ADA banyak keutamaan shalat Ashar. Apalagi, jika dilakukan secara berjamaah. Ini didasarkan pada beberapa dalil. Berikut riwayat keutamaan shalat ashar berjamaah yang disebutkan dalam Alquran dan hadis:
1 Riwayat keutamaan shalat Ashar dalam Alquran
“Periharalah semua shalatmu, dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.’” (QS Al Baqarah: 238)
Menurut Ibnu Katsir, tafsir ayat diatas adalah bahwa Allah memerintahkan untuk menjaga dan memelihara semua waktu shalat (pada waktunya masing-masing), sehingga sebagai umat muslim hendaknya melaksanakan shalat pada waktunya.
Sedangkan yang dimaksud Shalat Wustho pada ayat diatas adalah shalat Asar (menurut sebagian besar Ulama’). Meskipun ada beberapa ulama’ yang mengatakan bahwa shalat wustha adalah shalat subuh, ada juga yang berpendapat shalat dhuhur. Namun, at Tirmidzi dan al Baghawi mengatakan “itu adalah pendapat terbanyak dari ulama kalangan sahabat dan lainnya”. Sementara al Qadhi Al Mawardhi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan pendapat mayoritas tabi’in.
Keutamaan shalat Asar memang banyak, apalagi jika dilakukan di awal waktu. Seorang Ulama pernah menyuruh untuk melaksanakan shalat asar di awal waktu. Mengapa? Karena pada akhir waktu shalat asar, Malaikat siang akan berpindah dari bumi ke langit membawa catatan amal-amal manusia, maka jika shalat asar dikerjakan pada akhir waktu, catatan amalan itu tidak akan sampai ke langit. Sehingga untuk itu, dilipat gandakanlah pahala bagi siapa yang mengerjakannya khususnya di awal waktu.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda pada peristiwa Ahzab:
“Mereka (orang-orang kafir) yang telah menyibukkan kami dari shalat wustha, yaitu sholat asar. Semoga Allah memenuhi hati dan rumah mereka dengan api.” Kemudian beliau mengerjakannya diantara Mahrib dan Isya’.”
Dari hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat wustha adalah shalat asar. Dan barang siapa yang menghalangi untuk melaksanakan shalat wustho, maka sebagaimana do’a Nabi Muhammad, hati dan rumah mereka akan dipenuhi dengan api. Yang menghalangi saja akan dipenuhi hatinya dengan api, apalagi yang tidak mengerjakannya.
BACA JUGA: Shalat Ashar, Ini Dia Keutamaannya
2 Riwayat keutamaan shalat Ashar dari Az-Zuhri
Tidak hanya sampai situ saja, Az Zuhri meriwayatkan, dari Salim, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa meninggalkan shalat Asar, maka seakan-akan ia telah dirampas keluarga dan hartanya.”
Hadits ini mengingatkan kembali betapa utamanya shalat asar harus dikerjakan. Jika kita tidak mengerjakan shalat asar, maka hal itu seolah-olah kita telah kehilangan hal paling penting di dunia ini (diibaratkan dengan keluarga dan harta). Seolah-olah hadits ini menegaskan bahwa shalat asar adalah kebahagiaan, jika kita kehilangan kebahagiaan itu, maka seolah kita hidup dalam mati.
3 Riwayat keutamaan shalat Ashar dari Buraidah bin al Hashib
Ada lagi hadist dari Buraidah bin al Hashib, dari Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Segerakan shalat Asar pada hari yang penuh mendung, karena barangsiapa meningalkan shalat ashar, maka terhapuslah semua amalannya.”
Dari hadits diatas, jelaslah bahwa shalat asar merupakan shalat yang diutamakan untuk mengerjakannya. Jika meninggalkannya semua amalan kita akan terhapus. Maksudnya semua amalan baik yang telah kita kerjakan baik sengaja maupun tidak dan telah dicatat oleh malaikat akan terhapus. Betapa ruginya jika kita meninggalkan shalat ashar.
BACA JUGA: Tak Seorang pun Boleh Melakukan Shalat Ashar Kecuali di Bani Quraidhah
4 Riwayat keutamaan shalat Ashar dari Abu Nadrah Ak Ghifari
Tidak hanya itu, Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Nadrah Al Ghifari, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat ashar bersama kami di salah satu lembah yang bernama al Hamish, kemudian beliau bersabda:
“Sesungguhnya shalat ini pernah ditawarkan kepada orang-orang sebelum kalian, nemun mereka menyia-nyiakannya. Ketahuilah bahwa barangsiapa mengerjakannya, maka akan dilipatgandakan pahalanya dua kali lipat. Dan ketahuilah, tidak ada salat setelahnya hingga kalian melihat saksi.(matahari tenggelam dan malam mulai gelap.)”
Rasullullah juga bersabda, “Tidak akan masuk neraka seorangpun yang mengerjakan shalat sebelum matahari terbit (subuh), dan sebelum matahari terbenam (asar).” []
SUMBER: DALAM ISLAM