JAKARTA–Insiden penembakan di Kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada Selasa (2/5/2023) telah menimbulkan berbagai asumsi dan pertanyaan dari sejumlah pihak.
Melihat kecemasan dan kondisi tersebut, MUI mengadakan pertemuan bersama sejumlah tokoh ormas untuk memberikan keterangan terkait kronologi kejadian dan perkembangan penanganan kasus yang berlangsung di Kantor MUI Pusat, Kamis (4/5/2023).
BACA JUGA: Pelaku Penembak Kantor MUI Ternyata Pernah Mengaku Wakil Nabi saat Rusak DPRD Lampung
“Iya sebenarnya memenuhi permintaan para tokoh-tokoh ormas yang terus bertanya kejadian dan perkembangan kasus yang menimpa MUI,” kata Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis pada Kamis (4/5/2023).
Dalam forum bersama ormas itu, MUI menyatakan sikap pascaaksi penembakan. Di satu sisi, kata Kiai Cholil, MUI menganggap hal tersebut sebagai musibah dari Allah SWT.
Di satu sisi juga, MUI membentuk tim khusus untuk menyelesaikan dua hal. Pertama, dalam penyelesaian mekanisme tempuh hukum dan kedua, sisi sosial untuk terus menjaga spirit dakwah bagi umat.
“Iya tetap kita di jalan kebenaran, semangat berdakwah, dan juga senantiasa memberikan ruang terbaik untuk bangsa dan negara,” kata dia.
Menurut Kiai Cholil, sejumlah tokoh ormas yang hadir dalam pertemuan tersebut ikut cemas sendiri dengan aksi teror yang terjadi di Kantor MUI.
BACA JUGA: Pasca Penembakan di Kantor MUI, Menag Desak Polri Identifikasi Pelaku
Dari kejadian itu, mereka meminta eskalasi keamanan dan penjagaan dapat ditingkatkan ke depan.
Para tokoh yang hadir memberikan sejumlah saran agar keamanan di MUI perlu melibatkan kemanan digital seperti detektor siber atau cyber scurity.
“Iya tetap MUI menjadi rumah bersama, mercusuar bagi ormas. Keamanan yang ketat tidak menghilangkan rasa nyaman dan akses yang mudah sebagai rumah bersama,” pungkasnya. []
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS