SAHABAT Islampos, baru-baru ini para arkeolog yang bekerja di gurun Negev selatan Israel menemukan sebuah bangunan yang diduga merupakan villa islami berusia ribuan tahun. Bangunan tersebut berupa sebuah rumah besar mewah yang diperkirakan berusia 1.200 tahun.
Temuan ini memperluas pengetahuan tentang wilayah yang jadi penemuan sebuah masjid beberapa waktu lalu.
Otoritas Barang Antik Israel (IAA) menggambarkan villa tersebut sebagai rumah perkebunan pedesaan yang mewah. Rumah itu memiliki lorong berlapis marmer dan dinding yang dihiasi dengan lukisan.
BACA JUGA: Arkeolog Temukan Makam Sutan Seljuk Arslan I setelah 9 Hari Penggalian di Turki
Menurut IAA, bangunan pertama dari jenisnya yang ditemukan di gurun Negev selatan itu berisi kamar-kamar berkubah di sekitar halaman tengah. Ini menggambarkan tentang kehidupan yang unik bagi penduduk kaya di wilayah gersang.
Dilansir di TRT World, rumah mewah ini dibangun di sekitar halaman dan memiliki empat sayap dengan beberapa kamar untuk penghuninya. Satu bagian yang mewah memiliki lorong marmer dengan lantai batu dan dekorasi dinding yang rumit. Para arkeolog juga menemukan pecahan kaca yang dihias untuk menyajikan piring.
Di bawah halaman, para arkeolog terkejut menemukan kubah bawah tanah yang terbuat dari batu. Mereka meyakini kubah itu digunakan untuk menyimpan barang-barang pada suhu yang lebih dingin, jauh dari terik matahari gurun. Kubah tampaknya dibangun dengan hati-hati dan cukup kukuh untuk memungkinkan orang bergerak di bawah tanah.
Oren Shmueli, Elena Kogan-Zehavi, dan Noe D. Michael yang merupakan arkeolog pada penelitian ini mengatakan, perumahan mewah dan kubah bawah tanah yang unik dan mengesankan tersebut adalah bukti dari bagaimana pemiliknya. Status dan kekayaan mereka yang tinggi memungkinkan mereka membangun rumah mewah yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan hiburan.
Mereka berasumsi siapa pun yang tinggal di sini adalah penguasa lokal. Mereka juga menyatakan bahwa perkebunan semacam itu sama sekali tidak dikenal di Negev sampai hari ini.
BACA JUGA: Kisah Ashabul Ukhdud yang Diabadikan dalam Aquran dan Faktanya Menurut Arkeolog
Penemuan di kota Rahat Badui berasal dari periode awal Islam pada abad ke-8 atau ke-9. Perkebunan itu dekat dengan masjid langka yang berasal dari periode yang sama, yang diresmikan oleh para arkeolog Israel pada bulan Juni.
Puluhan Muslim kemungkinan beribadah di situs itu pada satu waktu. Rencananya, setelah diselesaikan penggalian (rumah besar), tempat ini akan dilestarikan, di samping penemuan lain seperti masjid. []
SUMBER: TRT WORLD