SHALAT Ied adalah ibadah salat sunnah yang dilakukan setiap Idulfitri dan Idul Adha. Shalat Ied termasuk dalam shalat sunnah muakad. Jadi meskipun hanya sunnah, ibadah ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim. Bahkan Rasulullah senidiri pun berat untuk meninggalkan ibadah ini.
Shalat ied saat Idul Adha adalah sholat yang dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijjah di waktu pagi. Para ulama bersepakat bahwa pelaksanaan shalat ied lebih baik dilakukan di lapangan terbuka.
Dianjurkan untuk dikerjakan sejak matahari sampai pada waktu zawal. Sebaiknya dilaksanakan setelah matahari naik setinggi tombak. Dianjurkan pula untuktidak menunda-nundanya, agar umat muslim yang berqurban bisa secepatnya melaksanakan ibadah qurban.
Namun selain itu, ada beberapa anjuran lainnya bagi umat muslim untuk dilakukan dikala Shalat ied. Inilah 9 anjuran pada kala shalat ied.
1. Anjuran kala Shalat Ied: Mengumandangkan Takbir
Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengumandangkan takbir di saat malam hari raya Idul Adha. Takbiran ini bisa dilakukan saat terbenamnya matahari hingga pelaksanaan hari Raya Idul Adha, seraya menunggu waktu untuk shalat ied dimulai.
BACA JUGA: Hukum Shalat Ied Menurut Madzhab yang Empat
Hal ini juga berguna untuk memberitahu para Jamaah kapan shalat ied dimulai. Takbiran masih dilaksanakan setelahnya dan berakhir di hari tasyrik pada waktu ashar (13 Dzulhijjah). Kumandang takbir ini menandangan ajakan untuk menyebut kebesaran Allah serta mengajak umat Islam lainnya melakukan hal yang sama.
2. Anjuran kala Shalat Ied: Melaksanakan Mandi Besar Sebelum Shalat Ied
Pelaksanaan mandi besar ini seperti pada mandi besar biasanya, hanya saja niatnya berbeda. Bukan saja Idul Fitri, Idul Adha pun menjadi hari raya umat Islam. Karena itulah, dianjurkan untuk mandi besar sebelum shalat ied.
Hal ini seperti yang disampaikan dalam hadist sebagai berikut, “Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan”. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
3. Anjuran kala Shalat Ied: Menggunakan Pakaian Terbaik untuk Melaksanakan Shalat Ied
Di hari raya besar Islam, umat Islam disunnahkan untuk menggunakan pakaian terbaiknya, khususnya saat akan melaksanakan shalat Ied. Meskipun begitu, pakaian terbaik bukan berarti pakaian baru dan mahal.
Pakaian terbaik adalah pakaian yang paling bagus dari yang kita miliki. Pakaian yang telihat sopan dan rapi.
Hal ini seperti yang disebutkan juga dalam sebuah hadist berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
4. Anjuran kala Shalat Ied: Memakai Wangi-Wangian
Bagi laki-laki, selain sunnah untuk menggunakan pakaian terbaik ketika shalat Ied, juga disunnahkan untuk menggunakan wangi-wangian atau minyak wangi. Tentunya, wangi yang tidak berlebihan dan tidak mengganggu orang yang berada di dekat kita.
BACA JUGA: Mukena Artis, Rekomendasi buat Shalat Ied
Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadist, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)
5. Anjuran kala Shalat Ied: Tidak Makan Sebelum Shalat Ied
Di hari raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat ied dan segera makan setelah selesai Shalat Ied. Hal ini berbeda dengan shalat Ied saat Idul Fitri yang justru disunnahkan untuk makan terlebih dahulu.
6. Anjuran kala Shalat Ied: Berangkat Lebih Awal
Untuk melaksanakan Shalat Ied, sebaiknya kita berangkat lebih awal dan sampai di tempat shalat dengan tenang atau tidak terburu-buru. Sambil menunggu shalat ied dimulai kita bisa duduk sambil bertakbir dan berdzikir.
Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, apalagi shalat Ied hanya dilakukan satu tahun sekali saja.
7. Anjuran kala Shalat Ied: Berjalan Kaki Saat Menuju Tempat Shalat Ied
Jika tempat shalat kita cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, maka sebaiknya kita mengikuti sunnah Rasulullah yaitu berjalan kaki menuju tempat shalat Ied.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)
8. Anjuran kala Shalat Ied: Melewati Jalan Berbeda Saat Pulang dan Pergi Shalat Ied
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari)
Sebagaimana hadits tersebut, tentunya ada berbagai hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya, dengan melewati jalan berbeda kita dapat lebih banyak bertemu dengan orang, bersilaturahmi, atau melihat kondisi sekitar yang jarang kita ketahui.
BACA JUGA: Ini Ketentuan Shalat Ied bagi Muslimah
Siapa tahu di sana ada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, atau orang yang jarang berpapasan dengan kita.
9. Anjuran kala Shalat Ied: Mengajak Wanita atau Anak-Anak ke Tempat Shalat Ied
Meski Mayoritas ulama berpendapat bahwa Shalat Ied adalah sunnah muakad. Rasulullah pun memerintahkan wanita atau anak-anak tetap ikut ke tempat shalat untuk mendengarkan khutbah di pinggir lapangan tempat shalat (bagi yang sedang berhalangan shalat).
Hal ini menunjukkan bahwa Shalat Ied memiliki keutamaan dalam sisi khutbah yang disampaikan. Jadi walaupun wanita sedang berhalangan shalat, disunnahkan tetap mendengar khutbahnya. []