DIRIWAYATKAN dari Ibnu Mas’ud ra, berkata, ”Aku tengah bersama Rasulullah ﷺ sementara itu Jibril juga tengah bersama beliau, Nabi Muhammad ﷺ membaca al-Qur’an, tiba-tiba jin ifrit datang dari tempat keluarnya. Di tangannya ada obor api dan ia mendekati Nabi ﷺ.
Jibril lantas berkata, “Wahai Muhammad, maukah kau kuajari kalimat yang jika kau ucapkan, Ifrit akan berpaling dan obornya akan padam? Ucapkanlah kalimat berikut
أَعُوذُ بِنُورِ وَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَكَلِمَاتِهِ التَّامَاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنْ السَمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيِلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِيقِ النَّهَارِ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَارَحْمَن
A’uzhu bi nuuri wajhillahil kariimi waklimaatihit taammah allati laa yujaawizhu hunna birrun walaa faajiur min syarri maa dzara-a fii al-ardhi wamaa yakhruju minhaa wamaa yanzilu minas samaai wamaa ya’ruju fiihaa wamin syarri fitanil laili wan nahaari wamin syarri thawaariqin nahaari illa thaariqan yathruqu bikhairin yaa rahmaan
BACA JUGA: Bukan Jin Ifrit yang Memindahkan Singgasana Ratu Saba…
Artinya; “Aku berlindung dengan wajah Allah yang Mulia dan Kalimat-Nya yang sempurna yang tidak dapat diraih oleh pelaku kebaikan atau pemaksiat sekalipun, dari keburukan apa yang masuk dan keluar dari bumi, apa yang turun dari dan naik ke langit, dari keburukan fitnah malam dan siang hari, dari keburukan para pengetuk pintu di tengah malam dan siang hari, kecuali pengetuk pintu yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.” (HR. Ahmad)
Kemudian Nabi mengucapkan doa tersebut, akhirnya jn Ifrit pun memalingkan wajah dan obornya padam.
Apa dan Siapa Itu Jin Ifrit?
Ifrit (Arab: ʻIfrīt: عفريت, jamak ʻAfārīt: عفاريت) adalah sejenis jin yang disebut dalam al-Qur’an.
Jin Ifrit disebutkan dalam surah An-Naml [27]:39-40:
Ayat:39. (Ifrit dari golongan jin berkata,) yakni jin yang paling kuat lagi keras (“Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu) dari majelis tempat ia melakukan peradilan di antara orang-orang, yaitu dari mulai pagi sampai tengah hari (dan sesungguhnya aku benar-benar kuat) untuk membawanya (lagi dapat dipercaya.”) atas semua permata dan batu-batu berharga lainnya yang ada pada singgasananya itu.
Maka Nabi Sulaiman berkata, “Aku menginginkan yang lebih cepat dari itu”.
Ayat:40.(Seorang yang mempunyai ilmu dari Al kitab) yang diturunkan (berkata,) ia bernama Ashif ibnu Barkhiya; dia terkenal sangat jujur dan mengetahui tentang asma Allah Yang Teragung, yaitu suatu asma apabila dipanjatkan doa niscaya doa itu dikabulkan (“Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”) jika kamu tujukan pandanganmu itu kepada sesuatu.
Maka Ashif berkata kepadanya, “Coba lihat langit itu”, maka Nabi Sulaiman pun menujukan pandangannya ke langit, setelah itu ia mengembalikan pandangannya ke arah semula sebagaimana biasanya, tiba-tiba ia menjumpai singgasana ratu Balqis itu telah ada di hadapannya.
Ketika Nabi Sulaiman mengarahkan pandangannya ke langit, pada saat itulah Ashif berdoa dengan mengucapkan Ismul A’zham[2], seraya meminta kepada Allah supaya Dia mendatangkan singgasana tersebut, maka dikabulkan permintaan Ashif itu oleh Allah. Sehingga dengan seketika singgasana itu telah berada di hadapannya.
Ibaratnya Allah meletakkan singgasana itu di bawah bumi, lalu dimunculkan-Nya di bawah singgasana Nabi Sulaiman. (Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak) telah berada (di hadapannya, ia pun berkata, “Ini) yakni didatangkannya singgasana itu untukku (termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku) untuk menguji diriku (apakah aku bersyukur) mensyukuri nikmat, lafal ayat ini dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (atau mengingkari) nikmat-Nya. (Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya) artinya pahalanya itu untuk dirinya sendiri (dan barang siapa yang ingkar) akan nikmat-Nya (maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya) tidak membutuhkan kesyukurannya (lagi Maha Mulia”) yakni tetap memberikan kemurahan kepada orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya.
BACA JUGA: Asal Muasal Penciptaan Jin
Wujud dan Bentuk Jin Ifrit
Jin ifrit memiliki sayap, tetapi terdapat beberapa jin ifrit yang tidak memilikinya, juga dapat merubah bentuk.
Ia dahulu kala golongan Raja Jin yang berkuasa memiliki singgasana yang besar dan agung lalu ditaklukan oleh Azazil, setelah itu dikemudian hari azazil menjadi Iblis.
Ia mempunyai kekuatan yang lebih kuat dibandingkan golongan jin lainnya.
Jin ifrit ada dua golongan Kafir dan Jin Ifrit muslim, kekuatannya jelas sebanding dari masa ke masa. []