SIAPAKAH muslim yang ideal itu?
Muslim yang ideal memiliki kesetiaan dan kejujuran yang tak tergoyahkan. Dari Abu Bakar as-Siddeeq diriwayatkan, “Nabi Muhammad (SAW) berkata, ‘Jika saya mengambil seorang Khalil, saya akan mengambil Abu Bakar (sebagai Khalil saya).” (HR Bukhori)
Muslim yang ideal … adalah seperti ‘ Umar ibn al-Khattab: seekor singa di luar dan seekor anak kucing di rumah bersama keluarganya.
Muslim yang ideal … memiliki rasa malu, kelembutan, kesopanan, dan kelembutan ‘Utsman bin ‘Affaan. Nabi Muhammad (SAW) berkata: “Apakah aku tidak merasa malu di hadapan seorang pria yang para malaikat merasa malu terhadapnya?” (HR Muslim)
Muslim yang ideal … mendapat kehormatan dari Ali bin Abi Thalib di medan perang, yang menolak untuk menanggalkan baju besi musuh yang dikalahkannya untuk menghormati kerendahan hati orang yang telah meninggal.
BACA JUGA: Cita-cita Tertinggi Seorang Muslim
Setelah Ali bin Abi Thalib berduel dengan Abd-Wudd, Umar bin Al-Khattab berkata kepadanya:
“Mengapa kamu tidak melepaskan armornya? Tidak ada orang Arab yang memiliki baju besi yang lebih baik daripada miliknya!” Ali berkata: “Saya memecahkannya (selama duel), dan auratnya terlihat oleh saya, jadi saya malu untuk menelanjanginya.” (Al-Bayhaqi; al-Bidaaya wa’n-Nihaayah oleh Ibn Katsir)
Seorang Muslim yang ideal … memiliki pandangan jauh ke depan seperti Abu ad-Dardaa’, dan ingin mengembangkan pemikiran yang cepat dari kaum muda, apakah pemuda itu adalah anak laki-laki seperti Abdullah ibn ‘Abbaas, atau seorang gadis seperti Umm ad-Dardaa’ as-Sughra.
Muslim yang ideal … memuja, menghormati, dan menghormati istrinya sebagaimana Abdullah bin Abi Bakr memperlakukan istri tercintanya, ‘Aatikah.
Muslim yang ideal … tidak malu mengakui dan mengagumi kekuatan seorang wanita, sebagaimana Khalid bin Walid menghormati Khawlah binti al-Azwar di medan perang.
BACA JUGA: Tips agar Mendapatkan Pasangan Ideal
Muslim yang ideal … memiliki dedikasi Abdullah ibn Mas’ud dalam hal hidup dengan Al-Qur’an, bukan hanya menghafalnya. Dikisahkan Abdullah ibn Mas’ud, “Ketika seorang pria di antara kami mempelajari sepuluh ayat (Alquran), dia tidak akan melanjutkan (ke ayat-ayat berikutnya) sampai dia memahami maknanya dan bagaimana bertindak dengannya.
Muslim yang ideal … memiliki keyakinan pribadi Mus’ab ibn ‘Umair, dan bersedia mengorbankan kemewahan pribadi hidup demi Allah, tidak peduli seberapa manja dia tumbuh dewasa. Nabi Muhammad berkata, “Saya melihat Mus’ab di sini, dan tidak ada pemuda di Mekah yang lebih dimanjakan oleh orang tuanya daripada dia. Kemudian dia meninggalkan semua itu demi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya!”
Muslim yang ideal … tidak ragu-ragu untuk melawan kekerasan dalam rumah tangga, ketidakadilan politik, rasisme, atau bentuk pelecehan lainnya, terlepas dari apakah pelakunya Muslim atau bukan. Nabi Muhammad berkata, “Tolonglah saudaramu, apakah dia penindas atau dia tertindas.
Orang-orang bertanya, “Wahai Rasulullah (Nabi)! Tidak apa-apa untuk membantunya jika dia tertindas, tetapi bagaimana kita harus membantunya jika dia adalah seorang penindas?”
Rasulullah SAW bersabda, “Dengan mencegahnya menindas orang lain.” (HR Bukhari)
BACA JUGA: Tujuan Hidup Muslim dan Kepastian Datangnya Kematian
Muslim yang ideal … tidak membiarkan dirinya mengangkat tangan atau suaranya melawan ibunya, saudara perempuannya, istrinya, putrinya, atau Muslim lainnya. Nabi Muhammad berkata, “Muslim yang sejati adalah yang selamat dari lisan dan tangannya.” (muttafaq alaih)
Muslim yang ideal … merasa tanggung jawab qawamah (Perwalian) berat di pundaknya, karena dia tahu bahwa pada Hari Pengadilan, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas penyalahgunaan wewenangnya. Nabi Muhammad berkata, “Waspadalah terhadap penindasan, karena penindasan akan berubah menjadi kegelapan yang berlebihan pada Hari Kebangkitan.” (HR Muslim)
Muslim yang ideal … menghormati laki-laki dan perempuan yang beriman, tidak pernah meremehkan, menghina, atau mendorong kejahatan terhadap mereka.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS At Taubah: 71)
BACA JUGA: Cara Seorang Muslim Mengendalikan Emosi
Muslim yang ideal itu menjalani hidupnya dengan berjuang untuk menjadi etis, berprinsip, dan adil; mengendalikan emosinya dan berhati-hati dengan kata-katanya; berpegang pada standar yang lebih tinggi dari budaya atau masyarakatnya.
Muslim yang ideal itu berdoa, berpuasa, menunaikan haji, bersedekah, dan hidup setiap saat bersaksi tentang Keesaan Tuhan dan Penutup Kenabian, Nabi yang dicintai.
Muslim yang ideal itu berusaha tidak hanya menjadi seorang Muslim, atau seorang Mu’min, tetapi menjadi seorang Muhsin.
“Jibril berkata: ‘Ceritakan tentang ihsan.’
Nabi menjawab, ‘Bahwa kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, karena jika kamu tidak melihat-Nya, maka sungguh benar-benar Dia melihatmu.’” (HR Bukhari dan Muslim) []
SUMBER: ABOUT ISLAM