Table of Contents
SAHABAT Islampos, terdapat beberapa nama marga keturunan nabi Muhammad ﷺ. Dari 100 lebih marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia, terdapat 68 marga Habaib. Habib (Habaib untuk jamak) adalah sebutan untuk keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia. Ada juga yang disebut Syed atau Sayyid. Sedangkan bagi perempuan, biasanya dipanggil Syarifah atau Sayyidah.
Berapa jumlah populasi keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia?
Menurut Habib Zein bin Umar, mantan ketua umum Rabithah Alawiyah (lembaga pencatat keturunan Nabi Muhammad ﷺ), jumlah pastinya tidak diketahui karena masih didata. Apakah totalnya 500 ribu orang, apakah 1 juta atau 1,5 juta, masih dilakukan pendataan.
Informasi dari Rabithah Alawiyah, dari 100 lebih kabilah Alawiyah, kini hanya 68 marga keturunan Nabi yang tersisa. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada lima marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ yang berada di Indonesia. Mereka menyebar ke seluruh Indonesia, dari Jakarta, Surabaya, Sumatera, hingga Kalimantan.
Apa saja marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ yang ada di Indonesia?
BACA JUGA: 4 Tips Menguatkan Pernikahan bagi Pasangan yang belum Dikaruniai Keturunan
Berikut lima marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ yang ada di Indonesia:
1 Nama Marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia: Al-Attas
Orang pertama yang digelari Al-Attas adalah Habib Umar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Fagih Al-Mugaddam. Asal-usul keluarga Al-Attas ini diceritakan Habib Ali bin Hassan al-Attas: “Sebenarnya apa yang diucapkan oleh Syaikh al-Faqih Abdullah bin Umar Ba’ubad yaitu bahwa: “Beliau dinamakan Al-Attas yang maknanya bersin karena beliau pernah bersin ketika masih berada di dalam perut ibunya.”
Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas adalah seorang Waliyullah (wafat 1072 H) dan dijuluki Al-Qutb Al-Anfaas. Bersin dalam bahasa Arab ialah “Athasa”, dan orang yang bersin disebut “Al-Athtas”. Rabithah Alawiyah mencatat ada sekitar 2.471 Habaib bermarga Al-Attas di wilayah Jabodetabek.
Salah satu tokoh ulama bermarga Al-Attas adalah Habib Ali bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur, seorang ulama masyhur di tanah Betawi.
2 Nama Marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia: Al-Haddad
Orang pertama dijuluki Al-Haddad ialah Waliyullah Imam Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi Ammu Al-Faqih Muqoddam. Ahmad Al-Haddad dilahirkan di Tarim, dikaruniai seorang anak lelaki bernama Alwi.
Riwayat lain menyebutkan Al-Haddad dinisbahkan kepada Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad (Waliyullah pengarang Ratib Al-Haddad 1634-1720). Beliau generasi ke-31 keturunan Rasulullah ﷺ.
Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad dijuluki “pandai besi” karena beliau mampu melunakkan hati yang keras seperti besi (hadatul qulub), berkat ketinggian ilmu dan kebijaksanaannya yang luar biasa. Kabilah Al-Haddad di Jabodetabek berjumlah sekira 1.583 orang.
Salah satu tokoh Al-Haddad yang populer adalah Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad atau dikenal dengan Mbah Priok. Beliau ulama dari Palembang yang makamnya sering diziarahi di Koja, Jakarta Utara.
3 Nama Marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia: Assegaf
Marga tertua yang ada di Indonesia ialah Assegaf. Lalu Assegaf ini tinggi, keturunannya ada Al-Attas. Keturunan Nabi Muhammad ﷺ yang ada di Indonesia ini adalah generasi ke-37 atau ke-38.
Orang pertama yang diberi gelar Assegaf yaitu waliyullah Al-Muqaddam Ats-Tsani al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad al-Faqih Muqaddam. Gelar Assegaf yang disandangnya karena ia dikenal sebagai pengayom para wali pada zamannya yang diibaratkan sebagai atap bangunan yang dalam bahasa Arab disebut Sagfun.
Beberapa tokoh bermarga Assegaf di Indonesia di antaranya Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf (Ketum Rabithah Alawiyah), Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf rahimahullah dan masih banyak lainnya. Pada tahun 2017, Rabithah Alawiyah mencatat terdapat sekitar 1.538 penduduk bermarga Assegaf di Jabodetabek.
4 Nama Marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia: Alaydrus
Marga Alaydrus berpangkal dari Al-Habib Abdullah Alaydrus bin Abubakar As-Sakran, seorang waliyullah, pendiri tarekat Aydrusiyyah. Imam Abdullah Alaydrus (811-865 H) diberi gelar oleh kakeknya Abdurrahman As-Saqqaf dengan Alaydrus yang berasal dari kata “Al-Aytarus”.
Kabilah Al-Aydrus adalah suatu keluarga yang terkenal dalam keilmuan, politik, dan kemasyarakatan. Mereka banyak memiliki orang-orang besar (istimewa) yang berkhidmat pada ilmu dan masyarakat. Alaydrus merupakan cucu Assegaf.
Salah satu tokoh Alaydrus yang masyhur adalah Habib Husein bin Abubakar Al-Aydrus atau dikenal dengan Habib Luar Batang. Makam ulama yang dijuluki waliyullah ini kini tetap ramai dikunjungi di Luar Batang Jakarta.
5 Nama Marga keturunan Nabi Muhammad ﷺ di Indonesia: Al-Habsyi
Sejarah marga Al-Habsyi bermula dari Waliyullah Al-Habib Abu Bakar bin Ali bin Ahmad bin Muhammad Asadillah bin Hasan Atturabi bin Ali bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam (wafat 857 H). Dijuluki Al-Habsyi karena beliau sering pergi ke Habasyah (sekarang Etiopia) dan pernah tinggal di sana selama 20 tahun untuk menyebarkan Islam.
Beberapa tokoh bermarga Al-Habsyi sebut saja Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi Ampel Qubah, Pengarang Kitab Maulid Simtud Duror,Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi (Habib Kwitang), Habib Zein Al Habsyi Martapura atau Dai Ustaz Ahmad Al-Habsyi, dan masih banyak lainnya. []
SUMBER: OKEZONE