PAUS Fransiskus sangat tidak menyetujui aksi bakar Quran yang dilakukan oleh Salwa Momika di Swedia. Salwan, pengungsi asal Irak itu, pada hari raya Idul Adha 2023, melakukan aksi bakar Quran di depan Masjid Besar di Stockholm, Swedia.
Paus Fransiskus menganggap tindakan seperti itu “ditolak dan dikutuk”, dan menekankan pentingnya menumbuhkan rasa hormat terhadap perbedaan di antara orang-orang.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar UEA “Al-Ittihad”, yang diterbitkan pada hari Senin, Paus Fransiskus mengungkapkan “kemarahan dan rasa jijik” yang mendalam terhadap tindakan seperti membakar kitab suci.
BACA JUGA: Sebut Sebagai Islamofobia, Pemerintah Swedia Kutuk Aksi Bakar Quran di Stockholm
Dia menegaskan bahwa kitab apa pun yang dianggap suci oleh para pemeluknya harus diperlakukan dengan hormat.
Paus menekankan bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh dieksploitasi sebagai alasan untuk meremehkan atau merendahkan orang lain.
Selama wawancara, Paus Fransiskus menyampaikan pesan kepada kaum muda di seluruh dunia, dan mendesak mereka untuk toleransi dan meninggalkan kekerasan.
BACA JUGA: Siapa Salwan Momika, Pembakar Al-Quran di Swedia saat Hari Raya Idul Adha?
Dia menggarisbawahi bahwa toleransi sejati muncul ketika individu belajar untuk menghormati dan menghargai perbedaan, mengakuinya sebagai sumber pengayaan, bukan sebagai ancaman.
Paus Fransiskus juga mengutuk semua tindakan yang membahayakan nyawa manusia, termasuk genosida, operasi teroris, pemindahan paksa, dan perdagangan organ manusia.
Insiden bakar Quran itu sendiri sudah memicu kemarahan yang meluas di seluruh Timur Tengah dan sekitarnya. []
SUMBER: SHAFAQ