MENKO Polhukam Mahfud Md mengaku mendapat tawaran dari PKS sebagai bakal cawapres pendamping Anies Baswedan. Ketua DPP PKS Dr Almuzzammil Yusuf mengatakan pertemuan dengan Mahfud saat itu sebagai silaturahmi dan tidak spesifik berbicara soal cawapres untuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang sudah mengusung Anies sebagai capres.
“Pertemuan tersebut lebih sebagai silaturahmi tokoh. Tidak spesifik bicara cawapres untuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” kata Muzzammil saat dihubungi, Selasa (6/6/2023).
Muzzammil mengaku pertemuan saat itu lebih fokus membicarakan soal pemilu yang kondusif agar berjalan jujur dan adil (jurdil). Dia menyebut Mahfud memberi jaminan pemilu akan berjalan sesuai konstitusi dan undang-undang (UU).
BACA JUGA:Â Mahfud Sebut Tidak Ada Penjegalan Anies, Ini Respons Partai Demokrat
“Yang lebih fokus justru tema agar pemerintah bisa menghadirkan situasi yang kondusif agar pilpres dan pemilu bisa luber jurdil. Agar partai-partai bisa melaksanakan amanah konstitusi untuk mencalonkan, mengusung capres aspirasi masing-masing partai tanpa ada intervensi pihak manapun termasuk capres Anies. Dan Prof Mahfud memberi jaminan bahwa beliau akan bekerja sesuai amanat konstitusi dan UU,” ujarnya.
Muzzammil menuturkan pertemuan saat itu juga membahas soal sistem pemilu. Dia mengatakan pembicaraan berjalan mengalir santai.
“Kami juga bicara isu pemilu terbuka dan tertutup. Juga isu radikalisme yang cenderung bersifat Islamphobia. Pembicaraan mengalir santai dan informal,” ucapnya.
Muzzammil menjelaskan pertemuan dengan Mahfud dilaksanakan jauh sebelum para ketum parpol Koalisi Perubahan untuk Persatuan bertemu di salah satu pulau milik Ketum NasDem Surya Paloh. Muzzammil mengatakan saat itu Mahfud mendapat perhatian dari para capres karena mengungkap kasus pencucian uang di lingkungan Kementerian Keuangan.
“Pertemuan terakhir koalisi itu tanggal 19 Mei kemarin di Kepulauan Seribu di tempat Pak Surya Paloh. Tiga pimpinan partai, Demokrat diwakili oleh AHY, Surya Paloh, dari PKS ada Ketua Majelis Syuro dan Presiden Syaikhu, sepakat bahwa kita akan terus berkoalisi maju terus koalisi kita, dengan capres Pak Anies Baswedan. Adapun cawapres nanti kita serahkan Pak Anies untuk menilainya, tentu dengan kesepakatan tiga partai,” kata Muzzammil.
BACA JUGA:Â PKS Akui Nama Cawapres Anies Mengerucut, Tapi…
“Pertemuan dengan Prof Mahfud itu tanggal 15 April, ketika Prof Mahfud sedang ramai-ramainya kasus money laundry yang ramai di Komisi III dan Komisi XI, beliau lagi naik daun, kita menyampaikan, ‘Prof, dapat perhatian dari semua capres nih’. Jadi konteksnya apresiasi langkah Prof Mahfud,” lanjutnya.
Lebih lanjut, melalui Muzzammil, PKS menegaskan Koalisi Perubahan untuk Persatuan akan solid, termasuk soal penentuan cawapres Anies.
“Dan kita akan tetap berjalan, koalisi kita, tiga partai ini solid, kita akan jalan terus untuk memilih cawapres kita. Tentunya kita harus saling menyepakati. Karena kita komit maka kita harus tahu kita saling menyepakati cawapres yang kita pilih bersama Pak Anies. Kalau ada yang tidak sepakat kan batal koalisi, kita memilih untuk terus koalisi kita. Untuk itu pembicaraan cawapres itu terus berjalan di kita, alhamdulillah melalui tim lapan yang dipercayai oleh pimpinan tiga partai, dari PKS ada Pak Sohibul Iman dan saya,” imbuhnya. []
SUMBER: DETIK