Oleh: Muhammad Erwin Dalimunthe, S.Si.
Staf pendidik di SMPIT Al Fityan Medan, Sumatera Utara
Email: erwindalimunthe23@gmail.com
Fb : Muhammad Erwin Dalimunthe
SEORANG pendidik adalah seorang yang mengemban tugas kenabian yang berdasarkan kognitif membawa sekumpulan orang dari ketidaktahuan, menjadi mengetahui, dari adab yang kurang baik menjadi lebih baik secara afektif dan mengamalkan ilmu pengetahuan itu dengan baik berdasarkan ilmu yang diperoleh ditinjau dari segi psikomotorik.
Oleh karenanya seorang pendidik harus membekali dirinya dengan sifat sifat kenabian yang dicontohkan Rasulullah ﷺ agar kemudian dapat menularkan sifat mulia tersebut kepada anak didiknya.
Tidak sampai di situ kita juga sebagai pendidik harus mengetahu dan menguasai metode yang digunakan Rasulullah ﷺ dalam mendidik agar dapat mengulang sejarah melahirkan generasi terbaik sebagaiman para sahabat Rasulullah ﷺ yang mulia dan luar biasa menebarkan kebaikan di duapertiga bumi yang sebelumnya dipenuhi kegelapan.
BACA JUGA: Inilah 5 Keutamaan Mengkhatamkan Al-Quran
Pada kesempatan ini kita akan mencoba menggali metode pembelajaran yang telah diterapkan Rasulullah ﷺ jauh sebelum teori teori pembelajaran disampaikan oleh para ahli psikologi dan ahli pendidikan.
Metode ini terbukti berhasil mencetak generasi terbaik sepanjang zaman. Dengan Metode yang sama kita berharap mampu melahirkan generasi terbaik pada zamannya, yang minimal mampu mengubah bangsanya menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur negeri yang dipenuhi kebaikan karena masyarakatnya taat kepada Allah ﷻ dan negeri yang dipenuhi ampunan Allah ﷻ.
Metode ini diambil dari ayat ayat Al Qur’an yang berkaitan pendidikan, karenanya tulisan ini bertemakan “Pesan pesan Al Qur’an untuk mu wahai pendidik ” agar kita sebagai pendidik terpanggil untuk mengamalkannya.
1. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaklah menyampaikan tujuan, manfaat dan dampak dari materi yang akan diajarkan.
Hal ini dapat menjadikan daya tarik bagi pelajar untuk lebih fokus, tekun dan sungguh sungguh. Seorang pelajar akan lebih tertarik jika mengetahui tujuan suatu materi pembelajaran dan manfaat dari materi yang akan diajarkan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَا تَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّا سَ السِّحْرَ وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَـکَيْنِ بِبَا بِلَ هَا رُوْتَ وَمَا رُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَاۤ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَآ رِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ کَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir. Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 102)
BACA JUGA: 4 Tanda Jodoh dalam Al-Quran
2. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik menjadikan Ayat ayat Allah sebagai pembuka pembelajarannya, yang dengannya diajarkan Ilmu pengetahuan, dan Hikmah atau manfaatnya bagi pembelajar dan manusia secara umum.
Dengannya pula pendidik membersihkan niat dan persepsi peserta didik dalam belajar untuk lebih mentaati Allah dalam segala tingkah lakunya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
رَبَّنَا وَا بْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَ يُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 129)
3. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik mengajarkan sesuatu yang baru dan menarik yang belum diketahui oleh peserta didik agar mereka tertarik dan tidak merasa bosan.
Artinya seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang luas dan metode yang berpariasi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Mengambil reperensi yang banyak, bukan hanya teks book yang ada pada siswa.
Dalam mengajarkan pengetahuan seorang pendidik harus fleksibel dan tidak kaku dalam menyikapi situasi dan kondisi
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاِ نْ خِفْتُمْ فَرِجَا لًا اَوْ رُكْبَا نًا ۚ فَاِ ذَاۤ اَمِنْتُمْ فَا ذْکُرُوا اللّٰهَ کَمَا عَلَّمَکُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ
“Jika kamu takut (ada bahaya), sholatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (sholatlah), sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 239)
4. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaknya mengingatkan kepada anak didiknya bahwa segala ilmu milik Allah, karenanya mintalah kepada Allah agar Allah memudahkan bagi kita ilmu yang sedang kita pelajari.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَهَزَمُوْهُمْ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَا لُوْتَ وَاٰ تٰٮهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَا لْحِکْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَآءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّا سَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَ رْضُ وَلٰـکِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ
“Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah memberinya (Daud) kerajaan, dan Hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 251)
5. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaknya mengajak anak didiknya untuk taat kepada Allah, bukan taat dan tunduk kepada sebagai seorang guru.
Seorang pendidik janganlah mengeksploitasi siswanya tapi tanamkan adab kepadanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
مَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّؤْتِيَهُ اللّٰهُ الْكِتٰبَ وَا لْحُكْمَ وَا لنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُوْلَ لِلنَّا سِ كُوْنُوْا عِبَا دًا لِّيْ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلٰـكِنْ كُوْنُوْا رَبَّا نِيّٖنَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُوْنَ الْكِتٰبَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُوْنَ
“Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan Kitab dan karena kamu mempelajarinya.”” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 79)
6. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik itu harus memiliki komitmen dan teguh dalam memegang prinsip pendidikan yang telah diajarkan oleh Allah dalam Al Quran dan dicontohkan oleh Rasulullah sebagai teladan yang sukses dalam mendidik.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ طَّآئِفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَ ۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّاۤ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ ۗ وَاَ نْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ ۗ وَكَا نَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا
“Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 113)
BACA JUGA: Cara Mendapat Syafaat Al-Quran di Hari Kiamat
7. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaknya senantiasa mendampingi, membimbing dan membantu anak didiknya untuk mengaktualisasikan ilmu yang diajarkannya agar semakin kuat motivasi anak didiknya untuk maju.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِذْ قَا لَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَا لِدَتِكَ ۘ اِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِ ۗ تُكَلِّمُ النَّا سَ فِيْ الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚ وَاِ ذْ عَلَّمْتُكَ الْـكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَا لتَّوْرٰٮةَ وَا لْاِ نْجِيْلَ ۚ وَاِ ذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـئَـةِ الطَّيْرِ بِاِ ذْنِيْ فَتَـنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًا بِۢاِذْنِيْ وَ تُبْرِئُ الْاَ كْمَهَ وَا لْاَ بْرَصَ بِاِ ذْنِيْ ۚ وَاِ ذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِ ذْنِيْ ۚ وَاِ ذْ كَفَفْتُ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِا لْبَيِّنٰتِ فَقَا لَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَاۤ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
“Dan ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulqudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat, dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, laIu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatIah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 110)
8. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik seharusnyalah menguatkan anak didiknya, bahwa keberadaannya sebagai pelajar merupakan pilihan dari begitu banyak orang yang ingin menuntut ilmu di tempat yang baik dengan pengelolaan baik, sehingga tak selayaknya dia menyia-nyiakan kesempatan berharga tersebut dan menyia nyiakan pengorbanan orang tuanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَ حَا دِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰۤى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَاۤ اَتَمَّهَا عَلٰۤى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِ سْحٰقَ ۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
“Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. Yusuf 12: Ayat 6)
9. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik selayaknyalah mengajarkan ketaatan kepada orang tua, guru atau kepada pemimpin dibatasi oleh ketaatan kepada Allah. Janganlah seorang pendidik memerintahkan atau mengajarkan taat atas kehendaknya tanpa dasar ketaatan kepada Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَمَّا دَخَلُوْا مِنْ حَيْثُ اَمَرَهُمْ اَبُوْهُمْ ۗ مَا كَا نَ يُغْنِيْ عَنْهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ اِلَّا حَا جَةً فِيْ نَفْسِ يَعْقُوْبَ قَضٰٮهَا ۗ وَاِ نَّهٗ لَذُوْ عِلْمٍ لِّمَا عَلَّمْنٰهُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Dan ketika mereka masuk sesuai dengan perintah ayah mereka, (masuknya mereka itu) tidak dapat menolak sedikit pun keputusan Allah, (tetapi itu) hanya suatu keinginan pada diri Ya’qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Yusuf 12: Ayat 68)
10. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik menanamkan rasa syukur kepada Allah atas karunia yang begitu banyak dan perasaan khawatiran atas kehidupan hari akhir serta berharap diwafatkan sebagai muslim dan dibangkitkan bersama orang orang soleh.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَ عَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَ حَا دِيْثِ ۚ فَا طِرَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِا لصّٰلِحِيْنَ
“Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.””
(QS. Yusuf 12: Ayat 101)
11. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik sebaiknya selalu menanamkan rasa ingin tahu dan penasaran agar anak didiknya menjadi pelajar yang haus akan ilmu pengetahuan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَا لَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰۤى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
“Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 66)
12. Seorang pendidik hendaklah menjadikan Al Qu’an sebagai sumber belajar utama dan rujukan dibanding sumber belajar lainnya.
Jangan sampai Al Qu’an hanya sebagai stempel untuk membenarkan berbagai sumber ajar lainnya. Dan janganlah jadikan syair, lagu, musik sebagai sarana utama dalam proses pembelajaran.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗ اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰ نٌ مُّبِيْنٌ
“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 69)
BACA JUGA: Mengaggumkan! Sopir Taksi Ini Menghafalkan Al-Quran di Taksinya Selama 3 Tahun Saja
13. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaklah mengajarkan anak didiknya untuk berbicara yang jelas, santun dan menjaga adab-adabnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
عَلَّمَهُ الْبَيَا نَ
“Mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 4)
14. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaklah mempringatkan anak didiknya untuk menjauhi hal hal larangan Allah, agar mereka terhindar dari murka Allah di dunia dan di akhirat.
Dan seorang pendidik hendaknya melarang anak didiknya dari perbuatan tercela baik yang kecil maupun yang besar.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُ مِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَاِ نْ كَا نُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 2)
15. Pesan Al-Quran untuk Para pendidik: Seorang pendidik hendaknya memiliki sarana penunjang yang memadai untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, agar lebih mudah dipahami dan lebih mudah diingat.
Saat ini media pembelajaran sangat tersebar luas dan sangat pariatif, karenanya seorang pendidik hendaknya trampil dan mahir menggunakan berbagai media untuk diramu menjadi media pembelajaran yang menarik saat disajikan dalam proses pembelajaran.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
الَّذِيْ عَلَّمَ بِا لْقَلَمِ
“Yang mengajar (manusia) dengan pena.” (QS. Al-‘Alaq 96: Ayat 4)
Demikianlah pesan pesan yang dapat saya ambil dari Al Qur’an bagi para pendidik semoga dapat bermanfaat dan menjadi bekal kita mendidik generasi unggul. []