SAHABAT yang budiman, di antara berbagai amal kebaikan yang kita lakukan di dunia, ada beberapa amal yang kelak akan menemui kita setelah kematian.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: Ilmu yang diajarkan dan disebarkan, anak shalih yang ditinggalkannya, mushhaf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya dari hartanya di waktu sehat dan semasa hidupnya. Semua ini akan menemuinya setelah ia meninggal dunia kelak.” (HR. ibnu Majah)
BACA JUGA: 7 Penghapus Amal Kebaikan
Penjelasan:
1. Kebaikan untuk Bekal Kematian: Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah menulis buku yang berguna dan mempublikasikannya.
2. Kebaikan untuk Bekal Kematian: Mendidik anak menjadi anak yang shalih. Anak yang shalih akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadits tersebut, kebaikan yang dibuat oleh anak shalih pahalanya sempai kepada orang tua yang mendidiknya tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi.
3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.
4. Kebaikan untuk Bekal Kematian: Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Saw., “Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena Allah, walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Bukhari dan muslim).
5. Kebaikan untuk Bekal Kematian: Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.
BACA JUGA: 9 Tanda Allah Menghendaki Kebaikan pada Seseorang
6. Kebaikan untuk Bekal Kematian: Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tempat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang masih hidup, maka ia mendapat pahala yang terus mengalir kepada dirinya.
Nah, sahabat yang budiman, mari kita lebih giat lagi beramal baik dan memperbanyak kemanfaatan diri kita untuk sesama. Semoga Allah Swt. menghendakinya, ya? Aamiin. []
Sumber: Gimana Kabarmu Setelah 7 Malam di Alam Kubur?/ Syarif hidayatullah/ Safirah