IRAN—Yahudi bisa ‘bernafas lega’ jika mereka hidup di Iran. Hal ini disampaikan seorang anggota parlemen Yahudi di Parlemen Iran (Majlis). Ia mengatakan bahwa Yahudi bisa bebas beribadah dan akan selalu menikmati kondisi kehidupan yang nyaman di Iran dibandingkan hidup di Eropa.
“Secara umum, kondisi Yahudi di Iran selalu lebih baik dibandingkan hidup di Eropa. Dalam sejarah negara kita, tidak pernah ada masa di mana semua warga Iran memiliki agama, ras, atau bahasa yang sama,” ungkap Siamak Moreh Sedgh dalam sebuah wawancara dengan DW, Senin (15/5/2017).
“Yahudi adalah kaum minoritas yang paling diakui di sini, jadi kami bisa beribadah dengan bebas. Kami memiliki lebih dari 20 sinagog yang aktif di Teheran dan setidaknya lima toko daging Yahudi,” ungkap Sedgh.
Sedgh mengatakan bahwa Yahudi dan kelompok agama lainnya di Iran tidak terpisah satu sama lain.
Moreh Sedgh, yang juga menjabat sebagai direktur Komite Yahudi Tehran mengaku banyak memiliki teman dari kaum Syiah.
“Rumah sakit tempat saya bekerja adalah rumah sakit Yahudi, misalnya, namun lebih dari 95 persen personil dan pasien kami bukan Yahudi,” tambahnya.
Anggota parlemen tersebut menunjukkan bahwa anak-anak Yahudi yang bersekolah di Iran, diizinkan untuk libur pada hari Sabtu jika mereka ingin merayakan hari Sabat, hari suci Yahudi. []