ADA pengaruh ibadah yang sangat luar biasa untuk ibu hamil. Kenapa?
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ}
“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi (kemaslahatan)[3] hidup bagimu” (QS al-Anfaal:24).
Pengaruh Ibadah bagi Seorang Muslim
Ayat ini menunjukkan bahwa kebaikan dan kemashlahatan merupakan sifat yang selalu ada pada semua ibadah dan petunjuk yang diserukan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
BACA JUGA: Ibadahnya Imam Ahmad bin Hanbal
Dan ini sekaligus menjelaskan manfaat dan hikmah agung dari semua ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan, yaitu bahwa hidup (bersih dan sucinya)nya hati dan jiwa manusia, yang merupakan sumber kebaikan dalam dirinya, hanyalah bisa dicapai dengan beribadah kepada Allah dan menetapi ketaatan kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya (Lihat keterangan Syaikh Abdurrahman as-Sa’di dalam “Taisirul Kariimir Rahmaan” (hal. 213).
Pengaruh Ibadah bagi Seorang Muslim, Menurut Ibnul Qayyim
Imam Ibnul Qayyim – semoga Allah Ta’ala merahmatinya – menjelaskan hikmah yang agung ini dalam ucapan beliau,
“Bukanlah tujuan utama dari semua ibadah dan perintah (Allah dalam agama Islam) untuk memberatkan dan menyusahkan (manusia), meskipun hal itu (mungkin) terjadi pada sebagian dari ibadah dan perintah tersebut sebagai (akibat) sampingan, karena adanya sebab-sebab yang menuntut kemestian terjadinya hal tersebut, dan ini merupakan konsekwensi kehidupan di dunia.
“Semua perintah Allah (dalam agama Islam), hak-Nya (ibadah) yang Dia wajibkan kepada hamba-hamba-Nya, serta semua hukum yang disyariatkan-Nya (pada hakekatnya) merupakan qurratul ‘uyuun (penyejuk pandangan mata), serta kesenangan dan kenikmatan bagi hati (manusia), yang dengan (semua) itulah hati akan terobati, (merasakan) kebahagiaan, kesenangan dan kesempurnaan di dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Thomas Alva Edison dan Ibunya
“Bahkan hati (manusia) tidak akan merasakan kebahagiaan, kesenangan dan kenikmatan yang hakiki kecuali dengan semua itu. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
{يا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدىً وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ، قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah:”Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS.Yuunus:57-58)[6].
Inilah makna ucapan sahabat yang mulia, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma sewaktu beliau berkata, “Sesungguhnya (amal) kebaikan (ibadah) itu memiliki (pengaruh baik berupa) cahaya di hati, kecerahan pada wajah, kekuatan pada tubuh, tambahan pada rezki dan kecintaan di hati manusia, dan (sebaliknya) sungguh (perbuatan) buruk (maksiat) itu memiliki (pengaruh buruk berupa) kegelapan di hati, kesuraman pada wajah, kelemahan pada tubuh, kekurangan pada rezki dan kebencian di hati manusia.” (Dinukil oleh imam Ibnu Taimaiyah dalam kitab “al-Istiqaamah” (1/351) dan Ibnul Qayyim dalam kitab “al-Waabilush shayyib” (hal. 43)
Pengaruh Ibadah bagi Ibu Hamil
Sebagian pendidik menyatakan, bahwa ibadah seorang ibu hamil dapat mempengaruhi janinnya. Kami belum pernah mengetahui penelitian apa pun yang berhubungan secara langsung dalam masalah ini.
Bagaimana pun, sebuah penelitian yang dilakukan pleh Lisa Miller, Ph. D., seorang profesor dalam bidang psikologi dan pendidikan di Universitas Columbia, New York, menunjukkan bahwa kedekatan spiritual seorang dengan penciptanya mampu mencegh terjadinya depresi berat.
BACA JUGA: Balasan untuk Anak Durhaka pada Ibu
Pengaruh Ibadah bagi Seorang Muslim, Dampaknya untuk Janin
Dengan demikian, kedekatan seorang wanita dengan Rabbnya, yang tercermin dari rutinitas ibadah yang dilakukan dengan ikhlas, diharapkan mampu mencegah depresi.
Sementara kondisi depresi pada ibu hamil sendiri dinyatakan oleh Rick Nauret, Ph. D., seorang profesor dalam bidang kesehatan di Rocky Mountain University, AS, akan berdampak buruk terhadap otak janin. Dan hal ini akan membuatnya lahir serta tumbuh sebagai anak yang rentan mengalami depresi. []
Sumber: Majalah Al-Mawaddah Vol. 96