PERDANA Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengungkapkan berbagai kesulitan yang harus dihadapi negaranya pasca aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan.
Swedia mengatakan, kini posisi negaranya dalam kondisi sulit di dunia internasional. Terlebih, negosiasi dengan Turki agar merestui Swedia masuk sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jadi tambah sulit.
“Kejadian dan aktivitas (aksi Paludan bakar Al Quran) di Swedia dalam beberapa pekan belakangan memperumit dialog yang sudah dekat dan penuh respek dengan Turki,” tutur Kristersson seperti dikutip dari The Hour.
BACA JUGA:Â Respon Sikap Tegas Turki atas Aksi Paludan, Politisi Swedia Richard Jomshof Suruh Bakar 100 Alquran
“Unjuk rasa yang dilakukan hanya segelintir kelompok bahkan hanya beberapa orang berdampak pada bagaimana Swedia dipandang di luar negeri,” ia menambahkan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebelumnya menegaskan tidak akan memberikan restu kepada Swedia menyusul aksi Paludan bakar Al Quran di negara itu dua pekan lalu.
Sebaliknya, Erdogan mengatakan hanya akan memberikan restu kepada Finlandia.
“Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (terkait rencana masuk NATO) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami,” kata Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan televisi Turki pada Minggu (29/1).
“Tetapi Finlandia harus tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia,” paparnya menambahkan seperti dikutip Reuters.
Meski demikian, Finlandia menegaskan baru mau masuk NATO bersama Swedia.
Kristersson bersama PM Finlandia Sanna Marin pun kini berusaha melobi kembali Turki agar memberikan restu dua negara itu gabung NATO.
Kedua kepala pemerintahan itu sebelumnya menggelar pertemuan darurat di Stockholm, Kamis (2/2), usai insiden Paludan bakar Al Quran.
BACA JUGA:Â Siapa Rasmus Paludan, Politisi Swedia yang Membakar Al-Quran?
“Kami bekerja sama. Kami melakukan kontak dekat setiap hari mengenai masalah ini,” kata Marin sata konferensi pers bersama pada Kamis (2/2), seperti dikutip Anadolu Agency.
Ia kemudian berujar, “Tentu saja, kami ingin Turki dan Hungaria menyetujui permohonan kami [masuk NATO] secepat mungkin.”
Ia berharap semua negara anggota NATO akan memberi restu Swedia dan Finlandia masuk aliansi tersebut.
Kesepakatan Madrid merupakan hasil pertemuan Turki, Swedia, dan Finlandia di Spanyol pada 28 Juni 2022. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu cara kedua negara Nordik mendapat izin dari Turki untuk masuk NATO. []
SUMBER: CNN