ISLAM merupakan agama yang sempurnan dimana segala sesuatunya telah diatur didalam syariatnya. Islam hadir dalam setiap sendi-sendi dan aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam kehidupan ekonomi. Ekonomi Islam atau ekonomi syariah merupakan ekonomi yang sedang hangat dijadikan bahan pembicaraan pada saat ini. Ekonomi syariah juga banyak menjadi bahan kajian dan penelitian.
Eksistensi ekonomi syariah yang semakin buming juga dibuktikan dengan banyaknya perguruan tinggi yang membuka jurusan Ekonomi Islam. Pengkajian ekonomi Islam tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, akan tetapi juga dilakukan di universitas-universitas di barat.
Misanya seperti universitas Harvard yang menyediakan program S3 Ekonomi Syariah, kemudian ada Universitas Dirham di UK yang terkenal akan kualitas risetnya tentang ekonomi syariah. Menurut Global Islamic Finance Report, pada tahun 2011 Indonesia menempati posisi ke-4 dibawah Iran yang menempati posisi pertama, Malaysia diposisi ke-2 dan Arab Saudi di posisis ke-3, untuk kategori Islamic Finance Country Index.
Melalui data tersebut, Indonesia memang masih kalah dibangdingkan dengan Iran, Malaysia dan Arab Saudi. Namun, hasil yang telah dicapai dalam proses mensyariahkan ekonomi Indonesia, tidak bisa kita abaikan begitu saja. Dengan beradanya Indonesia pada posisi ke-4, tentu itu merupakan prestasi yang cukup baik yang diraih oleh Indonesia. Prestasi tersebut tercapai, tentulah karena adanya para pejuang, para pelopor perjuangan yang senantiasa istiqomah untuk terus mendakwahkan ekonomi Islam.
“Ekonom Robbani”, itulah julukan bagi para pejuang ekonomi syariah. Seorang ekonom Robbani dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang ekonomi Islam dan yang paling penting adalah memiliki semangat untuk terus memperjuangkan ekonomi syariah. Selain itu, seorang ekonom Robbani juga dituntut memiliki akhlak yang baik sebagaimana akhlak seorang muslim yang sebenarnya. Untuk mendapatkan itu semua, maka diperlukan karakteristik-karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang ekonom Islam.
Adapun karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang ekonom Islam diantaranya adalah memiliki aqidah yang lurus dan sesuai dengan Al-Qur’an dan Assunah, memiliki kepribadian yang Kreatif Inovatif dan Dinamis, Berfikir berdasarkan dengan Al-Qur’an, memiliki karakter yang kokoh dan mandiri, dan berani tampil sebagai pelopor perubahan.
Karakteritik yang pertama adalah bahwa seorang ekonom robbani harus memiliki aqidah yang lurus dan sesuai dengan Al-Qur’an. Dimana Al-Qur’an dan Sunnah merupakan sumber dari ekonomi Islam itu sendiri, dan menjadi rujukan dalam menjalankan dakwah ekomoni Islam di masyarakat.
Jadi sudah sepatutnya jika akhlak seorang ekonom Islam harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Agar apa yang dikerjakan akan selaras dan tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan Sunnah. Karakter selanjutnya adalah memiliki kepribdian yang kreatif, inovatif dan dinamis. Ciri dari kepribadian yang kreatif, inovatif dan dinamis adalah orang yang memiliki kemauan yang kuat untuk memperbaiki diri, peka terhadap kondisi sekitar, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, optimis, tidak cepat puas, siap mencoba dan melaksanakan, mampu bekerjasama, imajinatif, berfikir kritis dan yang terakhir adalah mampu melakukan analisis.
Karakter yang selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang ekonom muslim adalah berfikir berdasarkan Al-Qur’an. Seorang ekonom robbani dituntut harus mampu berfikir secara ilmiah dan sistematis, namun tetap saja pemikiran-pamikiran itu harus tetap berlandaskan kepada Al-Qura’an dan tidak boleh menyimpang dari ketentuan-ketentuan Allah. Jika berfikir secara ilmiah yang dilandasi oleh Al-Qur’an sudah menjadi hal yang biasa bagi seorang ekonom muslim.
Maka apabila terdapat kasus di masyarakat yang bertentangan dengan Al-Qur’an, sebagai seorang ekonom muslim kita harus meluruskannya kembali. Selanjutnya adalah memiliki karakter yang kokoh dan mandiri. Kokoh disini berarti seorang ekonom muslim harus mamiliki kekuatan, kematangan dan kedewasaan secara rukhiyah dan pemikiran. Allah berfirman dalam surah Ali-Imran : 146, yang artinya : “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Q.S. Ali-Imran : 146).
Sementara mandiri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengembangkan diri dan menambah pengetahuan dan wawasan pribadi.
Karakter yang berikutnya adalah berani tampil sebagai pelopor perubahan. Sebagai seorang ekonom muslim, harus mampu menempatkan diri untuk memberikan solusi pada setiap permasalahan yang ada, sebagai pelopor untuk menggerakan orang lain dan sebagai pelopor mahasiswa dalam mendakwahkan ekonomi Islam. Sebagai pelopor perubahan akan pengembangan ekonomi Islam dan sebagai pelopor untuk senantiasa mempelajari dan mendalami ekonomi Islam.
Berdasarkan karakteristik yang telah dipaparkan, jika semua karakteristik tersebut ada didalam diri seorang ekonom muslim, maka saya yakin jika pertumbuhan ekonomi Islam akan semakin bagus. Ditambah dengan ukhwah yang baik, serta sifat kebersamaan yang ada, akan membuat dakwah yang dilakukan semakin baik dan efektif.
Keseluruhan karakter tersebut, sebenarnya sudah bisa kita terapkan kepada anak-anak melalui media sekolah. Agar nantinya karakter anak dapat terbentuk dengan sendirinya dan nantinya ia siap untuk menjadi kader-kader dakwah ekonomi syariah. Karena bagaimana ekonomi syariah akan maju, jika pelaku-pelaku didalamnya saja bahkan belum mengetahui apa itu ekonomi syariah yang sebenarnya. Seperti halnya yang terjadi saat ini, orang-orang yang melakukan praktek ekonomi syariah seperti di perbankan syariah, belum tentu mereka adalah orang yang ekspert atau pernah mempelajari ekonomi syariah secara mendalam dan menyeluruh. Jadi, sebenarnya perkembangan ekonomi Islam yang akan dicapai, adalah bergantung pada seperti apa karakter dan jiwa yang dimiliki oleh para pejuang ekonomi Islam itu sendiri. []
Depok, 09 April 2017