Table of Contents
TA’ARUF itu bukan pacaran. Ta’aruf itu berbeda dengan pacaran. Lantas, apa, sih, perbedaan ta’aruf dengan pacaran?
Ta’aruf merupakan proses berkenalan antara pria dan wanita secara Islami yang bertujuan untuk mencari jodoh. Secara syari, taaruf dianjurkan bagi pasangan yang ingin menikah.
Sedangkan, pacaran lebih mengarah kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Banyak orang-orang yang berniat ta’aruf, tetapi dalam praktiknya mereka melakukan hal-hal layaknya orang pacaran.
Lebih jelasnya, berikut perbedaan ta’aruf dengan pacaran:
1 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Tujuan
Ta’aruf bertujuan untuk mengenal calon pasangan hidup kita, dengan harapan jika ada kecocokan di antara keduanya maka akan berlanjut ke pernikahan. Sedangkan pacaran bertujuan untuk mengenal calon pacar baik laki-laki ataupun perempuan, dengan harapan jika ada kecocokan diantara keduanya maka akan berlanjut dengan pacaran (belum tentu berlanjut dengan pernikahan atau tidak sama sekali). Selain itu, pacaran juga lebih mengarah kepada kenikmatan sesaat, maksiat, dan zina.
2 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Proses
Proses saat melakukan ta’aruf sangat disembunyikan dan dilakukan dengan kesadaran sendiri tanpa dipengaruhi orang lain. Melakukan ta’aruf juga tidak perlu mempublikasikan hubungan ataupun update status di sosial media. Sedangkan proses pacaran dilakukan secara terang-terangan dan biasanya selalu update status di sosial media sebagai tanda pengakuan bahwa mereka tengah memiliki hubungan spesial.
3 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Pertemuan
Pertemuan ta’aruf dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, di rumah sang calon, atau di tempat pertemuan lainnya. Tentunya dalam ta’aruf tidak ada yang namanya jalan berdua. Ta’aruf memerlukan pihak ketiga untuk mendampingi prosesnya sehingga menutup celah setan menjadi yang ketiganya. Pihak ketiga ini bukan berarti seorang saja, tapi bisa juga saudara atau beberapa orang terdekat yang anda percayai untuk mendampingi selama proses ta’aruf anda jalani.
Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita kecuali bersama mahram.” Hal itu karena tidaklah terjadi khalwat kecuali setan bersama keduanya sebagai pihak ketiga sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdillah, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahram karena setan akan menyertai keduanya.”
Selama pertemuan, kedua belah pihak dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing, seperti kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.
Sedangkan pertemuan pacaran biasanya dilakukan hanya berdua, tidak ada pihak ketiga yang mendampingi. Begitu juga tempat pertemuannya, mau di mana pun tempatnya terserah. Seperti di rumah sang kekasih, di mal, di jalan atau di tempat yang lainnya.
4 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Jangka waktu
Prinsip dari melakukan ta’aruf adalah lebih cepat lebih baik, jika dari kedua belah pihak sudah tidak ada lagi keraguan dan sudah mantap untuk serius ke jenjang pernikahan tetapi jika memang tidak ada kecocokan maka bisa segera berhenti sampai di proses ta’aruf. Sedangkan jangka waktu dalam pacaran bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun. Tidak ada batas maksimalnya.
5 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Kriteria
Dalam ta’aruf saat mencari pasangan hidup, kriteria agama menjadi syarat utama yang tidak bisa diganggu gugat. Kriteria lain boleh bermacam-macam sesuai selera, namun terkait agama haruslah yang baik agamanya. Seperti tidak meninggalkan ibadah wajib, memiliki akhlak yang baik, serta memiliki semangat untuk terus berubah menjadi baik.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“… Wanita yang baik untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula …” (QS. An Nur: 26)
Sabda Rasulullah ﷺ:
“Wanita itu dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, atau agamanya. Pilihlah berdasarkan agamanya agar selamat dirimu.” (HR. Bukhari – Muslim)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Bila seorang laki-laki yang kau ridhai agama dan akhlaknya meminang anak perempuanmu, nikahkanlah dia. …” (HR. Tirmidzi)
Sedangkan kriteria dalam pacaran lebih melihat dari ketampanan atau kecantikan dan kekayaan hartanya. Sementara yang mengutamakan agamanya sangat sedikit.
BACA JUGA: Tips Membuat CV Ta’aruf yang Praktis
6 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Serius dan main-main
Tanda keseriusan dalam taaruf berarti kesiapan untuk menikah. Karena salah satu syarat dari ta’aruf adalah siap menikah baik dari sisi mental, sisi keuangan dan juga izin dan restu dari orang tua.
Sedangkan arti dari pacaran hanya untuk main-main yaitu di mana tidak ada komitmen dan kejelasan kapan akan menikah dari awal menjalin hubungan pacaran. Istilah yang sering diucapkan bagi mereka yang pacaran “Jalanin aja dulu”.
7 Perbedaan ta’aruf dengan pacaran: Cinta
Dalam ta’aruf tidak ada yang namanya ungkapan rasa cinta dan sayang di awal atau sebelum akad pernikahan. Cinta pada ta’aruf dibangun setelah akad pernikahan. Jika sewaktu-waktu ta’aruf gagal maka tidak ada kekecewaan yang timbul dari kedua belah pihak.
Sedangkan pacaran di awali dengan ungkapan rasa cinta lalu terciptanya ikatan hati dan rasa satu sama lain. Ketika sewaktu-waktu gagal menuju pernikahan mereka merasa kecewa, dirugikan, dan bahkan ada juga yang merasa tidak rela atau belum bisa mengikhlaskan mantan kekasihnya itu. []
SUMBER: OKEZONE