KITA perlu mengetahui dahsyatnya membaca Al-Quran. Kenapa?
Membaca Al-Quran lebih besar keutamaannya daripada tasbih, tahlil, serta lafadz dzikir lainnya. Sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab At-Tibyan.
Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf” (HR. At-Tirmidzi.)
Membaca Al-Quran dengan mushaf lebih utama daripada hanya dengan hafalan. Karena ada pahala tersendiri ketika dengan melihat langsung ayat-ayatnya. Demikianlah menurut ulama Syafi’i. Namun menurut Imam Nawawi standar keutamaan diukur dari kekhusyukan seseorang. Jika mengandalkan hafalan lebih khusyu’ maka dengan hafalan lebih utama.
Dahsyatnya Membaca Al-Quran, Obat Segala Penyakit
Al-Quran adalah obat dari segala penyakit. Fisik atau jiwa. Sedih, galau atau perasaan yang tidak nyaman akan mampu dihilangkan dengan Al-Quran.
3 amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh sahabat adalah salah satunya membaca Al-Quran. Hadits dan keutamaan Al-Quran begitu banyak sehingga tidak bisa semua dituliskan di sini.
BACA JUGA:Â Bolehkan Muslimah Baca Quran tanpa Mengenakan Hijab?
Meskipun tidak asing lagi dengan keutamaan membaca Al-Quran, mengapa banyak yang tidak konsisten mengamalkannya? Padahal pada bulan Ramadhan mampu mengkhatamkan Al-Quran berkali-kali.
Ternyata selain karena pahala yang berlipat ganda juga sebab suasana keimanan yang sangat mendukung untuk beramal sholih sebanyak banyaknya.
Maka suasana keimanan inilah yang harus dimunculkan setiap hari. Sebagaimana di negeri timur tengah, di Mesir atau beberapa negeri kaum muslimin lainnya orang-orang terbiasa membaca Al-Quran di mana saja. Di stasiun, di pasar atau tempat publik lainnya sudah menjadi pemandangan yang tidak asing melihat orang membaca Al-Quran.
Pertanyaannya mengapa seseorang mudah bosan dengan membaca Al-Quran. Berbeda bila dihadapkan dengan bacaan yang lain?
Dahsyatnya Membaca Al-Quran, Kenapa Bosan Baca Quran?
Usman bin Affan berkata “Seandainya hati kalian bersih, maka kalian tidak akan bosan membaca Al-Quran”.
Ternyata penyebabnya adalah karena hati yang bermasalah atau hati yang berpenyakit. Ibarat lidah yang sakit tidak akan bisa merasakan enaknya makanan.
Ada masalah di hati kenapa?
Seunggul apapun benih tapi bila tidak disiram dan dipupuk maka akan mati. Benih itu adalah Al-Quran, membersihkan hati adalah upaya merawatnya dan tanah adalah hati. Dan bicara hati dan upaya membersihkannya adalah termasuk perkara iman.
Jika bermaksiat menodai hati, maka taubat adalah pembersihnya.
Dahsyatnya Membaca Al-Quran, Efek untuk Rumah
Al-Quran bukan hanya memberikan efek kepada kita sebagai makhluk tapi juga kepada rumah sebagai benda mati.
Dari Abu Hurairah baliau berkata, “Rumah yang dibacakan Al-Quran: 1.Terasa luas bagi penghuninya. 2. Dihadiri atau dipenuhi Malaikat. 3. Syaithon akan pergi meninggalkan rumah tsb. 4. Akan banyak kebaikan dari rumah tsb. (Diriwayatkan oleh Imam Ad-darimi, dinilai shohih oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqolani)
Dahsyatnya Membaca Al-Quran, Membawa Perubahan
Al-Quran juga akan membawa perubahan terhadap hidup seseorang. Baik prilaku, cara berfikir, tutur kata, sopan santun atau yang lainnya.
Ibnu Mas’ud berkata orang yang rajin belajar dan menghafal Al-Quran dia akan berbeda dengan yang lain. Ketika yang lain tertidur maka baginya Al-Quran yang akan membangunkannya.
BACA JUGA:Â 5 Tips agar Anak Senang Baca Quran dari Ibu Aminah
Dahsyatnya Membaca Al-Quran, Al-Quran Membuat Pembacanya Rajin Puasa
Al-Quran membuatnya rajin puasa. Ia juga membuat seseorang bisa menangisi dosa-dosanya. Ahli Al-Quran akan menimbang halal dan haram untuk sesuatu yang masuk ke tubuhnya. Saat orang sibuk dengan hal yang tidak bermanfaat maka ia akan sibuk dengan hal yang bermanfaat baginya
Meski sesibuk apapun tetap Al-Quran yang utama agar bisa meraih semuanya. Banyaklah memperhatikan Al-Quran, maka Allah akan sering memperhatikanmu.
Wallahu a’lam bi showab. []