SAAT menghadapi ujian paling sulit, apa yang kita lakukan?
Manusia cenderung lebih menyukai segala hal yang menyenangkan, mudah dan selalu berharap dilancarkan semua urusannya. Terbukti setiap berdoa selalu meminta kemudahan dan kebahagiaan.
Ketika Allah memberikan kemudahan dan kesenangan mereka menganggap Allah memuliakannya sedangkan kesulitan dianggap bahwa Allah menghinakannya. Padahal standar kemuliaan hanya diukur dengan ketakwaan seseorang.
Kebanyakan orang menganggap bahwa ujian identik dengan hal yang tidak disukai. Padahal kesenangan yang diberikan Allah juga termasuk bentuk ujian. Bahkan disebut ujian paling sulit karena kesenangan justru sering menipu dan melenakan seseorang.
BACA JUGA:Â Mengapa Allah Tidak Memberikan Kemudahan Ibadah? Ini 4 Sebabnya
Ujian Paling Sulit, Balasan Amal Sholeh Para Sahabat
Tahukah kita, bahwa para sahabat dan salafus shalih takut akan balasan amal sholeh yang disegerakan di dunia.
Dari Sai’d bin Ibrahim, dari bapaknya,
Makanan dihidangkan kepada Abdurrahman bin ‘Auf rodhiyallahu anhu dan ia sedang berpuasa.
Beliau berkata,
“Mush’ab bin Umair terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafankan dengan pakaiannya, apabila kepalanya ditutupi (dengan pakaian tersebut), maka kakinya akan terlihat. Apabila kakinya yang ditutupi, maka kepalanya terlihat.”
Aku (yakni Ibrahim) melihatnya berkata (lagi),
“Hamzah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Dunia pun kemudian dibukakan kepada kami. Sungguh kami takut bahwasanya ini adalah (balasan dari) kebaikan-kebaikan kami yang disegerakan.”
Kemudian beliau menangis dan meninggalkan makanan tersebut. (Ibnu Mubarak fii Az-Zuhdi 510)
Ujian Paling Sulit, Stress dan Depresi
Hari ini betapa banyak yang dilanda stres bahkan depresi. Berpikir lari dari kenyataan karena tak mampu melalui ujian. Tak ada modal melewatinya melainkan keimanan.
Satu saja kemaksiatan yang dilakukan hanya akan melemahkan senjata dalam menerjang cobaan. Sementara ketaatan yang senantiasa dibangun hadir sebagai penguat disaat badai ujian menerpa.
BACA JUGA:Â 8 Perjalanan Setelah Kematian
Allah akan menguji seorang hamba sesuai dengan kesanggupan. Orang yang potensi kekuatan imannya berada pada level 7 tentu tidak akan diuji pada level 8. Maka yakinkan diri dan pastikan bahwa ujian dan cobaan bisa dilalui dengan izin Allah.
Ujian Paling Sulit, Allah Tidak Pernah Zhalim pada Hamba-Nya
Karena Allah maha suci dari berbuat zhalim kepada hamba-Nya. Tinggal diri mencari solusi mengupgrade diri untuk mencari kekuatan. Yakni meningkatkan keimanan dengan mendekat pada Allah dan menjalankan ketaatan.
Tidakkah kita sadar bahwa ujian demi ujian yang telah berlalu terbukti bisa terlewati?
Wallahu a’lam bi showab. []