MANTAN Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini telah mengantongi tiket Pilpres 2024 usai partai Nasdem, Demokrat, dan PKS resmi mengusungnya sebagai capres 2024. Gabungan tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan tersebut telah melengkapi persyaratan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.
“Di atas kertas Anies sudah dapat tiket maju pilpres. Gabungan NasDem, Demokrat, dan PKS sudah lebih menggenapi ambang batas presiden 20 persen,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, kepada wartawan, Sabtu (25/2/2023).
BACA JUGA: Masih Keberatan, PKS Satu-satunya Fraksi yang Tolak Biaya Haji 2023 Jadi Rp 49,8
Namun Adi mempertanyakan keyakinan ketiga partai pengusung Anies Baswedan tersebut. Koalisi Perubahan bisa bubar jika tidak mampu melewati godaan hingga akhir.
“Tinggal ditunggu apakah iman politik ketiga partai ini kokoh hingga mendaftar ke KPU di Oktober-November. Karena politik kita sering berubah di tikungan akhir. Banyak onak duri yang kerap jadi sandungan koalisi,” ucapnya.
Adi menilai onak duri bisa menggagalkan Anies Baswedan menjadi capres 2024 salah satunya soal cawapres. Memang hingga kini Anies Baswedan belum memilih pendampingnya itu meskipun banyak nama yang santer terdengar dapat dipasangkan dengannya, misalnya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
“Jika melihat angka simulasi survei saat ini, setara statistik duet Anies-AHY lebih leading ketimbang Anies-Aher atau Anies-Khofifah. Meski begitu sepertinya AHY dianggap belum bisa menambal kelemahan elektabilitas Anies terutama untuk Jatim dan di kalangan pemilih NU. Tak heran jika NasDem masih terlihat meyakinkan Khofifah untuk bisa mendampingi Anies,” ujar Adi.
BACA JUGA: Dukung Anies Jadi Capres 2024, Ini Pertimbangan PKS
Adi menyebut AHY yang belum pernah menjadi pejabat publik juga sepertinya masih jadi catatan bagi NasDem. Dalam konteks ini, Aher (Ahmad Heryawan) lebih diunggulkan karena mantan Gubernur Jawa Barat yang dinilai kinerjanya bagus. Tapi Aher memiliki masalah soal elektabilitas.
“Jika Anies ingin menambal kelemahan basis di Jatim dan mengonsolidasi pemilih nahdliyin sepertinya perlu juga mencari figur NU lainnya seperti mantan ketua PBNU Kyai Said,” imbuhnya. []
SUMBER: DETIK