PALESTINA—Bidang pengairan dan sumber daya alam Gaza dikabarkan telah mengkhawatirkan krisis air parah di Gaza. Krisis air ini sebagai akibat menurunnya aliran listrik secara signifikan, PIC melaporkan pada Senin (15/5/2017).
Wakil ketua badan otoritas air, Mazen Al-Banna dalam konferensi persnya mengatakan, Gaza menderita kekurangan air sebagai akibat dari berkurangnya sumber-sumber mata air alami, selain tercemarnya air yang mengakibatkan tidak layak minum.
Sementara itu, sejumlah besar negara-negara donor menghentikan bantuanya ke Gaza pasca kemenangan Hamas dalam pemilu parlemen tahun 2006 lalu. Namun pada tahhun 2012 barulah dimulai bantuan kemanusiaan untuk Gaza dari sejumlah lembaga dan yayasan kemanusiaan, melalui bantuan sejumlah proyek penyulingan air.
Albanna menganggap Israel adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kelangkaan air di kawasan, baik itu di Tepi Barat maupun Jalur Gaza, mengingat 90 persen sumber-sumber air di Palestina dikuasai Israel. Rakyat Palestina hidup dalam kehausan, sementara pemukim Yahudi hidup berkecukupun, tujuh kali lipat dari pada warga Palestina sendiri.
Dalam kaitan ini, Albanna menyerukan semua pihak untuk bekerja menghentikan blokade Gaza dan tidak memperparahnya dengan tindakan-tindakan yang memicu langkanya air, disamping juga menghentikan pluktuasi harga-harga barang di Gaza. []