UMAR bin Khattab atau yang dijuluki Al Faruq adalah sahabat Rasulullah ﷺ. Dia dalah orang yang dapat membedakan kebenaran dari kebatilan, serta berjuang dalam menegakkan kebenaran dan memberantas kebatilan itu.
Dengan sikapnya yang keras dan tegas, terutama dalam medan jihad, Umar bin Khattab pun dijuluki “singa padang pasir”, begitu disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Namun bagaimanapun keras tabiatnya, Umar merupakan pribadi yang lemah lembut terhadap istri dan kaum perempuan.
Sang Amirul Mukminin itu pernah berkata, “Pada masa jahiliyah, perempuan itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa perempuan itu sederajat dengan laki-laki.”
Umar bin Khattab: Menghormati istri
Umar bin Khattab kemudian tersenyum. Dia pun mengisahkan kepada lelaki itu mengapa Umar yang keras begitu sabar menghadapi istrinya.
“Wahai, saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya karena itu memang kewajibanku. Alih-alih menghardik istrinya, Umar malah menceritakan betapa besar jasa istrinya dalam kehidupannya di dunia.
“Bagaimana aku bisa marah kepada istriku karena dialah yang mencuci bajuku, dialah yang memasak roti dan makananku, ia juga yang mengasuh anak-anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya,” katanya.
BACA JUGA: Ketika Umar bin Khattab Diomeli Istrinya
Umar bin Khattab kemudian menasihati lelaki itu bersikap sabar kepada istrinya karena istrinyalah yang membuat dia tenteram di sampingnya.
“Karena istriku, aku merasa tenteram (untuk tidak berbuat dosa). Maka, aku harus mampu menahan diri terhadap perangainya” katanya.
“Wahai, amirul mukminin, istriku juga demikian kata lelaki itu.”
Amirul mukminin pun menjawab “Maka, hendaknya engkau mampu menahan diri karena yakinlah hal tersebut hanya sebentar saja.”
Laki-laki itu pun akhirnya pergi dan menjalankan apa yang diperintahkan Umar, yakni bersabar. Setelah ia menjalankan perintah Umar agar selalu sabar ketika mendapati istrinya yang sedang marah-marah, kini istrinya tidak marah lagi.
Ternyata benar apa yang disampaikan Umar, marahnya seorang istri hanya sebentar, ujarnya dalam hati.
Perempuan itu sangat penting dalam Islam. Islam memosisikan perempuan dengan begitu mulia, karena generasi gemilang akan lahir dari rahimnya. Sebagai penghormatan kepada perempuan, Umar bin Khattab selalu mengingatkan, perempuan harus selalu dilindungi dari berbagai hal yang tidak baik, termasuk fitnah akan dirinya.
Dalam kitab “Fathul Qadir” dikisahkan, Umar bin Khattab RA berkata:
اسْتَعِيْنُوْا عَلَى النِّسَاءِ بِالْعُرَى إِنَّ إِحْدَاهُنَّ إِذَا كَثُرَتْ ثِيَابُهَا وَحَسُنَتْ زِيْنَتُهَا أَعْجَبُهَا الْخُرُوْجُ
“Bimbinglah para wanita dalam berpakaian. Sesungguhnya salah seorang dari mereka apabila telah memiliki banyak pakaian dan perhiasan yang bagus, maka akan membuat ia senang keluar rumah.”
Nasehat Umar bin Khattab ini, karena ia sangat mengerti bagaimana fitnah perempuan merupakan perkara dahsyat yang menimpa kaum laki-laki sebagaimana hal ini telah dikabarkan Rasulullah ﷺ:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana penuturan Umar bin Khattab RA di antara godaan (fitnah) besar perempuan yaitu dalam hal berpakaian, busana, dan tampilan diri yang memesona bagi laki-laki asing yang bukan mahramnya.
Penampilan yang jauh dari kriteria busana syar’i, seperti memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh, terbuka aurat yang seharusnya tertutup, memakai wewangian saat keluar rumah, dan sebagainya yang intinya membuat kaum pria tertarik padanya.
Kaum perempuan terkadang tak menyadari bahwa mereka bisa memfitnah laki-laki dengan keindahan busana yang dikenakan meskipun ia berbusana syar’i karena setan terlalu lihai dalam menggoda anak Adam. Maka Islam memperbolehkan perempuan keluar rumah selagi ada kebutuhan dengan berbakaian syar’i dan bukan pakaian untuk mempercantik diri sehingga tidak menjadi godaan laki-laki.
BACA JUGA: Tahukah Kamu? Inilah 3 Keteladanan Umar bin Khattab
Dari Ibnu Mas’ud RA, bahwa Nabi ﷺ bersabda :
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ ،فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita adalah aurat, jika ia keluar maka setan akan mengiringinya” (HR. At-Tirmidzi).
Demikianlah sikap Umar bin Khattab RA dalam menjaga kaum perempuan ini. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kaum perempuan ini dari fitnah tersebut. []
SUMBER: REPUBLIKA