ISTIHADHAH biasanya membuat seorang muslimah kesulitan atau kebingungan untuk melaksanakan ibadah. Darah yang keluar dari kemaluan wanita di luar masa atau siklus haid itu disebut dalam dunia kedokteran sebagai metroragia atau menorrhagia. Lantas, bagaimana cara mengobati istihadhah ini?
Dalam ilmu kedokteran, darah istihadhah dianggap sebagai gangguan hormonal dan diobati dengan obat-obatan atau terapi medis lainnya. Sedangkan pandangan syariat terhadap darah istihadhah didasarkan kepada dalil hadis.
Dari hadis Hamnah binti Jahsy yang menanyakan tentang pendapat Rasulullah ﷺ mengenai dirinya yang mengalami istihadhah sementara dia dilarang shalat dan puasa, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ini hanya disebabkan gangguan setan, maka jadikanlah masa haidmu 6 dan 7 hari dengan sepengetahuan Allah, kemudian mandilah, hingga rasanya dirimu telah suci dan bersih, maka shalatlah selama 24 atau 23 hari dan berpuasalah. Demikian itu sah bagimu. Selanjutnya lakukanlah itu pada tiap bulan sebagai haid dan sucinya perempuan lain pada waktu masing-masing.”
Rasulullah ﷺ pun melanjutkan, “Dan jika kau sanggup mengundurkan shalat Dhuhur dan melakukan shalat Ashar, maka mandilah dan lakukan shalat Dhuhur dan Ashar secara jama’ atau merangkap. Kemudian kau undurkan pula shalat maghrib dan majukan shalat isya, dengan mandi dan menjama’ kedua shalat, lalu di waktu subuh kau mandi pula lalu shalat. Demikianlah, oleh karena itu beramallah, shalatlah dan puasalah kau bila mampu berbuat. Cara yang terakhir inilah yang lebih saya sukai” (HR Ahmad, Abu Daud dan Turmudzi yang mengatakan, ‘hadis ini shahih’. Katanya lagi, ‘Dan ketika saya tanyakan pendapat Bukhari, ia menjawab hadis ini hasan lagi shahih’.)
Maka,dapat diketahui bahwa cara mengobati istihadah ada dua, yakni dari sisi medis dan dari sisi syariat.
Cara mengobati istihadhah secara medis
- Menggunakan alat kontrasepsi
Memanfaatkan alat kontrasepsi seperi pil KB memang bisa dilakukan untuk menghentikan haid meski siklus menstruasi tergolong normal. Namun, cara ini juga bisa dipakai untuk kondisi gangguan menstruasi seperti menorrhagia.
Tujuannya sama, yaitu menyeimbangkan hormon Anda sehingga dapat menghentikan menstruasi yang berlangsung lama. Selain minum pil, memasang alat KB spiral (IUD) yang melepas hormon juga bisa menjadi alternatif.
- Minum obat-obatan
Ada beberapa obat-obatan yang biasanya diresepkan dokter untuk menghentikan haid yang berkepanjangan. Obat setiap orang bisa berbeda, tergantung dari penyebab haid berkepanjangan yang dialami.
Secara umum, berikut ini beberapa jenis obat yang kerap dipakai untuk mengatasi haid yang berkepanjangan:
Suplemen zat besi. Suplemen ini biasanya diresepkan untuk mencegah anemia akibat kehilangan terlalu banyak darah.
Ibuprofen. Obat pereda nyeri yang berguna untuk meringankan gejala menstruasi seperti kram perut.
Terapi hormon. Bisa mengurangi perdarahan.
Obat antifibrinolitik. Obat untuk mengurangi perdarahan dengan cara membentuk gumpalan darah dan mencegah gumpalan darah yang sudah terbentuk kembali pecah.
- Operasi
Jika haid berkepanjangan disebabkan oleh penyakit seperti polip atau fibroid rahim maupun penyakit yang lebih parah lainnya, maka dokter mungkin akan mempertimbangkan operasi sebagai cara untuk mengatasi menorrhagia yang Anda alami.
Pada kondisi yang lebih parah, dokter juga mungkin melakukan operasi pengangkatan dinding rahim, misalnya dengan metode dilasi dan kuretase yang mampu mengangkat lapisan terluar dinding rahim. Tetapi, operasi ini biasanya perlu dilakukan beberapa kali.
Prosedur lainnya adalah ablasi endometrial dan reseksi endometrial yang mengangkat secara permanen jaringan pada dinding rahim. Setelah mengangkat dinding rahim, Anda akan mengalami menstruasi yang lebih ringan atau bahkan tidak menstruasi sama sekali, tapi tetap bisa hamil.
Sementara pada kondisi terparah, dokter mungkin melakukan operasi pengangkatan rahim yang disebut sebagai histerektomi sehingga Anda bukan hanya akan berhenti menstruasi, namun juga tidak bisa hamil. Cara menghentikan haid terus-menerus ini sangat ekstrem sehingga hanya menjadi pilihan terakhir.
Cara mengobati istihadhah secara syariat
- Menjaga wudhu
Menjaga wudhu merupakan cara kita untuk menjaga kesucian diri kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mencontohkan untuk menjaga wudhu. Dengan menjaga wudhu, kita akan lebih suci dan terjaga dari gangguan syaitan.
- Memperbaiki hubungan dengan Allah
Secara medis, seseorang yang mengalami haid berkepanjangan dan tidak normal biasanya akan didiagnosa mengalami stress dari kegiatannya sehari-hari atau sumber lainnya. Maka, Islam pun memberi panduan untuk kita menjauhkan diri dari stress. Salah satunya adalah dengan mendekatkan diri kita dengan Allah. Perbanyak ibadah dan doa yang membuat kita semakin dekat dengan Allah. Dengan begitu, hati dan pikiran kita pun akan terasa lebih tenang dan terhindar stress.
- Banyak berdoa
Cobalah untuk mengamalkan doa, “Bismillahilladzi la yadurru maas mihi syai’un fil ardhi wa la fissamai wahuwassami ul’adzim”. Doa ini memiliki arti “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Doa ini hendaknya dibaca di awal pagi dan petang. Dalam hadis riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, disebutkan “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.”
- Banyak hadir ke majelis ilmu
Banyak menghadiri majelis ilmu, membuat kita semakin dekat dengan Allah. Selain itu, hadir ke majelis ilmu akan menambah ilmu kita sehingga bisa membedakan antara yang hak dan yang bathil, yang membuat hidup kita terasa lebih tenang.
BACA JUGA: 5 Hukum Nifas, Definisi dan Waktunya
- Membaca al Quran
Membaca al Quran bisa membentengi diri kita dari gangguan dan godaan setan. Selain itu, membaca al Quran juga bisa membantu membuka hati kita dan membuatnya tenang mendengarkan ayat-ayat dari Allah.
- Bersedekah
Sejalan dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang darah istihadhah yang telah dibahas di awal, bersedekah atau beramal merupakan perbuatan yang dicintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak hanya itu, Allah juga mencintai orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah. Bersedekah juga berarti kita memelihara harta dan mensucikan jiwa, yang juga bisa melindungi diri kita dari gangguan setan.
- Berpuasa
Selain bersedekah, hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi sallam di atas juga menganjurkan untuk berpuasa. Puasa bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri pada Allah dan memohon perlindungan Allah dari gangguan dan godaan setan.
- Selalu berdzikir
Berdzikirlah meski dalam keadaan berhadas. Al Quran merupakan dzikir yang terbaik dan pakaian untuk jiwa kita. Lakukan juga amalan lain seperti al Mathurat dan al Manzil.
- Shalat dhuha
Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah bisa sebagai cara bertaubat dan memohon untuk diampuni dosa-dosanya, hingga dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. Dengan demikian, Allah pun akan melindungi kita dari segala gangguan setan dan sekutunya.
- Selalu berprasangka baik
Darah istihadhah yang termasuk darah penyakit akan membuat wanita waspada dengan kondisi tubuhnya. Hal ini kemudian akan membuat wanita mengambil langkah untuk pengobatan dan menjaga kesehatan dirinya. Selain itu, kita hendaknya juga berprasangka baik kepada Allah karena apapun sakit dan ujian yang kita alami tidak lain bisa menjadi sebab gugurnya dosa kita.
BACA JUGA: 3 Hukum yang Berkaitan dengan Istihadoh, Muslimah, Kamu Wajib Tahu!
- Berkonsultasi pada dokter
Jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter sebagai salah satu bentuk usaha pengobatan yang kita lakukan. Dokter mungkin akan memberi obat atau terapi tertentu namun kita harus percaya bahwa kesembuhan datangnya hanya dari Allah.
- Ruqyah mandiri
Cobalah untuk melakukan ruqyah, yaitu dengan menempelkan tangan kanan di bagian perut bawah dan bacakan doa ruqyah. Sebelum itu, niatkan hati kita untuk memohon kesembuhan dari Allah untuk penyakit tersebut. Lalu, tiupkan pada perut bagian bawah. Selain itu, bisa juga mencoba membacakan ayat-ayat ruqyah kepada air secukupnya, lalu gunakan air tersebut untuk minum dan juga membersihkan sehabis buang air kecil.
- Muhasabah diri
Alih-alih menyalahkan takdir atau keadaan, sebaiknya kita bermuhasabah diri. Menyalahkan takdir dan keadaan bisa membuat diri kita semakin stress, yang mungkin akan berpengaruh juga pada darah istihadhah. Sementara bermuhasabah bisa membuat kita menerima keadaan, introspeksi diri dan menenangkan hati. []
SUMBER: SEHATQ | DALAM ISLAM