SAHABAT Islampos, menemukan makanan halal mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang berkuliah di negeri Sakura. Namun kini salah satu perguruan tinggi di negeri tersebut telah banyak yang menyediakan fasilitas makanan halal dan sarana ibadah bagi mahasiswa muslim. Salah satunya adalah Universitas Miyazaki.
Universitas Miyazaki di Jepang menawarkan lima makanan halal yang disiapkan menurut tradisi Islam, terlepas dari apakah mahasiswanya muslim atau bukan.
Sajian makanan di kampus diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari Indonesia, Malaysia dan negara-negara Muslim lainnya, serta mahasiswa Jepang yang ingin belajar tentang budaya Islam melalui menu kafetaria.
BACA JUGA: Geliat Produsen Makanan Halal Jepang Tembus Pasar Timur Tengah
“Tidak hanya mahasiswa dari negara-negara Islam tetapi mahasiswa Jepang yang penasaran dapat menikmati makanan lezat ini. Melalui kafetaria, saya ingin mereka saling tertarik dengan budaya masakan masing-masing,” kata pengelola kafetaria, Yoichiro Yoshinaga, dikutip di Asahi.
Beberapa makanan halal yang disajikan adalah rendang ayam, hidangan kari dengan santan, serta pasta kacang azuki gulung dan dua jenis roti beragi. Sisanya adalah kari ayam, yang dengan cepat telah kehabisan stok, tetapi kini bisa kembali dinikmati.
Hidangan tersebut telah disertifikasi oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia, atau JAKIM. Alat untuk memasak dan menghidangkan makanan, beserta bahan-bahannya, telah diakui kehalalannya.
Di bawah hukum Islam, daging babi dan bahan makanan mengandung zat yang berasal darinya, dilarang untuk dikonsumsi. Hidangan yang diolah dengan peralatan masak atau peralatan makan yang bersentuhan dengan daging babi juga dilarang.
Muslim juga tidak diizinkan untuk minum alkohol. Selain itu, daging ayam dan sapi untuk konsumsi manusia harus diproses sesuai dengan standar Islam.
Seorang warga Indonesia yang belajar kehutanan di sekolah pascasarjana universitas, Novia Lusiana, mengatakan dia akan memeriksa bahan makanan di toko apakah tersertifikasi halal ketika ingin memasak di rumah. Ia bahkan memeriksa label bahan makanan untuk produk makanan jadi yang dia beli.
Dia mengaku memberikan perhatian khusus ketika makan di luar dengan siswa Jepang. Biasanya ia akan memilih salad sayuran dan jus jeruk pada kesempatan seperti itu.
BACA JUGA: Tips Wisata Kuliner: Ini 7 Aplikasi untuk Menemukan Makanan Halal di Luar Negeri
“Dapat mengkonsumsi makanan halal bersertifikat di kantin mahasiswa merupakan sumber kenyamanan yang luar biasa. Ini memungkinkan saya mengalihkan waktu memasak dengan belajar,” ucap dia.
University of Miyazaki gencar menerima mahasiswa asing. Namun, jumlah siswa dari luar negeri turun secara signifikan menjadi 141 pada Mei tahun ini, dari sekitar 200 pada puncaknya, karena pandemi Covid-19. Dari angka itu, sekitar 30 orang berasal dari negara-negara Muslim.
“Kami menciptakan lingkungan kehidupan yang lebih baik bagi siswa, sambil menghormati berbagai budaya di seluruh dunia. Dengan cara ini, kami berharap dapat menarik individu-individu hebat dari luar negeri,” kata Kepala Seksi di Kantor Dukungan Global kampus tersebut, Makiko Hamasaki.
Selain kafetaria, universitas telah membuka Islamic Center di kampusnya. Keberadaannya memungkinkan umat Islam berdoa dan melakukan hal-hal lain di sana. []
SUMBER: ASAHI