan yang telah keluar itu tidak terkejar oleh lelaki itu berdasarkan hadits Salamah:
Sesungguhnya perempuan dahulu jika usai salam dari salat fardhu mereka bangkit sedangkan Rasulullah SAW dan jamaah lelaki menetap beberapa saat lalu jika Rasulullah SAW bangkit jamaah lelaki pun bangkit. []
Sumber: Buku “Sentuhan Nilai Kefiqihan untuk Wanita Beriman, Karya: Syekh Dr. Shaleh Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan”