JIKA ada yang mau mengumpulkan berbagai pendapat imam Syafi’i dan para ulama syafi’iyyah, sebaiknya jangan nanggung sebatas pendapat yang dianggap cocok saja, tapi juga harus berani untuk menampilkan pendapat yang berbeda sekalipun.
Yang demikian ini selain sebagai amanah ilmiyyah, agar juga kesimpulan akhir yang dihasilkan memang benar-benar obyektif.
Dikhawatirkan jika hanya dipungut satu sisi saja, kesimpulan yang dihasilan akan cacat secara ilmiyyah. Sehingga terkesan, imam Syafi’i seperti dirinya.
BACA JUGA: Menurut Imam Syafii, Inilah 6 Syarat Menuntut Ilmu
Atau dengan kata lain dirinya merupakan representasi dari imam syafi’i (versi dia). Sedangkan mereka semua yang selama ini mengaku bermadzhab syafi’i, dianggap telah menyimpang dari imam Syafii dan pendapat-pendapatnya.
Terkecuali kalau sejak awal memang niatnya semata ingin menjudge (menyudutkan) pihak tertentu karena sebelumnya sudah ada sentiman pribadi (subyektif). Kalau seperti ini sudah lain perkaranya. Tentunya setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.
Itupun, semua pendapat yang dikumpulkan harus benar-benar ditahqīq (diteliti dan dipastikan) berasal dari imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah, dan pemahamannya sesuai dengan yang diinginkan oleh shahibul qaul (yang berpendapat), bukan menurut versi penukil.
Pendapat-pendapat Imam Syafi’i
BACA JUGA: Pelajaran Imam Syafii, Rezeki Bukan Sekadar Angka
Dan sebaiknya, proyek serumit ini hendaknya dilakukan oleh seorang yang telah mengkhatamkan kitab-kitab fiqh syafi’i dan benar-benar telah tamakkun (menguasai) perihal mazhab Syafi’i, baik dari sisi metodologi, qawāid, istilahāt, dan fiqhnya yang didaras di hadapan para masyāikh yang memiliki kapasitas untuk itu.
Wallahu a’lam. Semoga mencerahkan. []
Oleh: Abdullah Al-Jirani