PRESIDEN Jokowi mengaku turut sedih atas batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Jokowi meminta semua pihak tidak saling menyalahkan satu sama lain.
“Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain,” ujar Jokowi, Kamis (30/3).
Jokowi mengatakan masyarakat harus bisa move on dengan keputusan ini. Dia juga mengajak semua pihak menjadikan hal ini sebagai pembelajaran.
BACA JUGA: Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Nasib Gelaran Piala Dunia U-20 di RI
“Dan sebagai bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang,” ujarnya.
“Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia,” tambah Jokowi.
Pada Minggu (2/4/2023), dalam acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jalan Warung Buncit Raya, Jaksel, Presiden Jokowi mengaku dibuat pusing dalam waktu dua pekan ini gara-gara urusan Piala Dunia U-20 yang membuat akhirnya Indonesia batal menjadi tuan rumah. Jokowi menegaskan pengajuan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sejatinya sangat sulit.
“Tapi yang urusan bola ini memang pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing betul, karena apa pun itu sudah, sulitnya sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah itu,” kata Jokowi dalam sambutannya.
BACA JUGA: Bertemu Presiden Jokowi, Ketua Umum PBNU Bahas Solusi Perdamaian Dunia
Jokowi lalu menceritakan perjuangan Indonesia mengalahkan puluhan negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jokowi menyebutkan selama tiga tahun, pemerintah telah menyiapkan serangkai persiapan mulai dari infrastruktur dan memperbaiki fasilitas demi gelaran Piala Dunia U-20.
“Yang mengajukan buka satu dua tiga, puluhan, negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan, lobi sana lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur fasilitas fasilitas kita, akhirnya terakhir 3 negara dan kita dipilih, kita menyiapkan 3 tahun, lapangannya dicat perbaiki, dicat lagi diperbaiki dicat lagi, tidak semudah itu,” kata Jokowi. []
SUMBER: DETIK