SUBANG—Siapa yang tak ingin menjadi hafiz Quran? Memuliakan diri dengan menghafal Quran. Tak semuanya mampu meski mau. Apalagi bagi mereka yang terbatas, baik itu secara fasilitas maupun finansial.
Namun keterbatasan bukanlah halangan bagi pemuda ini, meski berasal dari keluarga yang dalam tanda kutip tak memiliki penghasilan tetap, itu tak menyurutkan semangatnya untuk menjadi hafiz Quran.
Adalah Mutohar Ridho yang bercita-cita menjadi seorang hafiz, ia kemudian mengikuti program karantina tahfiz yang dikembangkan oleh SMK Peternakan Juara Subang.
Sejak mengikuti karantina tersebut, Ridho yang merupakan anak dari seorang penjual buku keliling sudah dapat menambah hafalan Alqurannya sebanyak 22 juz.
Keinginan Ridho untuk menjadi seorang hafiz mulai tumbuh sejak ia memasuki SMK Juara. Ia termotivasi dengan teman-teman sebayanya yang sudah terlebih dahulu menghafal Alquran. Semenjak itu, Ridho mulai menghafal dan menikmati setiap proses belajarnya.
“Dulu sebelum saya mulai menghafal, saya pernah merasa iri pada teman-teman yang sudah bisa menghafal Alquran. Akhirnya saya bertekad untuk bisa menghafal juga. Karena saya pikir, kalau mereka bisa saya pun pasti bisa, karena setiap manusia itu diberi kemampuan dan waktu yang sama dengan manusia lainnya,” kata Ridho, Senin (23/1/2017).
Tak hany soal Al Quran saja yang Ridho utamakan, ia pun jawara di kelasnya dengan selalu meraih juara kelas. Ridho yang kini duduk di kelas XII, mengaku selalu mendapatkan rangking 2 sejak ia duduk di kelas X.
Setelah lulus dari SMK Peternakan Juara, anak yang lahir di Lampung, 22 Februari 1997 ini berencana untuk melanjutkan kuliah. Namun sebelum itu, ia mengatakan akan menyelesaikan hafalannya terlebih dahulu. []