Anak Yatim yakni seorang anak dalam usia yang belum balig telah ditinggal oleh ayahnya. Di balik kekurangannya akan seorang ayah, ternyata ada keutamaan anak yatim menurut Al-Quran.
Ditinggalkan pergi oleh seseorang untuk selamanya tentu akan menjadi kepedihan yang mendalam.
Apalagi jika yang ditinggalkan masih kecil dan tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, Islam sangat menaruh perhatian besar kepada anak yatim.
Menyantuni anak yatim juga pada dasarnya adalah sebuah amalan dan akhlak yang sangat mulia di mata Allah SWT dan juga sesama manusia.
Dengan melaksanakan amalan yang baik ini, maka seseorang akan menjadi manusia yang jauh lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang lain. Ada dasarnya, yatim berasal dari bahasa arab yang berarti sedih atau bermakana sendiri.
Adapun menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan seorang anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh bapaknya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut yatim adalah ketika seorang anak tersebut telah baligh dan dewasa.
Hal tersebut juga sudah dijelaskan dalam sebuah hadis yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas RA pernah menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan individu disebut yatim, Ibnu Abbas pun menjawab:
“Dan kamu bertanya kepada saya tentang seorang anak yatim, kapan terputus predikat yatim itu, sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah balig dan menjadi dewasa,”
Keutamaan Anak Yatim: Termasuk Amalan yang sholeh
Penjelasan mengenai menyantuni anak yatim salah dijelaskan dalam salah satu ayat dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ .
Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS. Al-Baqarah: 220)
Memperbaiki di sini maksudnya adalah berderma kepada anak yatim, memeliharanya dengan pemeliharaan yang baik, dan menjamin kehidupannya. Ini termasuk amal kebaikan yang sangat besar bagi seorang muslim.
BACA JUGA: Takut Miskin karena Punya Anak?
Keutamaan Anak Yatim: Allah Menyukai Hamba yang Senang Berderma
يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 215)
Allah SWT menyukai nafkah yang diberikan untuk anak yatim. Sebab, hal tersebut menjadi kemuliaan sendiri bagi seseorang karena telah berbagi kepada sesama, terutama yang sangat membutuhkan. Harta ini tentu akan lebih baik daripada yang dipergunakan untuk diri sendiri.
Keutamaan Anak Yatim: Menjadi Jalan Masuk Surga
“Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,’. Kemudian Rasulullah ﷺ mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR Bukhari).
Bagi orang yang menanggung kehidupan anak yatim seperti yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ, maka Allah SWT menjanjikannya masuk surga. Ini karena orang itu telah menjaga kehidupan anak tersebut karena berada di dalam pengawasan dan tanggung jawabnya.
Keutamaan Anak Yatim: Jauh dari Adzab Allah
Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (HR Thabrani).
Umat Islam tentu ingin selalhi diberkahi dengan pahala dan dijauhkan dari adzab. Salah satu caranya adalah dengan mencintai anak yatim. Sebab, anak yatim memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam, sehingga Allah SWT memberikan keistimewaan atas amalan yang dilakukan seseorang pada anak yatim.
BACA JUGA: Keutamaan Mendidik Anak dalam Hadist Nabi, Berikut 5 Hadist tentang Mendidik Anak
Keutamaan Anak Yatim: Terpenuhi kebutuhan hidup
Bukan hanya dijanjikan pahala melimpah dan masuk surga, mengurus anak yatim dengan sungguh-sungguh juga dijanjikan oleh Allah SWT akan dipenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila seseorang menyantuni anak yatim, maka akan seperti berinfak di jalan Allah dan Allah SWT.
Selain itu, Allah SWT juga akan melipatgandakan harta bagi hamba yang menyantuni anak yatim. “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib). []
SUMBER: POPMAMA