HUJAN Menurut Islam Hujan tidak hanya sekadar fenomena alam biasa, hujan di antara satu dari kesekian tanda kebesaran. Air hujan adalah tetesan air hasil penyulingan yang di buat oleh Allah SWT atau Al ma’al muqthir. Ada makna hujan menurut Islam.
Ternyata air hujan sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, terutama jika kualitas hujaj belum terkontaminasi pencemaran.
Dari hal di atas, kita mungkin berpikir bahwa hujan bisa menjadi berkah dan bisa juga menjadi bencana, tergantung apa yang dibawanya. Seakan-akan hujan hanyalah fenomena alam biasa yang memiliki sisi positif dan negatif untuk manusia. Padahal, dalam Islam hujan memiliki makna dan arti yang sangat spesial. Oleh karena itu, simak berikut mengenai 7 makna hujan menurut Islam:
Hujan Menurut Islam: Perumpamaan umat Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda, Perumpamaan umatku adalah seperti hujan, tidak diketahui apakah yang pertama yang lebih baik ataukah yang akhirnya”. Menurut al Baidhawi, “Yang dimaksud adalah mengingkari perbedaan, karena setiap tingkatan di antara mereka memiliki keistimewaan yang pasti mengandung sisi kelebihbaikannya, sebagaimana setiap naubah dari naubnya hujan, memiliki faedah dalam menumbuhkan, tidak mungkin dapat diingkari dan dihukumi tidak bermanfaatnya. Hal itu karena generasi pertama-tama telah beriman dengan apa yang mereka saksikan yang berupa mu’jizat, menerima dakwah Rasul dan beriman. Sedangkan orang-orang yang akhir, mereka beriman kepada perkara ghaib, karena telah sampai kepada mereka secara mutawatir, yaitu ayat-ayat, mereka mengikuti generasi yang sebelumnya dengan baik. (Faidh Al-Qadir: 517)
BACA JUGA: 7 Fakta Air Hujan
Hujan Menurut Islam: Penunjuk kewajiban shalat berjamaah
Selama ini kita mungkin berpikir bahwa shalat berjamaah bukanlah merupakan kewajiban.
Dari Ibnu Qayyim rahimahullah, “Tentang wajibnya shalat jama’ah, dapat berdalil dengan adanya jama’ antara dua shalat yang disyariatkan ketika terjadi hujan agar dapat dilakukan secara berjama’ah. Padahal salah satu di antara shalat tersebut telah berada di luar waktunya, sedangkan (melakukan masing-masing shalat pada) waktu (yang telah ditetapkan) adalah wajib”.
Hujan Menurut Islam: Memberi kesempatan manusia untuk berdoa
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menganjurkan kita untuk berdoa saat hujan turun. Hal ini didasarkan pada riwayat Nabi Muhammad ﷺ yang bersabda, “Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan, Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan saat hujan turun.”
Hujan Menurut Islam: Bahwa manusia tidak boleh sombong
Berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Allah SWT mengajak kita untuk berpikir tentang air yang kita minum bahkan diciptakan dan diberikan oleh Allah SWT.
Maka, kita sebagai manusia tidak memiliki sedikit pun hal yang bisa disombongkan. Sungguh, semua hal ada karena Allah lah yang menciptakannya.
Hujan Menurut Islam: Menunjukkan kebesaran Allah
Jika ilmuwan masa kini sudah mengetahui proses terjadinya hujan berkat kemajuan teknologi yang dimiliki, Allah sudah menunjukkan kebesaran ilmunya dengan menjelaskan proses hujan dalam Al-Quran:
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakannya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendakinya dan dipalingkannya dari siapa yang dikehendakinya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nur: 43)
BACA JUGA: Amalan Ketika Hujan Turun
Hujan Menurut Islam: Dunia diciptakan dengan penuh keseimbangan
Berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Allah Menurunkan hujan sesuai kadar perhitungannya, maka kita bisa mengambil hikmah bahwa dunia dan seisinya diciptakan dengan seimbang.
Tidak ada kelebihan atau kekurangan yang diberikan oleh Allah. Jika memang ketika hujan terjadi banjir atau bencana alam, bisa dipastikan bahwa itu adalah hasil dari kerusakan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Hujan Menurut Islam: Rahmat Allah selalu cukup dan sesuai menurut perhitungannya
Hujan merupakan bentuk dari keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah SWT. Tanpa ada hujan, kuantitas air di bumi tidak akan mencukupi untuk mendukung kehidupan di dalamnya. Tidak hanya kehidupan manusia, melainkan juga kehidupan tumbuhan dan hewan.
وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ .
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan dari kubur. (QS. Az-Zukhruf: 11)
SUMBER: REPUBLIKA I DALAMISLAM