BAGAIMANA syarat pedagang masuk surga?
Disebutkan dari Hudzaifah bin Yaman, pada Hari Kiamat akan didatangkan seorang hamba. Ditanyakan kepadannya oleh Rabbnya, “Apa yang kau kerjakan di dunia untuk-Ku?”
“Aku,” jawab sang hamba teduh, “tidak melakukan apa pun untuk-Mu, ya Allah, meski hanya sebesar biji atom pun di dunia ini, yang dengannya aku berharap kepada-Mu.”
Maksud sang hamba, ia mengaku bahwa amalnya amatlah terbatas. Selain terbatas, ia juga tidak yakin bahwa amalnya itu akan diterima oleh Allah Ta’ala yang Mahaagung. Maka ia merendahkan diri mengadukan keterbatasannya.
BACA JUGA: Pedagang Yahudi Kaget, Melihat Tempat Istirahat Siang Umar bin Khattab
Setelah mengulang kalimat tersebut sebanyak tiga kali, hamba yang shaleh ini menambahkan, “Ya Rabbku, sesungguhnya Engkau telah memberikan kelebihan harta kepadaku, dan aku adalah seorang yang berdagang dengan orang-orang.”
Syarat Pedagang Masuk Surga: Permudah Urusan
Dalam profesi yang dipilihnya itu, lanjut sang hamba sampaikan pengakuan, “Di antara tabiatku adalah mempermudah urusan.” Jelasnya lebih lanjut, dan Allah Ta’ala Maha Mengetahui, “Maka aku berikan kemudahan kepada orang yang mampu dan memberi tangguh kepada orang yang berda dalam kesulitan.”
Maka untuk kemanfaatan yang diberikan oleh sang hamba kepada sesamanya itu, Allah Ta’ala berfirman, “Aku lebih berhak memberikan kemudahan itu, masuklah ke dalam surga.”
Riwayat nan mulia ini diriwayatkan pula oleh Imam al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah.
Sahabat, jika Anda adalah pedagang, inilah kiat sederhana agar anda berhak memasuki surga. Insya Allah.
Syarat Pedagang Masuk Surga: Memuliakan Profesi
Betapa Islam adalah agama yang paling mulia dan memuliakan semua pemeluknya; apa pun profesinya. Sebab dalam Islam, yang menjadi ukuran kemuliaan bukanlah profesi, jabatan atau hal duniawi lainnya. Islam hanya memuliakan kaumnya yang paling berkualitas takwanya.
BACA JUGA: Kisah Mengharukan Sultan Abdul Hamid 2 Didatangi Pedagang Karena Lupa Shalawat
Bagi karyawan atau pegawai, Islam memuliakan mereka yang memprioritaskan kewajiban ibadah, mengutamakan yang sunnah, dan jujur serta disiplin dalam mengerjakan setiap amanah yang dibebankan kepadanya.
Jika ia seorang guru, maka selain utamakan ibadah yang wajib dan sunnah, Allah Ta’ala akan berikan balasan terbaik atas pengorbanan waktu, potensi dan harta yang ia miliki demi kemajuan anak didiknya dalam mengabdikan diri kepada Rabbnya.
Khusus bagi mereka yang memilih menjadi pengusaha atau pedagang, jika anda melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan dianjurkan oleh Nabi-Nya, maka anda berhak mendapatkan balasan terbaik berupa surga []
SUMBER: KISAH HIKMAH