Bandung, – Lembaga Dakwah Kampus, Ukhuwah Mahasiswa Muslim Igi (LDK UMMI) Universitas komputer Indonesia (Unikom) Bandung gelar agenda Muslimah E (ME) di Auditorium kampus Unikom Bandung, jalan Dipatiukur, no 112-114 Bandung, Jawa Barat, sabtu (13/5/17).
Agenda yang bertajuk “Menjadi Penolong Agama Allah Sebagai Wujud Hijrah,” ini menghadirkan peserta lebih dari 200 orang, yang berasal dari berbagai kampus di kota Bandung.
“Acara kali ini diikuti oleh 200 orang lebih peserta, dari perwakilan berbagai kampus di kota Bandung,” jelas Wulan Kristina selaku Ketua Departemen An-nisa UMMI Unikom, saat diwawancarai.
“Kita mengajak kepada mahasiswi khususnya untuk mempelajari atau mengkaji Islam secara menyeluruh, kita juga berharap agar mahasiswi mau mendakwahkan Islam juga ke tengah-tengah masyarakat,” papar Wulan.
Mahasiswi peranakan Tiongkok ini menilai, mahasiswi hari ini masih banyak yang apatis terhadap kondisi umat saat ini. Bahkan ketika Islam dihinakan banyak pemuda dan mahasiswa yang tinggal diam, bahkan seakan menutup mata dan telinga.
“Saya melihat mahasiswi hari ini masih banyak yang apatis terhadap kondisi umat saat ini, bahkan ketika Islam banyak mendapat fitnah dari para pembencinya, pemuda dan mahasiswa muslim masih banyak yang menutup mata dan telinga sekan tidak mau tau, padahal tiga berdakwah dan menolong agama Allah adalah tugas seluruh umat Islam,” ujarnya lagi.
Dijelaskan oleh Indira S. Rahmawati, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, maksud dari hijrah adalah berpindahnya seseorang dari satu keadaan pada keadaan lain. Sedangkan hijrah yang dimaksud di sini salah satu contohnya ketika seorang akhwat (perempuan) awalnya tidak memakai jilbab kini memakai jilbab.
“Hijrah itu berpindahnya seseorang dari satu keadaan menuju keadaan lain yang lebih baik, salah satu contohnya ketika seorang akhwat belum memakai kerudung dan akhirnya memakai kerudung, itu merupakan salah satu contohnya hijrah,” tutur Indira.
Ia juga berharap mahasiswi mau mempelajari dan mendakwahkan Islam sebagai bentuk hijrah yang hakiki.
“Kita berharap mahasiswi mau mengkaji Islam secara menyeluruh dan mau mendakwahkannya kembali, itulah hijrah yang sesungguhnya,” tutup Indira. []
REP: Saifal