NABI Musa AS merupakan nabi yang diutus Allah SWT di tengah kekejaman Raja Firaun. Kisahnya saat berperang melawan penyihir kerajaan merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Nabi Musa AS merupakan nabi ke-14 dalam silsilah 25 nabi yang wajib kita imani. Sehingga dengan mukjizat ini beliau dan para pengikutnya dapat menghindari kejaran pasukan Firaun.
Kesabaran serta keteguhan hati Nabi Musa AS dalam menghadapi raja zalim ini menjadikan beliau termasuk Nabi dan Rasul Ulul Azmi. Kata ulul azmi berasal dari dua kata, yakni ulul dan azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki, sedangkan azmi berarti tekad atau keteguhan hati yang kuat. Berikut ini kisah Nabi Musa AS saat membelah laut merah dan kemenangannya membinasakan Firaun dan pengikutnya.
Kelahiran Nabi Musa AS
Pada zaman dahulu, Negeri Mesir dipimpin oleh seorang raja zalim bernama Firaun. Ia merupakan raja yang sewenang-wenang menindas penduduknya. Firaun juga dikenal sebagai raja sombong, suka memperbudak dan memecah belah penduduknya serta mempekerjakan mereka dengan kerja paksa.
Suatu hari Firaun bermimpi ada api yang datang dari Baitul Maqdis yang membakar Negeri Mesir kecuali rumah-rumah kaum Bani Israil. Merasa ada yang janggal dari mimpinya, akhirnya Firaun mengumpulkan para peramal dan ahli sihir untuk menanyakan arti mimpi tersebut. Dalam surat Allah Berfirman:
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (QS. Al-Qasas: 7)
Maka dia dipungut oleh keluarga Fir‘aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. (QS. Al-Qasas: 8)
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa: Penukaran Pahala Seratus Tahun dengan Segelas Air
Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al-Qasas: 9)
Dan Hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). (QS. Al-Qasas: 10)
Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).” Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya. (QS. Al-Qasas: 11)
Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?” (QS. Al-Qasas: 12)
Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS. Al-Qasas: 13)
Al-Quran Surat Al-Qasas dari ayat 7 sampai 13 dijelaskan tentang ibu nabi Musa alaihi salam, dihanyutkannya nabi Musa ke sungai Nil, dipeliharanya Nabi Musa oleh keluarga Firaun, hingga kembalinya nabi Musa kepangkuan Ibunya sebagaimana janji Allah SWT. Al-Quran memang tidak menyebutkan nama asli ibunda nabi Musa. Tetapi ada informasi dalam kitab suci Taurat dan Injil tentang namanya. Dalam Taurat, disebutkan Ibunda nabi Musa adalah Yokhebed sedang pada kitab Injil disebut Yukabad.
Berikut Mukjizat Nabi Musa as yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
Nabi Musa AS: Kitab Taurat
Mukjizat Nabi Musa as paling utama yakni kitab suci Taurat yang diturunkan kepada kaumnya Bani Israil sebagai pedoman.
Kemudian Kami telah memberikan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya. (QS. Al-An’am: 154)
BACA JUGA: Begini Cara Nabi Musa Mengatasi 3 Ketakutannya
Nabi Musa AS: Membelah Laut Merah
Mukjizat Nabi Musa as berikutnya adalah membelah laut Merah dengan tongkatnya atas izin Allah SWT. Peristiwa itu terjadi kala Nabi Musa as dan para pengikutnya yang telah beriman kepada Allah SWT dikejar Fir’aun dan bala tentaranya hingga Musa terjepit di tepi laut.
Kemudian Musa diperintahkan Allah SWT untuk memukulkan tongkatnya ke lautan hingga terbelah dan dijadikan sebagai jalan untuk lari dari kejaran Fir’aun.
Allah SWT berfirman:
Kemudian Fir‘aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka. (QS. Ath-Thaha: 78)
Nabi Musa AS: Menghukum Fir’aun dengan Angin Topan, Banjir, dan Wabah Belalang.
Mukjizat Nabi Musa lainnya yakni mendatangkan angin topan dan hujan lebat sebagai hukuman atas keingkaran Fir’aun dan penduduknya.
Allah SWT berfirman:
Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. Dan ketika mereka ditimpa azab. (QS. Al Qashah: 133). []