WANITA Haid boleh membaca zikir. Zikir wanita haid tersebut bahkan bisa menghapus dosa, lho.
Dalam Islam, seorang wanita yang sedang haid memang terhalang untuk melakukan beberapa macam ibadah, seperti shalat dan puasa. Namun, mereka diperbolehkan berzikir. Jadi, walau sedang haid, mereka juga tetap bisa meraih pahala yang besar.
Bagaimana bisa?
Dinukil dari kitab ‘Dzurratun Nasihin‘, Utsman bin Hasan Ahmad Syakir al Khubawi menjelaskan bahwa terdapat sebuah keterangan dari Aisyah dalam sebuah hadis yang diriwayatkannya dari Rasulullah ﷺ tentang perempuan haid.
BACA JUGA: Perempuan Haid, Perhatikan 3 Hal Ini
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada perempuan yang haid, kecuali haidnya bisa menghapus dosa masa lalu dari semua dosanya dan jika ia membaca “alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin” pada hari pertama haid, maka Allah akan menuliskan kepadanya bahwa ia akan melewatkan api neraka dan kemudia dapat berada di jembatan Shirathal Mustaqim dengan selamat dan aman dari siksaan dan akan dinaikkan pangkatnya oleh Allah setiap hari dan tiap malam pahala empat puluh syuhada bagi ia yang berzikir tersebut kepada Allah dalam masa haidnya.”
Zikir wanita haid sebagaimana yang disebutkan di atas tidak hanya bisa menghapus dosa masa lalu, melainkan juga mendapatkan jaminan selamat dari api neraka, selamat ketika melintasi shirathal mustaqim, dan juga selamat dari siksaan-Nya.
Tidak hanya itu, Allah SWT juga menjamin akan mengangkat derajat perempuan haid yang berzikir “alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin” setinggi empat puluh derajat syuhada.
Jadi, sungguh sangat disayangkan jika waktu haid hanya dilewatkan dengan bermalas-malasan, menghabiskan waktu dengan hal yang sedikit manfaat, atau justru melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Alangkah baiknya, masa haid tersebut digunakan untuk berzikir.
BACA JUGA: Haid, Ini Doa dan Keutamaannya
Bacaan doa atau zikir wanita haid
Adapun zikir yang dianjurkan untuk dibaca di hari pertama haid dan sepanjang masa haid adalah sebagai berikut:
الْحَمْدُللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin
“Segala puji bagi Alah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa.” []
Referensi: Dzurratun Nasihin/Karya: Utsman bin Hasan Ahmad Syakir al Khubawi/Penerbit: Amelia