Oleh: Daud Farma
ulviyeturk94@gmail.com
SUNGGUH, hidayah shubuh hanyalah dilakukan pada waktu Shubuh, yaitu saat adzan Shubuh dikumandangkan maka telah masuklah waktu Shubuh .
Banyak sekali orang ingin berjamaah Shubuh di masjid. Selepas shalat isya ia langsung tidur dalam keadaan masih ada wudhu. Segala urusan ia tinggalkan, ia berdamai dengan mimpinya, tidur senyenyaknya dan terbangun sebelum adzan Shubuh berkumandang. Dia wudhu dan siap-siap berangkat ke masjid untuk Shubuh berjamaah.
Ada yang sengaja tidur setelah magrib ataupun setelah waktu isya, namun ia belum shalat isya, dengan harapan membawa beban shalat isya ke dalam tidur agar terbangun satu jam sebelum waktu Shubuh untuk shalat isya lalu berjaga sampai Shubuh , mengaduk kopi, membaca buku, belajar, sampai ketika telinganya mendengar kalimat, “Allahu Akbar, Allahu Akbar”, ia berangkat ke masjid untuk shalat Shubuh.
BACA JUGA:Â Hidayah dari Sebuah Warung Kopi
Adapula hal serupa, bergadang semaunya dan sesanggupnya. Jelas terdengar suara sang mu’adzin mengumandangkan adzan Shubuh, “Hayya ‘alas shalaah”, suara itu masuk lewat jeruji jendela, namun hatinya tak terketuk untuk shalat Shubuh, ia malah menjadikan suara sang mu’adzin sebagai penanda bahwa ia telah bergadang sampai Shubuh, lantas ia pun tidur semaunya dan sepuasnya hingga siang, hidayah belum benderang di hati dan jiwanya.
Embun Hidayah Shubuh, Ikhtiar
Ingin sekali bisa Shubuh. Jam tidur selalu pukul sepuluh tiga puluh malam, sudah setel alarm sesuai waktu Shubuh , bahkan mengaktifkan aplikasi adzan Shubuh. Nyaring bunyi alarm dan suara adzan itu bergetar dan berdering, ia setengah sadar, bukannya bangun lalu wudhu malah mematikan lalu melanjutkan tidur sampai pagi. Begitu bangun pagi, menyesali tidak kebagian shalat Shubuh tepat waktu. Selalu begitu, susah ia mengubah kebiasaannya, terulang dan lagi terulang kembali, Shubuh ini dan Shubuh esok begitu lagi.
BACA JUGA:Â 4 Keutamaan Sedekah Shubuh
Ada juga orang tadi siang tidur sampai waktu magrib, melakukan qadha ashar di waktu magrib, lalu berjaga sampai setelah Shubuh , hanya karena ingin dapat shalat Shubuh . Bahkan ada yang tidak tidur siang, shalat lima waktu tepat pada waktunya, ia tidak tidur, bergadang sampai Shubuh , banyak macam cara ia menjaga ngantuk, hanya agar bisa shalat Shubuh tepat waktu, bakda Shubuh ia pun terlelap.
Demi bisa Shubuh, ia berpesan pada siapa saja yang satu asrama/rumah/kos/tetangga dan siapa pun yang dekat dengannya, bahkan orang yang ia kenal di kejauhan sana yang Shubuh nya selalu tepat waktu agar meneleponnya di waktu adzan Shubuh , tidak ada pulsa ia isikan pulsa orang itu, sangat ingin sekali bisa Shubuh tepat waktu. Tetapi yang dekat telah membangunkannya bergantian, yang jauh telah menelponnya belasan, pulsa sepuluh ribu itu benar-benar awet, sebab tidak pernah sekali pun ia angkat. Jangankan menjawab yang jauh, sedangkan panggilan mu’adzin dari masjid terdekat pun ia tidak dengar. Padahal usahanya begitu gigih.
Embun Hidayah Shubuh, Wajib Baginya
Ingin bergadang sampai Shubuh, sengaja minum kopi sedikit gula. Agar tidak mengantuk, ia nongkrong di warung kopi, Marina Kawin Lagi, melakukan kegiatan dengan HP-nya. Bermain game, menonton Youtube dan sebagainya. Sedikit lagi, kira-kira tiga puluh menitan lagi adzah Shubuh akan berkumandang, namun kantuknya menjelma, hampir tak bisa ia mengangkat kelopak matanya, badannya lemas, lantas ia tidur dan tidak pernah mendengar adzan Shubuh berkumandang. Sayang sekali, Abang. Padahal dikit lagi loh!
Ada juga yang tahu waktu Shubuh itu pukul sekian, selalu terbangun tepat pada waktu Shubuh . Dia tahu pahala Shubuh, dia tahu betapa susahnya orang bangun di waktu Shubuh . Dia tahu Shubuh itu wajib baginya. Namun ia tidak pernah shalat Shubuh . Dia melakukan pekerjaan lain, olahraga dan berangkat kerja. Secara turunan ia beragama islam, fasih mengucap syahadat. Hafal rukun iman dan rukun islam. Namun ia hanya bersujud di waktu idul fitri dan idul adha saja. Semoga lekas tercurahi embun hidayah, Kawan.
Embun Hidayah Shubuh, Berjamaah di Masjid
Sungguh beruntunglah yang bisa Shubuh tepat waktu, berjamaah di masjid. Karena tidaklah semua orang mampu melaksanakannya tepat waktu, bukan saja karena Allah menghendakinya, namun harus ada peran ikhtiar yang sungguh dari diri juga. Semoga bisa shalat Shubuh . Yang membaca tulisan ini setelah Shubuh , saya husnuzhan Anda adalah hamba-Nya yang telah melaksanakan shalat Shubuh . Mari kita sampaikan pesan Shubuh kepada kerabat terdekat, saudara, tetangga, kolega dan lainnya, “Asshalatu khairum minan nauum”, yang hanya terdengar di waktu Shubuh . Tidak inginkah kau mendengarnya, Kawan?
Tips agar Shubuh tepat waktu:
-Niat
-Ubahlah jam tidur lebih awal, tidurlah setelah shalat isya dalam keadaan masih ada wudhu.
-Membaca doa. Mulai dari alfatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas, ayat kursi dan ditutup dengan shalawat. Boleh tambahkan, ‘bismikallahumma amutu wa ahya”.
-Pasang alarm dan aktifkan aplikasi adzan Shubuh .
-Minta dibangunkan oleh siapa pun yang dekat dan yang Anda kenal.
BACA JUGA:Â Â 11 Keutamaan Shalat Shubuh Bagi Umat Muslim
-Makannlah yang halal, jangan hasil riba, apalagi hasil nyolong.
-Bernadzar. Misalnya, ‘kalau aku bangun Shubuh , aku bakal sedekah satu juta rupiah’, nadzar ini jika memang belum pernah Shubuh tepat waktu. Tapi sesuailah dengan kemanpuan, kalau uang beli secangkir kopi pun susah, tak perlulah bernadzar sejuta. Atau bernadzarlah, “Kalau aku bangun Shubuh , aku bakal menikahi fulanah, tidak pakai nunggu lama lagi.” Pastikan fulanahnya juga sudah siap menikah, ya. Bernadzarlah dengan yang Anda mampu.
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan sholat Shubuh . Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651). []
Darrasah-Kairo, 16 Oktober 2021.
Salam Shubuh , dari Kairo untuk Dunia!