TERDAPAT banyak perintah baik dalam al-Quran maupun hadis, agar kita mengakhiri amal kita dengan istighfar. Di antarannya,
Pertama, seusai shalat tahajud, agar diakhiri dengan istighfar di waktu sahur
Allah berfirman,
“Dan mereka yang rajin istighfar di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Allah juga berfirman di akhir surat al-Muzammil, yang membahas masalah tahajud,
BACA JUGA: Istighfarnya Nabi Ibrahim yang Istimewa
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآَنِ…
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.
Di akhir ayat, Allah mengatakan,
وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. al-Muzammil: 20)
Kedua, seusai haji
Allah perintahkan agar di penghujung pelaksanaan haji, kaum muslimin banyak beristighfar,
فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ (198) ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا…
Apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril-haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; (QS. al-Baqarah: 198 – 199)
Ketiga, selesai tugas kenabian
Sebagian ulama tafsir menyebutkan, surat terakhir yang Allah turunkan untuk Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adalah surat an-Nashr. Di dalam surat ini, Allah perintahkan agar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk banyak bertasbih, memuji Allah, dan banyak beristighfar.
BACA JUGA: Istighfar dan Jalan Keluar Masalah Hidup
Artinya, turunnya surat an-Nashr merupakan tanda akhir tugas kenabian beliau. Dan Allah perintahkan agar beliau banyak beristighfar,
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. an-Nashr: 1 – 3)
Dan kata Aisyah radhiyallahu ‘anha, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima surat ini, ketika rukuk dan sujud, beliau membaca doa,
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
SUBHANAKALLAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA, ALLAHUMMAGHFIR-LII
(HR. Bukhari 794 & Muslim 1113) []