TAHUKAH kamu bahwa doa saat hujan terbagi menjadi tiga situasi atau kondisi. Ketiga doa saat hujan yang akan dibahas di bawah ini memiliki dalil masing-masing dan latar belakang dari hadits tentang doa tersebut.
Bagi umat Islam, hujan adalah berkah yang Allah SWT turunkan dari langit. Namun hujan juga bisa menimbulkan beberapa situasi, akibat dari ulah manusia itu sendiri. Doa saat hujan memang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun doa saat hujan pun dibagi menjadi beberapa kondisi.
Doa saat Hujan Pertama: Dibaca ketika Turun Hujan
Dalam Sahih al-Bukhari:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
تَابَعَهُ الْقَاسِمُ بْنُ يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ وَرَوَاهُ الْأَوْزَاعِيُّ وَعُقَيْلٌ عَنْ نَافِعٍ
BACA JUGA: Inilah 6 Makna Hujan Menurut Islam
Telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Muqatil Abu Al Hasan Al Marwazi- berkata, telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami ‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Al Qasim bin Muhammad dari ‘Aisyah, bahwa jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hujan, maka beliau berdoa:
‘ALLAHUMMA SHAYYIBAA NAAFI’AA (Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat) ‘.” Hadits ini juga dikuatkan oleh Al Qasim bin Yahya dari ‘Ubaidullah, dan diriwayatkan pula oleh Al Auza’i dan ‘Uqail dari Nafi’.”
Doa saat Hujan Kedua: Doa ketika Hujan Lebat Terus Menerus
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَوْمَ جُمُعَةٍ فَقَامَ النَّاسُ فَصَاحُوا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَحَطَ الْمَطَرُ وَاحْمَرَّتْ الشَّجَرُ وَهَلَكَتْ
الْبَهَائِمُ فَادْعُ اللَّهَ يَسْقِينَا فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا مَرَّتَيْنِ وَايْمُ اللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً مِنْ سَحَابٍ فَنَشَأَتْ سَحَابَةٌ وَأَمْطَرَتْ وَنَزَلَ عَنْ الْمِنْبَرِ فَصَلَّى فَلَمَّا انْصَرَفَ لَمْ تَزَلْ تُمْطِرُ إِلَى الْجُمُعَةِ الَّتِي تَلِيهَا فَلَمَّا قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ صَاحُوا إِلَيْهِ تَهَدَّمَتْ
الْبُيُوتُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يَحْبِسْهَا عَنَّا فَتَبَسَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَكَشَطَتْ الْمَدِينَةُ فَجَعَلَتْ تَمْطُرُ حَوْلَهَا وَلَا تَمْطُرُ بِالْمَدِينَةِ قَطْرَةٌ فَنَظَرْتُ إِلَى الْمَدِينَةِ وَإِنَّهَا لَفِي مِثْلِ الْإِكْلِيلِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar telah menceritakan kepada kami Mu’tamir dari ‘Ubaidullah dari Tsabit dari Anas bin Malik berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah pada hari Jum’at, lalu orang-orang berdiri dan berseru, “Wahai Rasulullah, hujan sudah tidak turun hingga pepohonan memerah dan hewan-hewan banyak yang mati.
Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!” Beliau lalu berdoa: “Ya Allah, berilah kami air hujan.” dua kali. Demi Allah, sebelumnya kami tidak melihat ada awan yang tipis sekalipun hingga muncul awan tebal, kemudian hujan pun turun.
Setelah itu beliau turun dari mimbar dan melaksanakan shalat. Setelah selesai, hujan masih terus turun bahkan hingga Jum’at berikutnya. Maka ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri menyampaikan khutbah, orang-orang kembali berseru kepada beliau:
“Rumah-rumah telah hancur, jalan-jalan terputus, berdo’alah kepada Allah agar menahan hujan dari kami!” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu tersenyum seraya berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami.”
Maka Madinah menjadi terang kembali dan hujan hanya turun di sekitarnya, bahkan tidak ada hujan setetespun di Madinah. Kemudian aku melihat langit Madinah, dan nampak hujan hanya turun disekitarnya.”
Doa saat Hujan Ketiga: Dibaca ketika Jalan Terhalang karena Banjir Akibat Hujan Deras
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمُطِرُوا مِنْ جُمُعَةٍ إِلَى جُمُعَةٍ فَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَتْ الْبُيُوتُ وَتَقَطَّعَتْ السُّبُلُ وَهَلَكَتْ الْمَوَاشِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ عَلَى رُءُوسِ الْجِبَالِ وَالْآكَامِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ فَانْجَابَتْ عَنْ الْمَدِينَةِ انْجِيَابَ الثَّوْبِ
BACA JUGA: Hujan, Alquran, dan Hati, Apa Hubungannya?
Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Syarik bin ‘Abdullah bin Abu Namir dari Anas bin Malik berkata, “Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, harta benda telah rusak dan jalan-jalan terputus, maka berdo’alah kepada Allah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berdoa hingga hujan pun turun kepada kami dari hari Jum’at ke Jum’at berikutnya. Kemudian datang lagi seorang laki-laki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, rumah-rumah telah roboh, jalan-jalan terputus dan harta benda rusak!”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun berdoa: “Ya Allah turunkanlah di puncak-puncak gunung, perbukitan, jurang-jurang yang dalam serta tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” Maka awan itu pun menjauh dari Madinah seperti kain.”
Demikianlah penjelasan mengenai tiga dalil doa saat hujan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. []
SUMBER: REPUBLIKA