SEORANG muslim sering kali melalukan banyak hal, tapi tak jarang ia tidak mengetahui perkara yang harus ditinggalkan.
Maka penting sekali seorang muslim mengetahui perkara yang harus ditinggalkan ini. Yaitu untuk terhindar dari perbuatan yang salah.
Inilah delapan perkara yang harus ditinggalkan menurut Umar bin Khaththab,
1. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Perkataan yang Sia-sia
Dengan meninggalkannya seorang muslim akan mendapatkan banyak hikmah. Yaitu bisa menjaga lisannya, menjaga perasaan orang sekitar dan lebih berhati-hati dalam berucap.
Karena tak jarang lisan ini menusuk ke dalam hati orang-orang yang mendengarnya, memantik rasa tersinggung bahkan bisa sampai berbuah fitnah. Maka jauhilah perkataan yang tidak berguna.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Melihatkan Pandangan yang Berlebihan
Dengan menjaga pandangannya, seorang hamba kelak akan mendapatkan kekhusyukan hati.
Maka jagalah pandangan dari gemerlapnya dunia, dari kenikmatan yang ada dan dari hal-hal yang dapat memalingkan diri kepada kelalaian.
Fokuskan diri dan pandangan hanya pada ketaatan. Jangan biarkan hal-hal buruk mengganggu dan merusak kekhusyukan.
BACA JUGA: Hikmah Menjaga Pandangan
3. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Makan Berlebihan
Segala sesuatu yang berlebihan pastilah tidak baik, termasuk soal makan. Alah pun melarang hambanya untuk rakus kepada segala hal.
Allah berfirman,
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf, Ayat: 31).
Maka hendaknya seorang hamba makan secukupnya. Dan tak lupa memakan makanan yang dapat menjaga kesehatan tubuh. Karena tubuh adalah sarana untuk beribadah kepada Allah. Jagalah baik-baik dengan memasok makanan yang baik dan cukup.
https://www.youtube.com/watch?v=9SfhXaz8T8o
4. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Tertawa Berlebihan
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah”. (HR. Bukhari Muslim).
Dengan meninggalkan tertawa berlebihan, maka seorang hamba akan diberi kewibawaan. Maka hendaknya tertawa secukupnya saja.
BACA JUGA: Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Ngeri! Simak 5 Kisah ini
5. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Senda Gurau
Ada senda gurau yang diperbolehkan yaitu,
Diriwayatkan dari Al-Hasan radhiallahu ‘anhu, dia berkata,
“Seorang nenek tua mendatangi Nabi ﷺ. Nenek itu pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam surga!’ Beliau pun mengatakan, ‘Wahai Ibu si Anu! Sesungguhnya surga tidak dimasuki oleh nenek tua.’ Nenek tua itu pun pergi sambil menangis.
Beliau pun mengatakan,
“Kabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam keadaan seperti nenek tua. Sesungguhnya Allah ta’ala mengatakan: (35) Sesungguhnya kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. (36) Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. (37) Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS Al-Waqi’ah).
Maka yang harus ditinggalkan adalah senda gurau yang mengandung hinaan dan mengumbar aib. Jangan samai juga dengan senda gurau Allah malah memberikan dosa terhadap hamba-Nya. Maka berhati-hatilah.
6. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Kecintaan Dunia
Dunia hanyalah tempat persinggahan sementara, janganlah tenggelam di dalamnya. Utamakanlah akhirat dan pasti Allah akan memberikan kecintaan kepada akhirat.
Jadikan dunia sebagai tempat mengumpulkan amal baik, jangan sampai dunia dijadikan sebagai tempat bersenang-senang dan tak sadar bahwa diri telah tenggelam dalam kemaksiatan.
Karena apa pun yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan. Maka persiapkanlah diri sedari sekarang.
7. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Kesibukan Mengintip Aib Orang lain
Siapa yang meninggalkannya, Allah akan memberi kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Karena mengintip aib orang hanya akan menambah amal buruk diri sendiri dan teralihkan bahwa diri ini pun masih banyak aibnya. Maka introspeksi diri selalu dan banyak memohon ampun kepada Allah.
Semoga kita dijauhkan dari sikap ini dan fokus kepada menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.
BACA JUGA: 4 Balasan bagi Orang yang Suka Mengumbar Aib
8. Perkara yang Harus Ditinggalkan: Meninggalkan Obsesi Meneliti Bagaimana Wujud Allah
Seorang muslim hendaknya bisa berfokus kepada segala ciptaan-Nya saja, yaitu betapa luar biasanya Allah menciptakan dunia dan seisinya.
Tak perlu berobsesi untuk mengetahui wujud Allah, karena dengan meninggalkan hal itu seorang muslim akan terhindar dari kemunafikan.
Tugas seorang hamba hari ini adalah beribadah kepada-Nya dengan sepenuh hati dan ikhlas karena Allah semata.
Itulah delapan perkara yang harus ditinggalkan oleh setiap muslim. Semoga kita semua dapat mengamalkannya dan terarah pada pelaksanaan hal-hal yang sesuai dengan perintah-Nya.[]
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016