Table of Contents
SAHABAT ISLAMPOS, terdapat banyak pesantren besar di Indonesia. Sebagian bahkan didirikan dan dimiliki oleh para habaib, keturunan nabi Muhammad ﷺ.
Berikut lima pesantren besar Indonesia yang dimiliki oleh keturunan nabi Muhammad ﷺ di tanah air:
1 Pesantren besar Indonesia: Ponpes Sidogiri Jawa Timur
Pesantren ini dimiliki oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban (wafat 1766). Beliau merupakan ulama keturunan Nabi Muhammad pendiri Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur. Beliau lahir di Cirebon dan memiliki nasab tersambung kepada Nabi Muhammad ﷺ lewat marga Basyaiban.
BACA JUGA: Inilah 10 Pondok Pesantren Tertua di Indonesia, Usianya Ratusan Tahun
Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman bin Sayid Umar bin Muhammad bin Abu Bakar Basyaiban mendirikan Pesantren Sidogiri Pasuruan, salah satu pesantren tertua di Indonesia. Ayahnya Sayyid Abdurrahman, seorang perantau dari Tarim Hadhramaut Yaman. Sedangkan ibunya Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati.
Dari garis keturunan ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati. Sayyid Sulaiman membabat tanah Sidogiri yang saat itu masih hutan belantara pada 1158 H atau 1745 M. Sumber lain menyebut Ponpes ini berdiri Tahun 1718. Sayyid Sulaiman mendirikan Ponpes Sidogiri dibantu oleh Kiyai Aminullah, santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean. Sidogiri dijadikan lokasi pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berkah.
Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama di antaranya Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiyai di Jawa, KH Miftahul Akhyar, KH Idrus Romli, KH Zubair Muntashor, DR KH Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
2 Pesantren besar Indonesia: Ponpes Suniyyah Salafiyah Pasuruan
Keturunan Nabi Muhammad yang memiliki pesantren ini adalah Habib Taufiq Assegaf. Beliau dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah Kota Pasuruan Jawa Timur.
Habib kelahiran Pasuruan 1969 ini dikenal sebagai ulama kharismatik yang memiliki banyak pengikut. Beliau pernah aktif di Nahdlatul Ulama Jatim sebagai mustasyar (penasihat). Kini dipercaya menjadi Ketua Umum Rabithah Alawiyah, lembaga pencatab nasab para Habaib di Indonesia.
Beliau mendirikan Ponpes Suniyyah Salafiyah Pasuruan pada Tahun 1993. Pesantren ini dikelilingi hamparan persawahan dan pepohonan rindang yang meneduhkan. Pesantren Sunniyah Salafiyah berbasis salaf dengan mengajarkan berbagai disiplin ilmu agama. Pondok ini juga mengadopsi konsep Accelerated Learning (percepatan pembelajaran) dan KBK (kuikulum berbasis kompetensi).
3 Pesantren besar Indonesia: Pesantren Dalwa Bangil Jawa Timur
Pemilik pesantren ini adalah Habib Hasan bin Ahmad Baharun. Beliau adalah seorang ulama keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Beliau lahir di Sumenep Madura, 11 Juni 1934. Beliau dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah yang di Desa Raci, Bangil, Pasuruan Jawa Timur.
Habib Hasan bin Ahmad Baharun merupakan putra pertama dari empat bersaudara dari pasangan Habib Ahmad bin Husein bin Thohir bin Umar Baharun dengan Fathmah binti Bakhabazi. Karena kecintaan beliau terhadap Bahasa Arab, Habib Hasan Baharun mendirikan pesantren pada tahun 1982.
Awalnya santri didikannya hanya belajar seadanya di rumah sewa di Kota Bangil. Seiring waktu, jumlah santri bertambah. Hingga saat ini lahan pesantren kurang lebih 4 Hektar telah terisi bangunan dan asrama santri sekitar 1500 yang berasal dari 30 provinsi di Indonesia, bahkan dari luar negeri seperti negara-negara Asia Tenggara.
Saat ini, Ponpes Dalwa dipimpin oleh putra-putra beliau di antaranya, Habib Ali Baharun, Habib Zen Baharun, Habib Segaf Baharun dan Habib Husen Baharun.
4 Pesantren besar Indonesia: Ponpes As-Shidqu Kuningan, Jawa Barat
Habib Quraisy Baharun merupakan pendiri Ponpes As-Shidqu Kuningan Jawa Barat. Beliau merupakan putra dari Habib Qasim Baharun. Pesantren As-Shidqu didirikan pada Tahun 2010 di bawah asuhan Habib Quraisy bin Gasim Baharun. Habib Quraisy juga murid ulama besar Yaman Habib Umar bin Hafizh. Pesantren As-Shidqu fokus pada pendidikan tahfizh Al-Qur’an, kajian kitab Bahasa Arab, fiqih, hadis dan lainnya.Pesantren ini memiliki tempat yang sangat representatif. Modelnya seperti boarding school dengan fasilitas yang cukup memadai. Gedungnya juga cukup bagus.
5 Pesantren besar Indonesia: Pesantren Darul Habib Sukabumi, Jawa Barat
Pesantren ini dimiliki Habib Naufal bin Abdullah bin Ahmad Al-Kaff. Beliau adalah cucu seorang ulama besar Palembang, Habib Ahmad bin Hamid Al-Kaff, yang haulnya diadakan besar-besaran setiap bulan Jumadil Akhir di Palembang.
Kisah Habib Naufal (sering ditulis Habib Nopel) membangun Pesantren Darul Habib Islamic Boarding School bermula dari dimasukkannya beliau ke Pesantren Ar-Riyadh oleh orangtuanya. Ketika itu beliau memasuki masih sekolah dasar. Di Pesantren Ar-Riyadh beliau mendapat didikan dari dai besar dan para pendakwah.
Salah satu kelebihan Pesantren Ar-Riyadh adalah kemampuan berbahasa Arab yang amat ditekankan kepada santrinya. Hal itu dijadikannya prioritas di Pesantren Darul Habib yang diasuhnya sekarang.
BACA JUGA: Suka Duka Belajar di Pesantren
Pesantren Darul Habib Sukabumi terletak di Ciambar, Parung Kuda, Sukabumi. Penataan bangunan dan tanaman serta tanah berbukit-bukit tampak begitu asri. Pesantren ini tak ubahnya taman yang indah. Padahal dulunya daerah ini adalah daerah terpencil yang jarang dijamah orang.
Habib Naufal mulai membangun pesantren Darul Habib pada 1998 dan diresmikan Tahun 2000. Pendidikan yang ditekankan di pesantren ini meliputi ilmu Al-Qur’an, Al-Hadits, Bahasa Arab, Akhlaq, Fiqh, Nahwu, Sharaf, Balaghah, Tauhid dan lainnya. Demikian lima keturunan Nabi Muhammad yang punya pesantren besar di Indonesia.
Selain kelima pesantren tersebut, sesungguhnya banyak habaib yang juga memiliki pesantren. Di antaranya:
- Pesantren Ar-Raudhoh Bogor milik Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf.
- Pondok Pesantren Hikmatun Nuur Jakarta Timur milik Prof DR Habib Ahmad Al-Kaff
- Pesantren Al Falah Bogor, Jawa Barat milik Habib Ridho bin Yahya
- Pesantren Al Fachriyah Tangerang milik Habib Jindan bin Novel Salim Jindan
- Pesantren Ar-Raudhoh Solo Jawa Tengah milik Habib Novel Alaydrus
Dan, masih banyak lainnya tersebar di berbagai daerah di Indonesia. []
SUMBER: SINDONEWS