SAUDARAKU, bertaubatlah dengan sebenar-benarnya taubat …
Selama manusia hidup di dunia ini tak luput dari salah dan dosa. Manusia dengan segala kekurangannya seringkali melakukan hal-hal yang Allah larang. Baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Dari mulai lahir hingga saat ini mungkin tidak terhitung berapa dosa yang pernah kita lakukan. Namun, percayalah bahwa Allah Maha Pengampun atas segala dosa-dosa hambaNya.
Allah selalu memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk senantiasa kembali dan memohon ampun kepada-Nya. Namun yang menjadi pertanyaan kini adalah maukah kita untuk kembali ke jalan Allah? Banyak orang yang berkata bahwa ia ingin bertaubat. Namun nyatanya pertaubatan itu hanya sebatas di lidah saja. Belum mencapai pada tindakan nyata yang ia lakukan.
BACA JUGA: Saudaraku, Beginilah Akhlak Rasulullah
Pintu pertaubatan terbuka lebar bagi manusia yang ingin kembali ke jalan-Nya. Dan Allah sangat menyukai orang-orang yang mau memperbaiki dirinya dan meninggalkan segala kemaksiatan yang pernah ia lakukan. Tak hanya sekedar ingin kembali. Namun Allah menunggu tindakan nyata kita dalam kembali ke jalan-Nya. Karena Allah akan menerima orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri.
Saudaraku,
Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 60, “Kecuali orang-orang yang telah taubat dan mengadakan perbaiakan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya.”
Taubat baru diterima jika kita sudah benar-benar meninggalkan kesalahan sebelumnya, dan menebusnya dengan hal yang positif. Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan berusaha meninggalkan pekerjaan yang jelek; berarti ada tindakan yang harus Anda lakukan, atau tidak Anda lakukan lagi; tidak cukup menyesali diri meski diucapkan ribuan kali.
BACA JUGA: Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!
Saudaraku,
Sesungguhnya jika kita ingin benar-benar untuk kembali kepada Allah. Maka tidak hanya sekadar di lidah saja. Tapi pertaubatan kita nyata dalam wujud perbuatan. Adanya perbaikan dari sikap kita yang ingin memperbaiki diri.
Semoga kita termasuk orang-orang yang benar dalam bertaubat. Tidak hanya sekedar di lidah saja berkata bahwa kita ingin bertaubat. Namun pertaubatan kita terbuktinya dengan meningkatkan amal ibadah dan meninggalkan perbuatan buruk kita selama ini. []
Sumber : Tangan-tangan yang dicium Rasul/Syahyuti/Pustaka Hira