Table of Contents
BAGI Jamaah haji dan umrah, salah satu hal yang didambakan di tanah suci Mekah adalah mencium Hajar Aswad. Namun, tentu saja hal itu tidak serta merta dapat dilakukan. Ada beberapa adab mencium Hajar Aswad bagi muslim yang hendak menciumnya.
Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di salah satu sisi Kabah. Mencium Hajar Aswad merupakan hal yang sangat istimewa. Karena hal itu termasuk sunah Nabi Muhammad ﷺ.
Nah, bagi jamaah yang hendak mencium batu tersebut, berikut beberapa adab mencium Hajar Aswad yang perlu diperhatikan:
1 Adab mencium Hajar Aswad: Luruskan niat
Berkeyakinan Hajar Aswad tidak bisa memberikan manfaat dan madharat serta tidak memiliki kekuatan tertentu
Hajar aswad adalah batu yang dicium karena kita mencontoh sunnah Rasulullah ﷺ. Umar bin Khattab pernah berkata:
إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah ﷺ menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
BACA JUGA: Sejarah Hajar Aswad
2 Adab mencium Hajar Aswad: Tidak menzalimi orang lain
Menciumnya adalah sunnah, sedangkan tidak menzalimi saudaranya hukumnya wajib. Kita dapati ada sebagian oknum yang ingin mencium hajar aswad kemudian ia berdesak-desakan bahkan sampai mendorong dan menyakiti saudaranya. Jika memang demikian, tidak perlu memaksakan melaksanakan sunnah mencium hajar aswad. Carilah waktu yang luang, lapang dan memungkinkan mencium hajar aswad tanpa menzalimi saudaranya.
Ingatlah bahwa kita datang beribadah di sisi Ka’bah yang mulia, bukan mencari dosa, apalagi dosa sesama saudaranya, maka tidak akan terhapus kecuali kita meminta maaf kepadanya dan akan diminta pertanggung jawaban di hari kiamat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الظلم ظلمات يوم القيامة
“Kedzaliman adalah kegelepan pada hari kiamat” (Muttafaq ‘alaih).
3 Adab mencium Hajar Aswad: Tidak perlu menyewa bodyguard
Di sekitar Ka’bah bisa jadi anda akan mendapati orang (biasanya tinggi besar) yang menawarkan jasa untuk mengantarkan anda dan melindungi anda agar bisa sampai mencium hajar aswad dengan membayar sekian riyal Saudi. Jangan sekali-kali memakai jasa mereka, karena mereka umumnya kasar dan bisa dibilang “menghalalkan segala cara” agar kliennya bisa mencium hajar aswad walaupun dengan menzalimi orang lain. Anda jika demikian, Anda berperan dalam melakukan kezaliman kepada orang lain.
4 Adab mencium Hajar Aswad: Jangan memotong lurus aliran thawaf
Alih-alih memotong aliran thawaf, sebaiknya ikuti aliran thawaf perlahan-lahan mendekati hajar aswad. Karena orang yang sedang thawaf akan terganggu jika kita memotong aliran thawaf mereka. Apalagi ketika sedang ramai di dekat Ka’bah, bisa membuat orang yang thawaf tidak khusyu’, padahal thawaf itu sebagaimana shalat.
الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ صَلاَةٌ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَحَلَّ فِيهِ الْمَنْطِقَ ، فَمَنْ نَطَقَ فِيهِ فَلاَ يَنْطِقْ إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Thawaf di Ka’bah seperti shalat, namun Allah masih membolehkan berbicara saat itu. Barangsiapa yang berbicara ketika thawaf, maka janganlah ia berkata selain berkata yang benar.” (HR. Ad Darimi no. 1847 dan Ibnu Hibban no. 3836).
5 Adab mencium Hajar Aswad: Jika dapat mencium Hajar Aswad, jangan terlalu lama
Terlalu lama mencium anda juga akan dimarahi petugas (asykar). Hendaknya memperhatikan saudara yang lainnya, karena apa yang anda inginkan itu juga diinginkan oleh saudara anda. Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari)
BACA JUGA: 3 Alasan Mencium Hajar Aswad
6 Adab mencium Hajar Aswad: Jika sudah berhasil mencium Hajar Aswad, jangan riya’
Hukum asal ibadah adalah disembunyikan, jangan sampai bangga bahkan sombong dengan menceritakan ke banyak orang apalagi membuat postingan di media sosial. Usahakanlah untuk menyembunyikan amal kebaikan kita. Rasulullah ﷺ bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪَ ﺍﻟﺘَّﻘِﻰَّ ﺍﻟْﻐَﻨِﻰَّ ﺍﻟْﺨَﻔِﻰَّ
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka menyembunyikan amalnya.” (HR. Muslim)
Adab mencium Hajar Aswad: Bagi wanita harus lebih berhati-hati jika kondisinya berdesak-desakan
Disarankan tidak mencoba mencium hajar aswad karena kehormatan wanita lebih utama jika harus berdesak-desakan dengan laki-laki. []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID