IDLIB – Jet tempur Rusia dan Suriah sengaja menghancurkan seluruh rumah sakit di pedesaan Idlib selatan dan pedesaan Hama utara beberapa waktu terakhir.
Meski sebagian rumah sakit itu dibangun dengan posisi di bawah tanah, kebrutalan jet Rusia dan Suriah tak mampu menghindarkan seluruh rumah sakit yang melayani 300 jiwa itu dari kehancuran.
Akan tetapi, kondisi tersebut tak membuat pekerja medis di wilayah oposisi itu berhenti bekerja. Dengan segala keterbatasan, para pekerja medis mendatangi pasien-pasien ke rumah-rumah warga.
Rasyid Al-Ahmad menuturkan bahwa, “hancurnya fasilitas medis akibat serangan jet Rusia dan Suriah dan tewasnya banyak pekerja medis membuat kami bekerja keras mencari solusi dan alternatif.
Kami mencoba membangun rumah sakit yang aman namun belum mampu mewujudkan hal itu karena serangan udara massif masih terjadi. “ ujarnya pada Rabu (17/05/2017) kemarin
Akhirnya, lanjut dokter tersebut, kami menawarkan pelayanan medis kepada warga di rumah-rumah mereka. Kami mengambil keputusan ini setelah menyaksikan warga sulit mencapai pusat-pusat medis karena perjalanan yang sangat jauh. Bahkan, di antara mereka harus menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer untuk mendatangi dokter.
Ahmad bersama teman seprofesi memulainya dengan mengunjungi rumah-rumah warga. Dengan cara ini, kata Ahmad, kami bisa menjangkau sebanyak mungkin warga yang sakit dan luka-luka dengan meriksa mereka di mobil ambulan.
Wilayah operasi di pedesaan Hama utara dan Idlib selatan. Tim hanya mampu sebatas memberi perawatan pertawan dan merawat korban luka.
“Karena keterbasan, kami tidak melakukan operasi besar atau merawat pasien dengan penyakit berat. Untuk kondisi semacam itu kami berkoordinasi dengan organisasi ambulan untuk membawa mereka ke rumah sakit besar di perbatasan dengan Turki,” ujar Ahmad.
Ia pun mendesak internasional dan organisasi yang memperhatikan masalah kemanusiaan memperhatikan kesulitan yang dialami warga di pedesaan Hama utara dan pedesaan Idlib selatan.
Kesepakatan penurunan serangan yang ditandatangani di Astana harus dimanfaatkan untuk kembali membangun rumah sakit-rumah sakit yang hancur.
Sumber: Arabi21.com