APA penyebab lalai yang selalu menimpa kita?
Kita yang selalu lalai. Iya benar kita, bukan yang lain.
Tak bosan-bosannya kita memanjatkan puji syukur kepada Allah atas limpahan rahmat dan karunia sehingga terus berada dalam keadaan sehat wal afiat dan diberi umur panjang. Lebih dari itu semua, Allah masih memberikan kepada kita nikmat iman dan Islam yang patut kita syukuri dengan meningkatkan ketakwaan kita pada Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).
Allah Ta’ala juga memerintahkan kepada kita untuk muhasabah diri dengan memperbaiki ketakwaan kita,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
BACA JUGA: Lalai dengan Shalat, Ini Maksudnya
Maksud ayat ini kata Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَانْظُرُوا مَاذَا ادْخَرْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ لِيَوْمِ مَعَادِكُمْ وَعَرَضَكُمْ عَلَى رَبِّكُمْ
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Lihatlah apa yang telah kalian siapkan untuk diri kalian berupa amal shalih untuk hari di mana kalian akan kembali dan setiap amal kalian akan dihadapkan kepada Allah.”
Penyebab Lalai, Siapkan Selalu Amal Shalih
Ibnul Jauzi dalam Zaad Al-Masiir berkata,
لِيَنْظُرَ أَحَدُكُمْ أَيَّ شَيْءٍ قَدَّمَ؟ أَعَمَلًا صَالِحًا يُنْجِيْهِ؟ أَمْ سَيِّئاً يُوبِقُهُ؟
“Supaya salah seorang di antara kalian melihat apa saja amalan yang telah ia siapkan. Apakah yang ia siapkan adalah amalan shalih yang dapat menyelamatkan dirinya ataukah amalan kejelekan yang dapat membinasakannya?”
Tak dipungkuri, kita termasuk orang-orang yang lalai dari ketaatan dan berdzikir pada Allah, lebih-lebih lagi dalam mengingat akhirat. Apa buktinya?
Penyebab Lalai, Lihat saja diri kita …
Kita kurang memperhatikan ibadah wajib. Kalau pun memperhatikan ibadah wajib, pasti ada kekurangan dalam yang sunnah atau kita merasa “sudah lah cukup dengan wajib saja”. Kebiasaan kita juga menganggap maksiat bahkan dosa besar sebagai hal yang biasa.
Lebih-lebih ada yang tidak beriman pada Allah, maka kelalaiannya sampai pada taraf yang sempurna, tidak mengingat akhirat sama sekali, hidupnya layaknya binatang ternak, hanya paham makan, minum, tidur, bersenang-senang dan istirahat. Inilah yang Allah sebutkan,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)
BACA JUGA: 15 Kesalahan Imam dan Makmum Shalat Jumat yang Kerap Terjadi karena Kelalaian
Jangan-jangan kita yang mengaku sebagai muslim, keadaannya malah seperti binatang ternak di atas. Na’udzu billah min dzalik.
Sepuluh Penyebab Lalai
Apa sebab yang membuat kita bisa berada dalam ghaflah (kelalaian)?
Pertama: Ingin terus rehat atau beristirahat.
Padahal rehat yang hakiki nanti di akhirat sedangkan dunia adalah masa kita untuk beramal.
Kedua: Semangat dalam mencari kelezatan dunia.
Akibatnya nanti adalah melalaikan kewajiban dan menerjang yang haram demi dunia.
Ketiga: Karena sudah mati rasa terhadap dosa.
Bahkan ada yang merasa bahwa dosa yang diterjang adalah suatu kebaikan.
Keempat: Mengikuti hawa nafsu.
Kelima: Sibuk dengan kerja dan mencari nafkah.
Mukmin yang terpuji adalah jika bisnis dan pekerjaan dunia yang ia jalani tidak melalaikannya dari mengingat Allah.
Keenam: Waktu dihabiskan dengan permainan dan games.
Ketujuh: Banyak bersenang-senang dengan pakaian, makanan dan kelezatan dunia.
Kedelapan: Cinta dunia dan merasa hidup lama.
Kesembilan: Berteman dengan orang-orang yang lalai (ghaflah).
Kesepuluh: Banyak sibuk dengan hal mubah.
Penyebab Lalai, Jenis Kelalaian Kita
Karena sebab di atas bisa membuat kita lalai dalam berbagai bentuk kelalaian berikut ini.
1. Enggan duduk dalam majelis ilmu untuk mempelajari agama.
2. Enggan mempelajari Al-Qur’an dengan membaca, memahami dan menghafalkannya serta mendalami ilmu di dalamnya.
3. Enggan berdzikir kepada Allah.
4. Enggan membaca dan menghafalkan dzikir yang bisa digunakan untuk melindungi diri.
5. Lalai dalam memperhatikan niat.
6. Beramal namun tidak memperhatikan manakah amalan yang lebih prioritas dari yang lainnya.
BACA JUGA: 2 Nikmat yang Sering Dilalaikan Manusia
Penyebab Lalai, Cara untuk menghilangkan ghaflah (kelalaian) antara lain:
1. Berada dalam majelis ilmu.
2. Rajin berdzikir.
3. Rajin berdoa.
4. Shalat malam.
5. Ziarah kubur.
6. Tadabbur keadaan sekitar kita seperti merenungkan kematian yang ada di sekeliling kita.
7. Mengingat surga dan neraka. []