JURU bicara (Jubir) Anies Baswedan, Hendri Satrio atau Hensat, merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan ada capres yang sudah lebih lama dideklarasikan namun tak kunjung memutuskan pendampingnya. Hensat mengatakan, tidak ada urgensinya terburu-buru mengumumkan cawapres.
“Menurut saya semua capres termasuk capres PDIP itu menunggu hari yang baik, waktu yang baik untuk mengumumkan,” ujar Hensat kepada wartawan, Minggu (9/7/2023).
“Karena sebetulnya mengumumkan terburu-buru pun tidak ada urgensinya karena masih Oktober pendaftaran capres-cawapres di KPU,” lanjutnya.
Menurut Hensat, bila ada capres yang mengumumkan cawapresnya sejak awal maka itu akan menguntungkan rakyat Indonesia. Pasalnya, masyarakat jadi mengetahui siapa saja pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga.
BACA JUGA:Â PKS-NasDem Yakin Demokrat Komitmen Dukung Anies Meski Cair dengan PDIP
“Sebetulnya kalaupun belum diputuskan (cawapres) nggak apa-apa. Bahkan masih ada capres yang belum lengkap thresholdnya. Pak Prabowo kan belum lengkap tuh tiketnya, masih menunggu partai lain mendapatkan instruksi dari Pak Jokowi,” tambah Hensat.
Sebelumnya, Hasto menyinggung Anies. Meski tak mengucapkan secara langsung, namun jelas sekali maksud Hasto adalah Anies.
“Yang mengumumkan capres 11 bulan lalu juga belum memutuskan. Kami kan baru bulan April. Jadi masih digodok, dilakukan pendalaman tapi pasti akan diambil keputusan,” kata Hasto kepada wartawan di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2023). Hasto menanggapi pertanyaan wartawan mengapa cawapres Ganjar Pranowo tak kunjung diumumkan.
Tak ada lagi selain Ganjar yang sudah dideklarasikan parpol untuk menjadi capres kecuali satu nama lain yakni Anies Baswedan. Bila Hasto menyebut capres yang diumumkan 11 bulan lalu, maka pada 11 bulan lalu ada NasDem yang mendeklarasikan dukungan pencapresan untuk Anies, yakni pada Oktober 2022. []
SUMBER: DETIK