Table of Contents
QALBU adalah hati dalam hal emosi atau perasaan. Itu merupakan pengertian qalbu yang dipahami secara umum oleh banyak orang. Namun, qalbu ternyata memiliki arti yang berbeda dalam Islam dan sains. Jadi, qalbu itu apa?
Dr. dr. Endy Astiwara menjelaskan hal tersebut dalam buku Fikih Kedokteran Kontemporer. Disebutkan bahwa kata qolbu jika diartikan secara metaforis sering diterjemahkan dengan kata hati, yakni dalam artian emosi, perasaan. Namun apabila diterjemahkan kembali secara literal ke dalam bahasa Arab akan didapati kata kabid yang secara anatomis berarti organ hati (hepar, liver).
Oleh karena itu apa yang dimaksud dengan qalbu dalam artian terminologis sebagai suatu organ tubuh memiliki fungsi rasio dan psikologis? Bahkan yang sering disebut sebagai ukuran hidup dan matinya seseorang?
BACA JUGA: Kerasnya Qalbu karena Jauhnya Kita dengan Allah
Berikut beberapa pengertian qalbu menurut para ulama dan ahli tafsir:
1 Qalbu bukan anatomis
Ternyata dari bahasan para ahli bahasa sejak dahulu, mereka sudah mengartikan qolbu bukan dalam definisi fisik atau anatomis. Hal ini sebagaimana pandangan menurut Ibnu Manzhur, “Alqalbu tahwilu as-syai’i an wajhih,” yang artinya, “Qolbu adalah mengubah sesuatu dari bentuknya yang asal.”
2 Qalbu adalah kesadaran akal
Sedangkan para ulama ahli tafsir maupun hadis mengungkapkan bahwa qolbu bukanlah berarti jantung yang berdenyut di dalam dada. Kata qolbu disebutkan dengan makna kesadaran akal, sebagaimana yang disebutkan Imam Al-Ghazali yang mengartikan qolbu memiliki dua pengertian.
Pertama, adalah organ tubuh yang memompa darah yang berada di tengah dan memanjang ke sisi kiri dada. Ini berhubungan dengan dunia kedokteran dan tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan agama. Qolbu pada pengertian ini adalah jantung yang juga terdapat pada binatang dan mayat. Jantung adalah sepotong daging yang tidak memiliki kemampuan spiritual maupun psikologis.
Kedua, makna yang sifatnya substansial yang bersifat lembut, nurani, ruhani, yang dengannya menjadi satu kesatuan dalam diri manusia hidup. Sesuatu yang lembut itulah hakikat manusia. Qolbu dalam makna ini, menurut Al-Ghazali, lebih dekat disebut hati karena hatilah yang memahami, mengetahui, dapat memberi perintah.
Maka yang dimaksud adalah jasad halus Rabbani, serta dimungkinkan untuk menyebutkan sifat-sifat dan keadaannya. Namun kita tidak mampu menyebutkan hakikat zatnya. Mungkin juga bahwa hati itu adalah kal manusia dan pikirannya.
BACA JUGA: 70 Manfaat Dzikir Menurut Ibnul Qoyyim yang Jarang Diketahui
3 Qalbu adalah akal
Dalam kamus As-Shihah disebutkan bahwa qolbu berarti akal. Ini sebagaimana firman Allah SWT Surah Qaf ayat 7, yang artinya, “Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati (qolbu) atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.”
4 Qalbu adalah hati dan akal
Sedangkan Al-Fairuz dalam kamus Al-Muhith menjelaskan bahwa yang dimaksud qolbu adalah hati dan akal. Di mana ini adalah inti dari segala sesuatu yang mana ini juga sesuai dengan firman Allah dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 10.
Allah berfirman yang artinya, “Dalam hati (qulub). mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya iu dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka berdusta.”
5 Qalbu adalah pola pikir maupun jiwa
Dijelaskan juga bahwa kata qolbu juga bisa berarti rasio (pola pikir) maupun jiwa menurut Az-Zamakhsyari. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 31.
Yang artinya, “Jika kalian (istri-istri Nabi) bertakwa, maka janganlah kamu rendahkan (melemah lembutkan) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam qolbunya. Dan ucapkanlah perkataan yang baik.”
Para ahli tafsir menyebutkan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah jiwanya yang sakit.
BACA JUGA: Inilah 4 Macam Dosa Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziah
6 Qalbu adalah hati yang bersifat spiritual
Pentingnya hati/qolbu/dada pada diri manusia dapat berorientasi pada kualitas dirinya sebagai seorang manusia dan hamba. Ibnu Katsir berkata bahwa kebutaan bukanlah ia yang buta penglihatan jika mata hati mereka masih sehat. Sesungguhnya jika mata hati yang buta ia tidak akan biasa mengimplementasikannya dan tidak mampu memahami berita.”
Hal di atas menunjukkan bahwa makna kata qolbu dalam Alquran dan sunnah bukanlah organ jantung yang terletak di dada bagian tengah kiri. Akan tetapi yang dimaksud qolbu adalah hati yang bersifat spiritual dan kelembutan Illahi, atau sarana manusa untuk memahami dan mengetahui hakikat segala sesuatu.
Melalui sejumlah ayat, Alquran mengisyaratkan bahwa berhentinya qolbu termasuk tanda kematian. Di antaranya adalah firman Allah dalam Alquran Surah At-Taubah ayat 110.
“Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam qolbu mereka, kecuali bila qolbu mereka itu telah hancur.” []
Referensi: Fikih Kedokteran Kontemporer/Karya: Dr. dr. Endy M. Astiwara, MA. FIIS/Penerbit: Pustaka Al-Kautsar