JIKA kita melihat masa lalu Umar bin Khattab, dia terkenal sebagai orang yang sangat membenci Islam.
Bahkan, terpikir di benaknya untuk membunuh Rasulullah ﷺ.
Tapi, hidayah Allah tercurahkan padanya. Hingga akhirnya, hati Umar bin Khattab terketuk dan tunduk patuh pada ajaran Islam.
Umar bin Khattab bukan hanya berganti keyakinan saja, dari non-Muslim menjadi Muslim. Tapi, ia tunjukkan ke-Islaman yang sesungguhnya. Ya, agama dan iman kuatlah yang ia tanamkan dalam dirinya.
Mengenai agama dan keimanan Umar ini, dijelaskan bahwa Rasulullah telah menggambarkan melalui sabda-sabdanya.
BACA JUGA: Ketika Umar bin Khattab Diomeli Istrinya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullullah bersabda, “Ketika seseorang sedang mengembala kambingnya maka tiba-tiba datang serigala menerkam seekor kambingnya. Pengembala tersebut mengejarnya hingga berhasil mengambil kembali kambing tersebut darinya.
Tiba-tiba serigala tersebut menoleh kepadanya dan berkata, ‘Siapa kelak yang dapat menjaganya ketika tidak ada pengembala selain diriku?’
Manusia berkata, ‘Subhanallah!’
Nabi bersabda, ‘Maka sesungguhnya aku beriman dengan kejadian ini, demikian pula Abu Bakar dan Umar.’
Padahal ketika itu keduanya tidak berada di tempat tersebut.”
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketika tidur aku melihat dalam mimpi seluruh manusia diperlihatkan padaku dan masing-masing mereka mengenakan baju-baju.
“Ada yang mengenakan baju hingga ke dadanya, ada yang mengenakannya di bawah dada. Maka diperlihatkan padaku Umar sementara dia mengenakan pakaian panjang yang diseret-seretnya.”
BACA JUGA: Kisah Umar bin Khattab Tak Mau Gunakan Unta-unta Sewaan
Mereka bertanya, “Apa takwil mimpi itu wahai Rasulullah ﷺ?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Agamanya.” (Yakni kedudukannya dalam agama, pent).
Ya, kedua hadis tersebut menggambarkan agama dan keimanan Umar bin Khattab yang begitu kuat.
Maka,tak heran jika Umar bin Khattab termasuk orang yang sangat dikasihi oleh Umat Islam. Sebab, ia pun sangat mengasihi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.