KEBIASAAN menulis dengan tangan semakin ditinggalkan ketika seseorang sudah lulus sekolah. Padahal, selain sebagai aktivitas penting untuk mentransfer pengetahuan maupun informasi, menulis juga ternyata memiliki manfaat yang penting bagi tubuh.
Seperti kita tahu, seiring dengan perkembangan zaman, menulis dengan tangan di buku catatan menjadi aktivitas langka dan memilih untuk mencatat atau menulis dengan komputer.
Kehadiran perangkat teknologi canggih membuat makin banyak orang meninggalkan kebiasaan menulis dengan tangan. Namun tahukah kamu jika menulis menggunakan tangan jauh lebih baik daripada mengetik?
BACA JUGA: Menulislah, agar Kebaikanmu terus Menemanimu
Setidaknya ada empat manfaat yang diperoleh seseorang dari kebiasaan menulis dengan tangan. Berikut manfaat menulis menggunakan tangan yang dihimpun dari Oxford Learning:
Menghilangkan stres
Menulis menggunakan tangan dapat mengurangi stres dan membantu meningkatkan fokus. Saat sedang stres, cobalah mengambil kertas dan pulpen, lalu mulailah menuliskan sesuatu untuk meluapkan emosi.
Meningkatkan kreativitas
Kebiasaan menulis menggunakan tangan juga dapat meningkatkan kreativitas dan mempertajam daya pikir. Berbekal dari coretan tersebut biasanya muncul ide yang tak terduga.
Memperbaiki mood
Menulis juga dapat memperbaiki suasana hati. Cobalah untuk menuliskan emosi yang dirasakan lewat tulisan tangan agar hati menjadi lebih lega.
BACA JUGA: Zaid bin Tsabit, yang Menuliskan Al-Quran
Mempertajam daya ingat
Menulis dengan tangan terbukti mampu meningkatkan memori otak. Coretan-coretan kecil di buku biasanya bakal mengingatkan Anda tentang sesuatu. Jadi, akan lebih baik Anda mencatat sesuatu yang penting di buku ketimbang di ponsel pintar.
Meningkatkan fokus
Dikutip dari Suaracom, jika anak sulit berkonsentrasi, disarankan untuk melakukan latihan tulisan tangan. Seperti menuliskan pemikiran mereka atau sekadar menggambar atau menulis beberapa kalimat di buku catatan.
Menulis dengan tangan tidak hanya membantu anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), tetapi juga membantu anak-anak untuk meningkatkan konsentrasi mereka secara umum.
Ini karena proses menulis menggunakan bagian tertentu dari otak yang berfungsi sebagai penyaring. Ini memblokir informasi yang tidak relevan dan membantu penulis fokus. []